⚠1⚠

3.6K 151 32
                                    

"Hidupku semu, sampai kamu datang meracuh. Melukisnya dengan warna abstrak."

-----

"Kantin kuy!!" ajak Clarissa Agatha atau akrab disapa Cla dengan semangat memecah keheningan kelas yang sekarang hanya diisi empat orang itu.

"Mager ah! Lagi seru … nih," jawab Mellalavia Laryssia atau Lala, sibuk dengan gawai dan game onlinenya duduk tepat disamping kursi Cla.

"Lo Ev, gimana?" tanya Cla pada seorang cewek di hadapannya yang sedang sibuk dengan novel bacaanya. Mata Cla berbinar penuh harap pada Devilla Mocaramel Auryss atau Ev yang terkenal dingin dan cuek.

"Gimana apanya?" jawab Ev dengan mimik wajah tak bersalah. Cewek beriris mata coklat muda ini nampaknya tak memperhatikan ucapan sahabatnya tadi.

Cewek disebelah Ev menepuk jidatnya pelan keheranan dengan sikap Ev yang begitu cuek sampai tidak memperhatikan. "OMG Hello … Ev, dari tadi lo ngapain aja. Cla itu ngajak kita ke kantin! Tau … ," ucap Shusyaliva Feyrant atau Iva menanggapi sikap Ev.

Ev terdiam membatu beberapa detik mendengar ucapan sahabatnya.

Ev kemudian menghela napasnya sejenak. "Oh," ungkapnya singkat.

Seketika ketiga sahabatnya itu menggeram kesal "Cuma oh … ," sahut mereka berbarengan bak di instruksi yang kemudian dibalas tatapan heran Ev, matanya seolah berusaha mengatakan 'trus gue harus bilang apa selain Oh'

Devilla Mocaramel Auryss parasnya lembut nan menawan dilengkapi rambut hitam legam yang berurai lebat, sorot matanya begitu lembut dan menenangkan, bibir mungil merah merona itu sangat manis, otak cerdas dan gemar membaca buku berhasil menjadikan dirinya salah satu primadona di SMA Adiwijaya. Bisa dibilang hidupnya sangat sempurna tapi sikapnya yang dingin dan cuek kadang dianggap menjadi kelemahan terbesarnya.

Tersenyum adalah hal tersulit yang dia lakukan, lebih sulit dari mengerjakan soal Fisika lima lembar, Matematika lima lembar dan Kimia lima lembar.

Setelah berunding singkat dan membujuk keras mereka akhirnya memutuskan untuk mengikuti ajakan Cla ke kantin.

Di kantin sudah banyak siswa-siswi yang memesan makan di stand-stand penjualan dan menduduki kursi yang telah disediakan padahal jam istirahat baru mulai satu menit yang lalu.

Ev, Cla, Iva, dan Lala yang baru selangkah memasuki area kantin, sudah menjadi pusat perhatian seluruh anak di kantin. Sorot mata seluruh siswa tertuju pada mereka. Tidak ada yang mampu menolak pesona empat cewek itu, terutama Ev yang begitu sempurna itu.

"Gila cantik bett!! Emang bidadari. Pengen deh satu biar jadi nenek dari cucu-cucu gue," celetuk salah satu siswa lelaki yang sedikit berbisik pada temannya namun masih bisa terdengar oleh keempat wanita itu.
"Kalo gue mah Ev ajah, udah cantik pinter lagi cocok banget jadi ma'mum gue," balas kawannya yang satu lagi.

"Guys duduk situ yuk!" ajak Iva dengan jari telunjuknya mengarah ke sebuah meja makan yang masih kosong.
"Ay ay!!" sahut Cla seraya melenggang santai ke tempat yang dimaksud. Sedangkan Ev dan Lala hanya mengikuti langkah mereka berdua.

"Oh ya kalian pada mau makan apa nih biar gue pesenin?" tanya Lala.

"Gue bakso, gado-gado, nasi goreng, jasuke, ketoprak sama cilok gak pedes... plus minumnya es jeruk 2," jawab Cla dalam satu tarikan napas.

"Whattt!!, Cla beli ajah ni kantin sekaliann biar puas. Tapi gokss banget sih kalo Cla bisa abisin semuanya," balas Iva dengan suara agak meninggi.

Demon & Devil [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang