Sore berganti malam. Donghae dan Hara masih berjalan-jalan sambil memakan gulali mereka. Tanpa mereka sadari, tangan mereka tidak pernah terlepas dari genggaman mereka.
"Donghae-ya, kaja kita pulang." Ajak Hara.
"Andwae! Kita harus menunggu acara kembang api. Sabarlah lima menit lagi akan dimulai. Kita tunggu saja disana." Kata Donghae sambil menunjuk kursi panjang yang tidak jauh dari mereka. Hara pun hanya pasrah saat ditarik oleh Donghae. Setelah itu, mereka duduk berdekatan di kursi panjang tersebut.
"Aku benar-benar berterima kasih atas hari ini, Donghae-ya. Berkat kau, akhirnya aku kesini lagi setelah eonniku meninggal." Kata Hara.
"Cheonma. Aku mengajakmu kesini karena menurutku, tempat ini memang cocok untuk bersenang-senang." Kata Donghae sambil tersenyum pada Hara.
"Dulu aku sering bersama eonniku, Yeonhee, Sungmin, dan Hyunra. Aku masih ingat betapa antusiasnya kita dulu setiap kali kesini. Orangtuaku sangat sibuk dulu, sehingga aku lebih sering berlibur bersama eonni dan ketiga sahabatku. Tapi waktu itu eonniku baru saja pulang dari sekolahnya setelah mengikuti pelajaran tambahan. Umur eonni 18 tahun. Di tengah jalan dia diperkosa oleh empat orang namja. Semenjak itu, eonni menjadi gila selama 3 bulan. Hingga akhirnya aku menemukan dia gantung diri di kamarnya. Aku... aku..." belum sempat Hara melanjutkan ceritanya, Donghae langsung memeluk erat Hara. Dia sudah mendengar semuanya dari Yeonhee. Awalnya dia juga terkejut mendengar bagaimana eonninya Hara meninggal. Melihat Hara yang sedih seperti ini benar-benar membuat hati Donghae terasa perih. Dia tidak kuat melihat Hara seperti ini.
"Semenjak itu hiksss aku belajar bela diri dengan Yeonhee hikkss. Aku tidak ingin senasib seperti Hani eonni hikkss." Kata Hara sambil terisak di pelukan Donghae. Tidak lama Donghae pun mengendurkan pelukannya pada Hara dan mengangkat dagu Hara.
"Sudah jangan bersedih lagi. Sekarang lebih baik kita hitung waktu saja. Sebentar lagi kembang apinya akan dimulai." Kata Donghae sambil tersenyum pada Hara membuat Hara ikut tersenyum.
"Hana."
"Dul."
"Set."
DUARRRR
Kembang api pun mulai meletus ke atas. Donghae dan Hara terkesima melihat letusan kembang api tersebut. Donghae melihat ke arah Hara yang masih menatap kagum ke langit. Dia pun mulai menghadapkan Hara padanya dengan memegang kedua bahu Hara. Perlahan tapi pasti, Donghae mulai mendekatkan wajahnya pada Hara. Hara pun mulai menutup matanya. Tidak lama kemudian, bibir merekapun bersentuhan. Donghae menempelkan bibirnya pada Hara sejenak lalu melepaskannya.
"Saranghae." Ucap Donghae setelah melepaskan ciumannya. Hara terdiam mendengar pengakuan Donghae. Perlahan dia tersenyum.
"Nado saranghae, Donghae-ya." Kata Hara. Donghae tersenyum sumringah mendengar pernyataan Hara. Dia pun langsung menarik tengkuk Hara dan melumat bibir Hara dengan semangat. Hara pun membalas ciuman Donghae. Lama mereka berciuman, hingga akhirnya Hara melepaskan ciuman mereka.
"Kau mau membunuhku ya?" kata Hara dengan nafas yang terengah-engah karena ciuman mereka tadi.
"Mulai sekarang, kau harus memanggilku oppa. Aku ini namjachingumu sekarang." Kata Donghae.
"Shireo! Kau bahkan tidak bersikap dewasa seperti namja lainnya. Aku merasa seperti berpacaran dengan namja yang lebih muda dariku." Kata Hara.
"Ayolah panggil aku oppa atau aku akan menciummu hingga kau kehabisan nafas sekarang juga." Ancam Donghae.
"Arraseo, Donghae... oppa." Kata Hara. Mereka pun saling melemparkan senyum satu sama lain. Benar-benar malam yang bahagia untuk mereka.
YOU ARE READING
Broken Hearts
RomancePria itu benar-benar menyebalkan, bagaimana bisa dia hampir mencelakaiku hari ini - Yoon Hara Orang itu benar-benar tidak sopan dan sangat menyebalkan, dia pikir dia itu siapa ? - Choi Yeonhee Aku tidak tahu bagaimana bisa aku masih mencintai orang...