3°C

540 62 9
                                    

Hai gaess jadi kemarin itu
aku sempat merevisi beberapa part sebelumnya dengan menggunakan author's pov.

Jadi buat kedepannya cerita ini
akan menggunakan author's pov yaa dan buat yang ngerasa ceritanya nggak nyambung bisa dibaca ulang ya.

Happy reading, folks!



««

"Jen, udah ada kelompok penelitian belom?"

Jennie yang sedang tengah asik makan pun dikejutkan sesuatu oleh temannya itu. Bagaimana tidak kejut, Lisa yang tadinya tidak ada dihadapan Jennie, tiba-tiba saja memunculkan kepalanya di samping Jennie yang sedang makan.

"Anjir, keselek nih gue," Tepis Jennie yang hanya dibalas dengan cengiran oleh Lisa. "Hehehe sorry atuh, gue kan excited banget."

Jennie pun langsung menatap Lisa
"Kenapa lo excited?" Tanya Jennie penuh keheranan.

Sepasal yang Jennie tahu, gadis itu jarang mengejutkannya jika ada suatu hal yang penting. Mungkin ini saat yang penting pikir Jennie.

"Tck, masa lo nggak tau sih?" Tanya Lisa yang mengambil tempat duduk disebelah Jennie. "Ya gue nggak tau lah, emangnya ada apaan?"

Lisa pun menarik nafasnya dalam-dalam, "Itulohhh, ada cogan-anak baru-masuk ke kampus kita! Mana dia satu jurusan sama kita, pasti uwuwuwu!" Seru Lisa seraya mengepalkan tangannya sendiri membayangkan visual anak baru itu seakan-akan laki-laki itu benar-benar tampan.

"Ah elah, Bobby mau lo kemanain Lis?" Lisa tiba-tiba saja terdiam dan melakukan kontak mata yang canggung dengan Jennie. Sedangkan gadis yang ditatapnya menunggu jawaban dari Lisa.

"Bodo ah gue ngambek." Iya, seperti yang kalian lihat gadis blasteran Thailand itu pun memutuskan percakapannya dengan Jennie dan memilih untuk masuk ke dalam kelas karena kelas akan segera dimulai. Mau bagaimana lagi, jika Lisa sedang sedih ataupun senang Jennie -sebagai sahabat- harus tetap bersamanya, bukan?

🍁🍁🍁

Kelas hampir dimulai, untungnya kedua anak perempuan tersebut sudah berada di kelas. Dan untuk masalah pertengkaran antara mereka berdua tadi, mereka sudah menyelesaikannya dengan baik-baik karena mereka juga tidak bisa bersikap dingin antar satu sama lain.

Akhirnya setelah beberapa menit, pengajar yang dikenal dosen teramah di kampus ini pun masuk ke kelas.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi, pak!"

"Kalian dapat anak pindahan," Lalu bapak itu menoleh ke luar pintu, "Silahkan masuk nak."

Laki-laki itu pun masuk ke dalam kelas dan betapa terkejutnya Jennie yang kini tengah membuka ponsel selulernya setelah mengetahui bahwa murid baru itu ialah,

"Halo semuanya perkenalkan nama saya Lee Taeyong."

Lee Taeyong.

Dia itu adalah mantan Jennie yang kemarin ketemu di club. Pada saat mereka bertemu setelah perpisahan yang menyakitkan bagi Jennie, Taeyong tidak tahu diri.

Taeyong dengan mudah mengungkapkan bahwa perasaannya yang selama ini ia rasakan masih belum bisa untuk pergi dari Jennie. Gadis itu sendiri yang mendengar omong kosong dari mulut Taeyong hendak pergi dari hadapannya juga.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang