10°C

299 42 1
                                    


˚⸙͎۪۫⋆ Happy Reading! ˚⸙͎۪۫⋆

«

Masih di hari yang sama

Hari ini benar-benar hari yang tidak terduga bagi Jennie. Gadis itu kini tengah kesal lantaran dosennya tersebut mengundur jadwal pengumpulan laporan penelitian dikarenakan beliau tengah sibuk mengurus seminar.

Jennie sudah berusaha mati-matian untuk menghilangkan rasa gengsinya kepada Taeyong karena ia harus segera pergi ke kampus untuk mengumpulkan tugas itu. Tapi disisi lain, gadis itu juga tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.

Ia juga bersyukur karena tidak terlambat mengikuti jam pertama.

Tapi-

Sudahlah.

"Jen, Lu kenapa sih dari tadi murung terus? Ada masalah apa? Cerita dong kalo ada masalah," Tegur Lisa seraya memindahkan semua buku di meja Jennie yang menjadi penghalang di antara mereka berdua.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"WOY!"

Jennie pun tersentak kaget. Ia seperti orang ling-lung yang sedang mencari asal dari sumber suara tersebut. "Gue disini, bego." Wajah Jennie pun secara otomatis di gerakkan oleh kedua tangan mungil Lisa.

Tampaknya, Jennie sedang tidak fokus. Itu adalah salah satu hal yang dipikirkan oleh Lisa-sahabatnya itu.

"Ish, Lu ngapain sih teriak-teriak deket telinga gue? Kan gue jadi kaget." Kursi yang awalnya ia duduki dengan tegap layaknya seorang polisi, kini sudah ia duduki dengan posisi menyandarkan bahunya tepat mengenai kursi tersebut.

Lisa pun mencoba untuk tetap sabar, "Ya, lu sih. Dari tadi gue tanya tapi Lu nya nggak nyaut-nyaut. Emangnya gue lagi ngomong sama dinding ya?"

"Ya, maaf." Lirih Jennie.

Mendengar nada suara Jennie yang sedikit diturunkan membuat Lisa benar-benar yakin akan satu hal.

Ini semua gara-gara Taeyong.

Tanpa membuang banyak waktu untuk menunggu penjelasan dari gadis tersebut. Gadis yang bernama Lisa ini pun bangkit meninggalkan tempatnya.

Jennie yang menyadari Lisa pergi meninggalkannya langsung memanggil namanya, "Heh, lu mau kemana?"

Lisa pun berbalik sebentar, "Gue mau ngurus sesuatu, sekalian ke kantin bentar." Selepas itu Lisa berjalan mencari keberadaan Taeyong.

Rasa keingintahuan yang besar telah memenuhi pikiran Lisa. Ia bertanya-tanya dalam dirinya sendiri sejauh manakah Taeyong membuat hidup sahabatnya–Jennie– itu terluka.

Sejujurnya ada banyak orang yang akan datang dan berkata kepada Lisa,

"Lu ngapain sih bantuin dia terus? Dia itu udah gede, tau. Ga usah ngurusin masalah dia lah biar dia nyelesaiin sendiri."

Iya, benar. Terkadang Lisa juga berpikir demikian. Jennie setidaknya harus menyelesaikan masalahnya sendiri untuk bekal kehidupannya sendiri yang akan mendatang. Tapi ia tidak bisa terus menerus membiarkan Jennie berusaha sendirian. Lisa tidak mau melihat sahabatnya ini mengalami rasa sakit itu sendirian.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang