KYUHYUN'S TRUTH

61 4 0
                                    

Dua bulan telah berlalu, walaupun mereka makan bersama-sama di kantin, mereka masih menyelipkan pertengkaran dalam kebersamaan mereka. Namun ketiga yeoja itu cepat dekat dengan Donghae dan Hyukjae karena mereka sebenarnya termasuk mudah dalam bergaul.Junghee dan Siwon yang paling tidak pernah berkomunikasi bersama. Siwon malas jika harus berkomunikasi dengan Junghee. Mereka masih terlihat seperti orang asing. Junghee tidak pernah mengajak bicara Siwon karena kekecewaannya dulu, sedangkan Siwon dia masih mempertahankan egonya untuk mengajak bicara Junghee. Tapi tidak bisa menutup kenyataan bahwa Siwon kesal setiap Junghee menatap Kyuhyun dengan senyum. Walaupun Kyuhyun jarang berbicara dengan Junghee, tapi mereka terkadang bisa tertawa bersama. Kyuhyun jarang sekali bisa tertawa seperti itu kecuali jika bersama dengan orang yang ... disayanginya. Siwon benar-benar benci memikirkan hal itu. Bukan, dia tidak cemburu. Percayalah dia tidak cemburu pada Kyuhyun.

Hari ini, Kyuhyun tidak masuk kuliah. Yeonhee melihat ketiga teman Kyuhyun datang tanpa Kyuhyun. Dia berpura-pura tidak mencari siapapun, namun dia tidak bisa membohongi Junghee dan Hara. Junghee pun mulai mengirim SMS pada Yeonhee.

To : Yeonhee

Waeyo? Aku melihat kau tidak bersemangat hari ini? apa karena partner bertengkarmu tidak datang hari ini?

To : Junghee

Aniyo, nan gwaenhanayo. Aku tidak peduli dengannya. Justru aku senang tidak melihatnya hari ini. Dua bulan bersama mereka benar-benar menyebalkan terutama Cho Kyuhyun.

To : Yeonhee

Kau serius tidak ingin tahu kenapa dia tidak masuk hari ini?

To : Junghee

Aku tidak perlu tahu. Aku bukan yeojachingunya.

To : Yeonhee

Yah padahal aku baru ingin memberitahumu, kalau hari ini adalah hari kematian eommanya Kyuhyun oppa. Sekedar informasi saja kekekeke.

'Mwo? Jadi hari ini hari kematian eommanya Kyuhyun? Jadi eommanya sudah meninggal?' batin Yeonhee.

'Untuk apa aku peduli? Astaga aku tidak boleh mempedulikannya.' Batinnya lagi.

*****

"Kyuhyun-ah, kau tidak mau pulang?"

"Noona pulang lebih dulu saja, mungkin aku akan pulang terlambat."

"Kyuhyun-ah, pegang saja kunci mobilku. Biar aku dan Ahra satu mobil bersama." Kata samchoonnya Kyuhyun. Dia adalah adik dari eommanya Kyuhyun yang menjadi presiden direktur terdahulu. Sekarang dia menjadi presiden direktur sementara hingga Kyuhyun dinyatakan siap menjadi presdir.

"Gomawo, samchoon. Aku masih ingin bersama dengan eomma." Kata Kyuhyun. Mereka pun pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih bersandar di samping nisan eommanya.

"Eomma, bogoshipeoyo. Aku ingin bersama eomma saja rasanya. Aku tidak ingin bersama orang lain. Aku benar-benar merindukanmu, eomma. Kenapa kau tega meninggalkanku begitu saja? Kenapa kau lebih memilih menyerahkan nyawamu demi orang berengsek itu daripada berada di sampingku dan noona?" Lirih Kyuhyun. Dia lalu menangis terisak mengingat kejadian saat eommanya meninggal.

Flashback

"Hyesun-ah, Hyesun-ah! Tolong dengarkan aku dulu! Aku tahu aku salah. Aku memanfaatkan pernikahan ini demi hartamu. Tapi itu semua adalah ambisiku dulu, Hyesun-ah." Kata Jaehyun setelah mengejar istrinya dan anak-anaknya yang berlari menjauhi Jaehyun. Kini mereka berada di pinggir jalan.

Awalnya Hyesun, Kyuhyun, dan Ahra pergi ke taman untuk bermain bersama. Tiba-tiba Seunghwan melihat keluarga kecilnya dan segera menghampiri mereka, namun Hyesun menyadari lebih dulu keberadaan Jaehyun dan berlari membawa kedua anaknya. Yeoja itu bahkan tidak mengingat bahwa dia sebenarnya membawa mobil yang diparkir tidak jauh dari taman itu. Mereka terus kejar-kejaran sampai akhirnya mereka terhenti di halte bus.

