Di pagi yang cerah ini, membuat Choi Yeonhee berjalan dengan semangat menuju halte bus. Dia bahagia karena hari ini adalah hari pertamanya masuk ke universitas yang diinginkan, Seoul University. Dengan jerih payahnya untuk belajar agar mendapat beasiswa, Yeonhee akhirnya mendapatkan beasiswa di universitas tersebut dengan jurusan Psikologi. Yeonhee akhirnya naik ke bus setelah menunggu di halte selama lima belas menit. Di bus Yeonhee memasang headsetnya dan mendengarkan lagu kesukaannya, Super Junior-Magic. Tidak lama setelah Yeonhee duduk sambil menikmati lagu di handphonenya, tiba-tiba ada yang menarik headsetnya begitu saja. Yeonhee langsung mendelik kepada pelaku itu. Namun, dia langsung memeluk pelaku itu kegirangan setelah dia tahu siapa sebenarnya si pelaku itu.
"KYAAAA HARA-YA!!! AKU TIDAK MENYANGKA KAU NAIK BUS JUGA. AH SENANGNYA BERANGKAT BERSAMA SAHABAT KECILKU INI." teriak Yeonhee girang sampai-sampai seluruh penumpang di dalam bus itu melihat ke arah Yeonhee dan tentu membuat Yoon Hara juga malu dengan tingkah sahabatnya itu.
"Yak! Bisakah kau kecilkan suaramu itu? Kau benar-benar membuat kita berdua malu."bisik Hara.
"Eiii, aku hanya tidak menyangka kau mau naik bus juga. Kau kan orang kaya. Bagaimana mungkin kau mau naik bus? Apa Yoon Ahjussi tidak membelikanmu mobil?"
"Aniya. Aku yang memang tidak ingin memakai mobil. Aku ingin memakai mobil setelah aku kerja saja. Aku berjanji pada appa-ku kalau aku ingin mandiri. Appa tidak keberatan dengan hal itu. Justru dia bersyukur karena aku memiliki inisiatif sendiri. Tapi dengan syarat, aku harus berangkat dan pulang bersamamu karena di dunia ini dia benar-benar mempercayaimu saja. Kau tahu kan banyak orang yang menyukaiku hanya karena hartaku kecuali kau? Justru itu aku tidak ingin terlihat mewah. Aku ingin sederhana seperti kau. Ngomong-ngomong, kenapa tidak menungguku tadi?" Yeonhee mendengus mendengar pertanyaan terakhir Hara.
"Pabo. Kau bahkan tidak memberitahuku kalau kau mau berangkat bersamaku."
"Ah mianhae, aku lupa hehe." Jawab Hara sambil terkekeh.
Tidak lama kemudian mereka pun sampai di halte daerah Seoul University. Setelah turun dari bus, Hara pun berkata,"Kajja kita berlomba lari." Yeonhee pun langsung mengeluarkan smirknya.
"Aigoo, kau selalu saja tidak mau menerima kekalahan, Hara-ya. Baiklah, kita hitung sama-sama."
"Hana.... Dul..... Set!" teriak mereka bersamaan. Mereka pun berlari menuju gerbang Seoul University. Hara dan Yeonhee memang memiliki kesamaan dalam beberapa hal khususnya olahraga. Mereka sama-sama suka berlomba lari walaupun Yeonhee lah yang selalu menang karena dia selalu mewakili lomba marathon di sekolahnya dulu, mereka juga suka bermain basket dan Yeonhee juga pernah menjadi kapten basket di sekolahnya. Perbedaan mereka hanyalah status sosial mereka dan Hara masih lebih feminim dibandingkan dengan Yeonhee. Mereka juga memiliki ahli bela diri yaitu judo. Mereka sudah bersahabat semenjak TK, bahkan orangtua mereka sudah saling percaya jika mereka ingin pergi bersama-sama. Seperti orangtua Yeonhee yang percaya bahwa Hara akan menjaga Yeonhee dan sebaliknya.
Ketika sudah sampai di depan gerbang, Hara hampir saja menang dari Yeonhee. Namun, dia hampir tertabrak oleh motor ninja, untungnya Yeonhee langsung menarik Hara agar tidak tertabrak. Hara pun kesal karena pemilik motor ninja itu tetap melajukan motornya lumayan kencang masuk ke Seoul University. Hara akhirnya mencari sesuatu di sekitarnya dan menemukan satu batu yang cukup besar. Dia mengambil batu itu dan langsung melemparkan batu itu pada pemilik motor ninja itu dan .....
PLETAKK
Sontak, orang itupun memberhentikan motor ninjanya, dan menengok ke belakang untuk melihat siapa pelaku yang sudah melemparkan dia dengan batu. Beruntung saja dia menggunakan helm, sehingga dia tidak mengalami pendarahan otak. Diapun membuka helmnya dan melihat dua orang yeoja yang sedang ber high five ria. Namja itupun turun dari motornya lalu menghampiri dua yeoja tersebut.
