˚⸙͎۪۫⋆ Happy reading ˚⸙͎۪۫⋆
«
Kembali ke terakhir kali Hanbin bertemu Haruto
"Ruto, rumahnya yang mana, ni?"
Mereka —Hanbin dan Haruto— tengah dalam perjalanan menuju rumah Haruto.
Ingat ketika Haruto pernah mengaku kepada Jennie bahwa ia tidak memiliki tempat tinggal?
Ucapan itu adalah suatu kebohongan.
Alasan di balik Haruto melakukan hal itu adalah untuk menjaga perasaannya sendiri. Sejak kecil bahkan lebih tepatnya semenjak ibunya pergi dari dunia ini semua orang memandangnya dengan pandangan 'iba'.
Haruto tidak menyukai hal itu.
Ia benci merasa dikasihani, ia benci dengan segala kebaikan palsu yang ditawarkan oleh semua orang.
Dan Satu hal lagi yang paling ia tidak sukai yaitu dipandang rendah hanya karena ia berbeda.
Anak laki-laki tersebut kerap menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga ibunya sebaik mungkin.
Selama Haruto hidup ia tidak pernah lepas dari kebiasaannya untuk menyalahkan dirinya lagi dan lagi.
Setiap hari
Setiap minggu
Setiap bulan
Hingga tak terasa sudah sebelas tahun dan ia masih melakukannya.
Sempat terjadi perdebatan kecil di antara Haruto dan Hanbin dimana anak laki-laki tersebut menolak tawaran Hanbin yang ingin menghantarkan anak laki-laki tersebut ke rumahnya.
Namun pada akhirnya Haruto pun menerima tawaran Hanbin.
Untuk pertama kalinya bagi Haruto tidak merasa canggung bersama orang asing. Malah sebaliknya anak laki-laki tersebut merasa aman di dekat Hanbin.
Aman yang berarti Hanbin seperti 'kakak' bagi dirinya.
Mungkin karena ini kali pertama bagi anak laki-laki tersebut berbicara dengan orang asing atau mungkin juga kali pertama bagi dirinya mendengar orang berbicara informal kepadanya.
Entahlah, Haruto sendiri bahkan ragu untuk mengungkapkan alasannya.
"Pagar kayu putih di depan pintunya ada lampu, kak," ucap Haruto mendeskripsikan bentuk rumahnya kepada Hanbin.
Setelah melihat-lihat ke kanan dan kiri, akhirnya Hanbin pun menemukan rumah yang dimaksudkan oleh Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
FanfictionDi dunia ini ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, yaitu mengubah takdir. Tentu saja dalam kehidupan ini kita selalu diiringi dengan masalah dan sayangnya kita lebih memilih untuk menghindari permasalahan tersebut daripada menghadap...