"Apa kau pikir aku percaya padamu? Aku tidak akan pernah percaya padamu lagi! Kau sudah menghianatiku dengan mengincar hartaku. Lalu sekarang kau mau berkata apalagi? Apakah kau tidak puas menyakiti hatiku, Jaehyun-ah?" tanya Hyesun dengan suara lirih. Jaehyun pun menarik tangan istrinya dan kedua anaknya untuk mengikutinya.

"Aku akan menjelaskannya, yeobo. Tapi kumohon kembalilah padaku! Persetan dengan harta-harta itu! Aku tidak peduli, aku hanya mempedulikan keluarga kecil kita. Keluarga impian kita sejak dulu." Kata Jaehyun sambil tersenyum lembut. Lalu dia mencoba untuk menarik pelan keluarganya untuk mengikutinya, namun Hyesun yang ingin melepaskan tangannya dari Jaehyun tidak sengaja mendorong Jaehyun hingga ke tengah jalan. Di saat yang bersamaan, ada sebuah truk yang datang ke arah Jaehyun. Truk dengan supir yang mengantuk itu tidak menyadari adanya Jaehyun. Hyesun yang menyadari itu, langsung berlari menghampiri Jaehyun dan mendorongnya kuat-kuat hingga ke pinggir jalan. Hyesun tidak sempat menghindar karena truk itu langsung menabrak tubuhnya hingga terpental agak jauh. Jaehyun, Kyuhyun, dan Ahra terkejut melihat Hyesun yang sudah tergeletak di tanah dengan pendarahan di kepala yang mengalir deras di atas aspal. Mereka langsung menghampiri Hyesun dan tidak mempedulikan truk itu kabur dari lokasi kejadian. Ahra dan Kyuhyun terisak melihat ibunya tergeletak seperti ini. Jaehyun langsung menelpon ambulans. Setelah itu, dia mencoba memeluk Hyesun.

"Hyesun-ah..."

"Jaehyun-ah, tolong jaga anak-anak kita. Kuharap kau mau menerima mereka disisimu. Kau boleh mengambil hartaku dan kekuasaan keluargaku. Tapi tolong jagalah mereka. Sayangilah mereka seperti kau menyayangi dirimu sendiri. Saranghae .... nae yeobo." Setelah mengucapkan kata-kata itu, Hyesun mulai menutup matanya untuk selamanya.

"Hyesun-ah, jebal ireonayo. Bangunlah, Cho Hyesun! Ayolah, yeobo. Aku ingin mengatakan perasaanku padamu, yeobo. Jebal ireona, Hyesun-ah." Teriak Jaehyun histeris sambil menangis. Tiba-tiba ada yang mencoba melepaskan pelukannya dari Hyesun.

"Pergilah, tuan. Aku tidak ingin melihat pembunuh eomma disini." Kata Kyuhyun dengan tatapan datarnya.

"Kyuhyun-ah...."

"KKA!"

"Kyuhyun-ah, aku appamu, nak. Kenapa kau mengusir appa?" tanya Jaehyun tidak percaya.

"Appa? Apa aku punya appa? Appa ku sudah mati! Appaku bukanlah seorang penipu dan pembunuh!" teriak Kyuhyun.

"Pergilah, tuan. Aku muak melihat wajahmu." Kata Kyuhyun kembali dengan wajah datarnya, sedangkan Ahra hanya menangis melihat eommanya. Perlahan Jaehyun pergi dari tempat itu. Kyuhyun benar. Dia hanyalah penipu dan pembunuh. Dia menyakiti keluarganya. Dia membunuh istrinya, karena demi menyelamatkannya, istrinya menjadi seperti ini. apa dia masih pantas disebut sebagai seorang appa?

Jaehyun hanya bisa memperhatikan dari jauh saat ambulans membawa istri dan kedua anaknya. Dia akhirnya mencari taxi untuk mengejar ambulans itu. Setelah di dalam taxi, Jaehyun terus berdoa agar istrinya tidak apa-apa. Setelah sampai di rumah sakit, dia melihat Ahra menangis dan Kyuhyun dengan tatapan kosongnya mendengar perkataan sang dokter tentang Hyesun.

"Mianhae, tapi eomma kalian sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Pendarahan di otaknya sangat parah. Saya turut berduka cita atas meninggalnya eomma kalian. Kalian bahkan masih terlalu kecil untuk ditinggal selamanya oleh eomma kalian. Sekali lagi, mianhae." Kata dokter itu dengan wajah bersalahnya lalu perlahan meninggalkan Kyuhyun dan Ahra. Jaehyun tidak dapat berkata apapun lagi.

Dia benar-benar seorang pembunuh.

Flashback end

Broken HeartsWhere stories live. Discover now