"Yak! Neo michyeosseo? Apa salahku sehingga kau melemparkanku dengan batu itu, huh?" tanya namja itu. Hara dan Yeonhee pura-pura tidak mendengar perkataan namja itu.
"YAK! AKU BICARA DENGAN KALIAN! APA KALIAN TULI, HUH?" teriak namja itu. Hara dan Yeonhee pun menengok ke arah namja itu dengan wajah polos mereka.
"Chogiyo, apa kau berbicara pada kami?" tanya Hara dengan wajah polosnya. Namja itupun mengusap wajahnya dengan kasar.
"Apa kau melihat aku berbicara dengan orang lain namun dengan menatap kalian? Apa kau itu bodoh?"
"MWO? YAK NAMJA GILA! SIAPA KAU SAMPAI MENGATAIKU PABO?" bentak Hara.
"Ah sudahlah. Menyebalkan sekali jika harus berbicara dengan kalian. Membuang waktuku saja. Karena kalian, teman-temanku pasti sudah menungguku."
"Ya sudah pergilah sana. Kami bahkan tidak mengenalmu." Kata Yeonhee acuh. Hara pun hanya tersenyum sinis sambil memandang namja itu dengan wajah menantang. Namja itu benar-benar kesal dengan tingkah mereka berdua khususnya Hara. Namja itu yakin bahwa Hara lah yang melemparkan batu itu. Akhirnya namja itupun kembali ke motornya lalu pergi ke parkiran motor.
Yeonhee dan Hara pun pergi ke kelas mereka. Mereka satu jurusan psychology. Inilah kecocokan mereka yang lainnya. Mereka sama-sama menyukai jurusan tersebut. Bahkan mereka selalu belajar berdua agar dapat masuk ke universitas ini walaupun Yeonhee lah yang lebih ekstra karena dia menggunakan beasiswa untuk masuk ke universitas ini.
Di lain tempat.......
Tiga namja berkumpul di kantin. Mereka menunggu teman mereka yang belum datang-datang juga. Salah satu dari namja itupun menggerutu kesal.
"Aish dimana si Donghae itu? Sepuluh menit lagi kelas sudah mau dimulai." Gerutu namja itu.
"Sudahlah Hyukjae-ya, apa kau pikir dengan gerutuanmu itu membuat Donghae berada disini sekarang." Kata namja berlesung pipit itu sambil minum jus strawberry milik Hyukjae dengan santai.
"Yak Choi Siwon! Itu jusku! Kau itu kenapa tidak beli sendiri saja?" tanya Hyukjae kesal.
"Untuk apa aku membelinya sedangkan kau memilikinya. Ayolah chingu, kita sebagai sahabat harus saling berbagi, benar kan Cho Kyuhyun?" kata Siwon sambil melihat Kyuhyun yang sedang memainkan 'istri'nya itu.
"Yak berhentilah bermain PSP! Aku tidak bisa percaya, kau cerdas namun kerjaanmu selalu bermain PSP saja. PSP-mu benar-benar barang laknat. Kau akan lupa daratan jika bertemu 'istri' kesayanganmu itu." Kata Hyukjae sambil menggelengkan kepalanya. Namun, yang diajak bicara sepertinya terlalu fokus hingga tidak mempedulikan perkataan dari sahabat-sahabatnya.
Tidak lama kemudian ada namja yang datang menghampiri mereka dengan nafas yang terengah-engah setelah berlari. Ketiga namja tersebut hanya mendengus kesal saat melihat namja yang baru datang itu.
"Hahh hahh hahh mianhae. Aku hahh tadi ada masalah sebentar hahh hahh." Kata namja itu dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Yak! Donghae, kami sudah menunggumu daritadi. Ada masalah apa hingga kau terlambat?" tanya Hyukjae.
"Hari ini aku baru saja dilempar batu cukup besar oleh seorang yeoja gila." Kata Donghae setelah mengatur nafasnya.
"Yeoja gila? Nugu?" tanya Siwon penasaran.
"Sudahlah kita sekarang ke kelas saja. Kau bisa menceritakannya selama kita jalan ke kelas." Kata Kyuhyun dengan datar lalu memasukkan PSP-nya ke tas lalu meninggalkan teman-temannya begitu saja. Mereka sudah terbiasa melihat Kyuhyun seperti itu. Bahkan sudah tidak heran mereka melihat dia seperti itu. Selama 12 tahun berteman dengan Kyuhyun, cukup membuat mereka tahu sifat dan latar belakang Kyuhyun. Mereka pun pergi menyusul Kyuhyun menuju kelas untuk jurusan Bussiness Management.
YOU ARE READING
Broken Hearts
RomancePria itu benar-benar menyebalkan, bagaimana bisa dia hampir mencelakaiku hari ini - Yoon Hara Orang itu benar-benar tidak sopan dan sangat menyebalkan, dia pikir dia itu siapa ? - Choi Yeonhee Aku tidak tahu bagaimana bisa aku masih mencintai orang...