˚⸙͎۪۫⋆ Happy reading ˚⸙͎۪۫⋆
«
Hari Minggu yang lalu
Seorang pemuda dengan kacamata yang menggantung di batang hidungnya tengah berdiri di depan pintu rumah seseorang. Pemuda tersebut mendatangi rumah tersebut untuk menepati janji yang sudah ia buat sebelumnya.
Hari Sabtu yang lalu, Hanbin telah berjanji pada Haruto untuk pergi bersama membeli kebutuhan yang diperlukan Haruto.
Entah kenapa rasanya pemuda ini terus-terusan ingin berada di dekat anak laki-laki yang usianya tidak terpaut jauh darinya.
Seperti ada ikatan batin sendiri dalam dirinya dengan anak tersebut.
"Haruto,"
Setelah menunggu beberapa saat dan tidak mendapat jawaban, Hanbin pun melihat keadaan di sekitar rumah Haruto. Dapat dikatakan suasana sekitar rumah Haruto cukup sepi padahal matahari masih senantiasa bersinar terang.
Tanpa ragu, Hanbin sedikit membesarkan suaranya, "Haruto!" pekik Hanbin.
Lagi-lagi tidak ada sautan dari dalam sana melainkan suara burung yang sedang bersiul di atas tiang listrik.
Merasa seperti tidak ada penghuni di rumah tersebut, Hanbin pun berbalik ke tempat dimana ia menyandarkan motor beatnya.
Namun, sepertinya hari ini merupakan hari keberuntungan yang dimiliki pemuda berkacamata tersebut. Pasalnya pintu rumah yang tadinya tertutup tiba-tiba saja sudah memperlihatkan sedikit halaman dari rumah tersebut.
"Jadi dateng beneran ya, kak?" tanya seseorang dari dalam rumah yang membuat Hanbin mendekati orang tersebut. "Ya yes dong, janji adalah janji."
Setelah melihat anak tersebut, Hanbin langsung saja menarik anak laki-laki tersebut menuju ke arah motornya.
Haruto pun menjadi bingung sehingga ia pun akhirnya bertanya pada Hanbin, "E–eh, saya mau ditarik kemana nih, kak?" tanyanya yang terdengar lucu bagi Hanbin. "Mau gue culik," jawab Hanbin singkat.
Hanbin pun mengambil helm miliknya yang sudah ia taruh sebelumnya di atas jok motor miliknya dan membantu Haruto untuk memakai benda tersebut. "Helmnya dipakek dulu ya, dek."
Melihat tingkah laku Hanbin yang sedikit aneh–maksud Haruto seperti ada yang berbeda dari sebelumnya yang mana pemuda di hadapannya ini memiliki sikap sedikit pendiam tiba-tiba saja hari ini menjadi sedikit banyak berbicara.
Setelah selesai dengan semua alat keselamatan, Hanbin dan Haruto pun bergegas menuju pusat perbelanjaan yang cukup lengkap di daerah itu.
🍁🍁🍁
Di tengah perjalanan, Hanbin memusatkan seluruh pikirannya untuk berusaha tidak membawa kendaraannya tersebut dengan kecepatan yang biasa ia gunakan. Mungkin saja jika Hanbin melakukan hal tersebut anak laki-laki yang berada di belakangnya ini merasa tidak nyaman.
Berbeda dengan Hanbin, Haruto berusaha berpikir keras untuk memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka berdua. Rasa takut untuk memulai percakapan melanda pikiran anak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
FanfictionDi dunia ini ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, yaitu mengubah takdir. Tentu saja dalam kehidupan ini kita selalu diiringi dengan masalah dan sayangnya kita lebih memilih untuk menghindari permasalahan tersebut daripada menghadap...