13°C

254 40 3
                                    


˚⸙͎۪۫⋆ Happy reading, ˚⸙͎۪۫⋆

«

Satu hari telah berlalu semenjak kejadian Jennie menghilang secara tiba-tiba. Semua terasa kosong bagi Hanbin. Hatinya merasa gusar memikirkan saudaranya itu sepanjang malam. 

Sebenarnya pada malam itu ia bertekad untuk mencari jejak keberadaan Jennie, namun Jinhwan dan Bobby menyuruh Hanbin untuk beristirahat dan melanjutkannya pada hari esok.



Ring



Ring



Hanbin membuka matanya lalu mencari asal sumber suara yang membangunkannya dari jam tidurnya tersebut.



Ring



"Ternyata handphone Jennie," gumam Hanbin.


"Halo?" 


Tidak ada jawaban sama sekali dari sebrang sana.


"Halo?"

"I-iya, halo?"

"Ini siapa?"

"Ini Haruto, kak."


"Haruto? Ah si Naruto-Naruto itu kali, ya?"  gumam Hanbin


"Naruto yang waktu itu pernah ketemuan di deket tempat pemakaman itu, ya?"

"Iya, kak"

"Oh, gitu. Ada apa ya? Jarang-jarang loh gue dapet telepon pagi gini"

"Eh? Maaf kak sebelumnya kalo ganggu. Kak Jennie nya ada nggak ya?


"Kasih tau ni orang nggak, ya?" tanya Hanbin dalam hati.


"Jennie lagi nggak ada. Kita semua lagi berusaha untuk nyari Jennie"

"Maksud kakak?"

"Jennie udah ngilang dari satu hari yang lalu. Gue nggak tau persis kejadiannya gimana tapi kata temennya Jennie, dia hilang setelah jam pertama matkul berakhir"

"Seriusan kak? Udah nemu petunjuk kah?"

"Gue serius kali, belom. Gue dan temen-temen gue udah ngecek semua cctv di kampus tapi hasilnya nihil. Mereka pinter banget ngilangin jejaknya"

"Oh, gitu"

"Lu sendiri kenapa mau nelpon Jennie di pagi-pagi gini?"

"Anu kak, ada barang kak Jennie yang ketinggalan kemarin dan aku ngerasa barang ini penting"

"Ya udah, kita ketemuan aja gimana?"

"Boleh kak"

"Okay, gue langsung ke tempat kemaren kita ketemu, ya?"

"Oke deh"

Tut

Panggilan pun berakhir.

Hanbin pun beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi. Membersihkan diri seadanya selepas itu mengambil kunci motornya menuju ke tempat yang sudah dijanjikan.


🍁🍁🍁


Hanbin pun telah sampai ke tempat tujuannya. Ia pun langsung mencari keberadaan anak laki-laki yang bernama Haruto itu.

"Serem juga ya ke tempat pemakaman sendiri pagi-pagi buta," pikir Hanbin.

Tidak membutuhkan waktu lama, Hanbin pun menemukan anak laki-laki tersebut tengah duduk di dekat pintu utama tempat pemakaman itu.

"Naruto!" pekik Hanbin memanggil anak laki-laki tersebut.

Anak laki-laki itu pun langsung berdiri tegak menghadap ke arah timur, "Iya,kak."

Aneh.

Hanbin berada di hadapannya namun anak ini malah menghadap ke arah yang berlawanan arah. 

Setelah ditelusuri Hanbin pun mengerti alasan kenapa anak laki-laki di hadapannya itu tidak menghadap ke arahnya.

Hanbin pun mengarahkan tubuh anak laki-laki tersebut menghadap ke arahnya lalu mengajak anak laki-laki tersebut duduk di dekat pintu utama pemakaman tersebut.

"Lu kesini sama siapa, dek?" tanya Hanbin tiba-tiba

"Sendirian, kak."

"Ah, seriusan lu? Kok bisa hafal kesini sendirian?"

Hening tidak ada jawaban dari Haruto

"E-eh sorry, gue nggak bermak--"

"Iya gapapa kok, kak." potong Haruto lalu ia melanjutkan perkataannya, "Udah lebih dari 10 tahun Haruto bisa datang kesini sendirian kak, hehe."

Hanbin pun merasa situasi sekarang ini sangatlah canggung.

"Oh ya, tadi lu mau kasih apa ke gue?" tanya Hanbin langsung.

Anak laki-laki itu pun langsung meraba-raba saku celananya untuk menarik secarik kertas. "Ini, kak." serah anak tersebut ke Hanbin.

Hanbin pun menerima uluran secarik kertas tersebut dan mulai membuka kertas tersebut perlahan.

Ketika dibukanya secarik kertas itu, muncul berbagai pertanyaan yang muncul di benaknya. Hanya tulisan dengan empat digit angka mampu membuat rasa penasaran dalam diri Hanbin muncul.

"Apaan nih? Empat digit angka?" tanya Hanbin.

Haruto yang mendengar perkataan Jennie pun ikut membalas, "Mungkin sebuah petunjuk?" Hanbin pun melihat ke arah Hanbin dengan lekat, "Maksud, lu?"

"Menurut Ruto, ini ada hubungannya sama misteri hilangnya kak Jennie atau mungkin petunjuk masalah lain yang lagi kak Jennie coba pecahin," jawab Haruto.

Hanbin berpikir ada benarnya juga ucapan anak laki-laki ini, "Yaudah Ruto, gue mo cari petunjuk dulu dari kertas ini." Setelah itu Hanbin beranjak untuk menaikki kendaraannya.

"Hati-hati ya–"

"Ruto, kak Hanbin anter yuk?"

»

---

Maaf banget guais apdetnya lama bethoel 

coz hape aing baru aja rusak kemaren :(





AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang