Malam yang kelam

29 12 0
                                    

Malam mendatang, gelap tidak beraturan, bulan dan bintang berdekatan saling menyinarkan cahayanya. Senter mulai dikenakan sehingga muncul bayang bayang.dan gerumuh peserta Bantara.

Tiba tiba lapangan itu diguyur oleh hujan yang cukup deras, membuat tenda mereka kebanjiran dan barang barang yang didalamnya ikut kebasahan.

Semua orang cemas karena barang barang mereka basah. Dan geluduk berdatangan, panggung mulai kosong, semua lari ke tenda aman.

Semua mengenakan jas hujan atau mantel becak. Bahkan ada tenda yang sampai ambruk, karena kencangnya angin.

Sudah lapar,dingin, ya rasanya tidak karuan. Banyak barang basah yang ditinggalkan di dalam tenda.

Semua Kaka dewan dan pembina Pramuka berusaha menenangkan anak anak yang gelisah,takut,dan khawatir.

"Tenang anak anak, kalian nanti tidur disekolah terdekat ya. Jangan cemas barang kalian bisa kering besok jika dijemur. Dan nanti Ibu sedang memasak menu makan malam kita. Jadi yang lapar sabar, " kata Bu Rindy.

Diujung tenda terpampang badan tegap, dan tinggi. Ya keren si iya, itu adalah Egi.

Semua anak memandangnya dengan terkesima, disusul tatapan Azkiya yang ingin bertemu tapi tidak harus saat itu.

"Yah ka Egi keren banget," gumun cewe disebelah Azkiya.

Azkiya hanya meliriknya sinis. Egi terlihat tersenyum melihat kearah Azkiya. Semuanya merasa dilihati oleh Egi.

Lalu mereka disuruh berlajan ke sekolah terdekat itu..
Azkiya terpeleset karena memakai sandal licin.
"Aduh, aww sakit ," teriaknya.
Membuat semua orang yang berjalan jadi meliriknya, seketika jadi pusat perhatian.

Tiba tiba Egi datang, dan menolong Azkiya lalu menyuruh Kaka dewan putri untuk membawanya ke Tenda kesehatan.

Azkiya kakinya terkilir, dan bawalah Azkiya ke tenda kesehatan. Ditemani kania,

"Kan, kok Ka Egi ga njenguk gue ya padahal dia liat tadi gue jatoh." Bisiknya.
"Mungkin dia sibuk Lo tahu kan dia tuh Pradana . Jadi pasti lagi sibuk." Jawab Kania lirih.

Setelah 10 menit di pijat oleh PMR, datanglah Egi, membawakan minyak urut.

"Qilah pake minyak ini biar hangat. Tadi dia habis terkilir dan sedikit lebam," omongnya.
Ka qilah langsung menerima minyak urut itu,

Lalu Egi mendekat ke meja yang sampingnya ada Azkiya sedang duduk diatas kasur.

Egi sedikit melirik dan mengucapkan semoga cepat sembuh ke azkiya. Itupun hanya dalam waktu 5 detik.

"Semoga cepat sembuh Azkiya."

Azkiya sangat senang dapat ucapan dari Egi. Setelah mengucapkan dia langsung keluar karena dipanggil rekannya,

"Sudah agak mendingan dek? Ayo balik ke ruang transit kan udah malam." Tanya ka Fatya.
Azkiya mengangguk. Lalu berjalan sambil dituntun Kania dan ka Fatya.

Diruangan itu sangat penuh orang, tak ada alas tidur, harus tidur tanpa alas. Azkiya memakai jaketnya untuk alas, dan mulai tidur.

"Tidur tidur tidur!!! Nanti 10 menit lagi kami ke sini ngecek siapa yang belum tidur liat aja nanti Kaka geret. " Teriak ka Diyan.

Semua tidur dan mulai tenang,
Setelah lagi pulasnya tidur.
Makanan datang,

Kaka dewan mengetuk pintu dengan keras untuk membangunkan kami makan.

Tok tok tok tok tok tok tok..

"Bangun!! De bangun! Bangun!! Makan dulu makan !! Bangun" teriak ka Zahra.

Salah satu anak ada yang membuka pintu dan sudah tergeletak 3 kantong kresek hitam ukuran besar berisi makanan.

"Nasi ini bangun semua, jangan ga ada yang ga makan katanya." Kata Ersa anak kelas sebelah yang kebetulan satu ruangan.

Semua bangun dan memakan nasi bagiannya.

"Kenyang juga ni perut. Hehe " ucap spontan Kania.
Syifa kebablasan antob, semua tertawa mendengarnya langsung Syifa menutup mulutn dengan tangannya.

"Yang udah selesai makan bungkusnya dibuang lagi di kresek yang tadi . Terus taro di luar pintu ntar katanya ada yang ambil dari Kaka dewan." Kata Safira.

Semua sudah selesai lanjut tidur untuk mereka semua..

Pukul 03.00 semua dibangunkan pintu diketuk dengan keras dan didobrak lampu dinyalakan paksa dan semua anak dibangunkan.

"Bangun!!! Bangun semua!! Pake slayer kalian nanti di lapangan. Bangun ga ada yang tidur !! " Teriak ka Bilqis.

Semua bangun dan saling membangunkan, sambil mengambil slayer di tas masing masing.

Setelah itu mereka berkumpul di lapangan untuk mengikuti renungan.
Semua sudah kumpul baik putri maupun putra.

Instruksi memakai slayer, semua sudah memakai slayernya dan mereka lanjut berjalan persangga. Sambil memutari lapangan, ditakuti dengan kata kata 'awas ada jurang, jangan diinjek de kepala orang, awas loncat ada kuburan, jangan nunduk, nunduk ayo.. lari lari,'

Haha semua menuruti itu sambil berteriak heboh.
"Aku takut kuburan aduh Kaka,"
"Ka jangan kelamaan pusing"
"Ka jangan nginjek kuburan pamali."

Semua takut,,
Lalu disuruh duduk masa bodoh entah tempat itu becek atau basah yang penting semua harus mau duduk ga ada yang jongkok.

Akhirnya Azkiya terpaksa duduk ditempat basah,
"Aduh basah gawat," kagetnya.

Renungan malam dimulai, gunanya ada ini karena untuk memotivasi peserta untuk mau berubah dari kepribadian buruk ke baik...
Semua menangis..
Semua meneteskan air mata,
Semua khilaf akan dosa dosa mereka.
Semua mulai gusar menghapus air matanya setelah disuruh membuka slayer.

"Sudah sudah jangan nangis, Sekarang kalian balik ketempat transit ambil barang barang kalian yang ada disana terus kalian bawa ke tenda lagi. Sekarang 15 menit!" Pengumuman di Mic terdengar.

Langsung semua berlari menuju ruang transit, dan membereskan barang barang mereka. Lalu kembali ke tenda.

Tas berat harus mereka Gendong, dan ditambah barang kelompok.
Semua memang berat tapi mereka harus menjalankannya dengan suka riang agar tidak terlalu lelah.

Mereka merebahkan tubuhnya di tenda yang sudah kering. Ditutup pintu tenda itu,

Semua merasa capek, baru bangun sudah dibuat jalan dan menangis juga suruh bawa barang bawaan lagi. Deritanya,

Mereka tertidur lelap,

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang