Hai Yeoreobeun!
Gue bener-bener mau bilang makasih untuk kalian semua
yang selama ini udah senantiasa sabar untuk membaca cerita ini.Jujur gue sedikit kaget dengan melihat work ini yang udah nembus 1K aja, I mean like, WOW! How could I do this? huhu ༎ຶ‿༎ຶ
Pokoknya, makasih,
makasih dan makasih
banget sama kalian semuaYou guys are awesome!
˚⸙͎۪۫⋆ Happy Reading! ˚⸙͎۪۫⋆
«
Pagi yang cerah menyambut hari Jennie. Hari ini, tepatnya hari Jumat adalah hari yang sangat mendebarkan bagi Jennie karena tepat pada hari ini hasil laporan penelitian yang sudah Jennie kerjakan akan dikumpulkan kepada sang pemberi tugas.
Namun sepertinya hari ini bukanlah hari yang baik baginya pasalnya dalam perjalanan menuju kampus tercintanya, mendadak motor yang ditumpangi Jennie mogok di tengah-tengah jalan.
Gawat, gadis ini bisa mendapat masalah jika ia terlambat datang ke kampusnya karena tugas penelitian ini harus dikumpulkan pada saat mata kuliah pertama berlangsung.
Alih-alih mencari solusi, gadis ini malah mengomeli saudaranya yang sedang berusaha untuk mendorong motornya ke tempat pengisian bahan bakar terdekat.
"Lo sih, kenapa kemaren nggak ngisi bensin kalo udah tau mau abis? Kan kemaren juga kita pulang lewat pom bensin," Celetuk Jennie.
Tanpa rasa bersalah, Hanbin pun membalas, "Yah kan, gue nggak tau kalo udah mau habis Jen. Jelas-jelas kemaren bensinnya masih seperempat,"
"Ish, lo tu ya–"
"Jennie?"
Gadis yang merasa terpanggil itu pun menoleh ke sumber suara. Setelah diketahui bahwa yang memanggilnya itu adalah laki-laki yang bahkan ia sudah tidak mau peduli lagi akan kehidupannya, siapa lagi jika bukan Lee Taeyong? Jennie langsung membuang pandangannya dari laki-laki tersebut.
"Lo ngapain disini? Kelas kita tinggal 15 menit lagi loh. Lo nggak masuk hari ini?" Tanya Taeyong.
Jennie yang mendengar perkataan Taeyong barusan pun tersulut emosi, "Heh bambang, kalo ni motor masih bisa jalan ya gue ga bakal disini lah. Lo kan liat sendiri gue sama Hanbin lagi dorong ni motor jadi lo sendiri bisa kan nyimpulin masalah gue tanpa perlu tanya-tanya lagi?"
Taeyong nampaknya sedikit terkejut dengan perkataan Jennie pasalnya ini merupakan kali pertamanya Taeyong mendengar ucapan terpanjang yang pernah Jennie ucapkan selepas dari perpisahan mereka berdua.
Tanpa membuang kesempatan yang berharga ini Taeyong pun menawarkan bantuan kepada Jennie, "Lo mau nebeng gue nggak?"
Jennie tidak menjawab.
Gadis itu tengah bingung, apakah ia harus mengorbankan gengsinya agar ia dapat mengumpulkan tugasnya atau sebaliknya ia tetap mempertahankan gengsinya mengingat ia pernah disakiti oleh laki-laki tersebut.Karena tidak ada sahutan dari Jennie, Hanbin pun mengambil alih pertanyaan Taeyong, "Lo bisa nggak jamin Jennie selamat nyampe ke kampus? Kalo bisa, gue kasih lo ijin untuk nganter dia ke kampus."
Taeyong pun menatap mata Hanbin dengan penuh keyakinan, "Gue bisa jamin Jennie selamat sampai ke kampus."
"Kalo lo nggak nepatin janji lo, gimana?" Tanya Hanbin balik untuk menyakinkan dirinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
FanfictionDi dunia ini ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, yaitu mengubah takdir. Tentu saja dalam kehidupan ini kita selalu diiringi dengan masalah dan sayangnya kita lebih memilih untuk menghindari permasalahan tersebut daripada menghadap...