Hiraeth-8

6.3K 906 50
                                    

Renjun terbangun dari tidurnya, ini masih dini hari. Kenapa dia sudah bangun?

Dia mendudukkan dirinya di atas ranjangnya. Wajahnya basah karena keringat, napasnya juga memburu sepertinya ia baru saja bermimpi buruk. Rasanya setiap hari Renjun selalu merasa gelisah, ia bahkan mudah mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya tak perlu.

Mengusap wajahnya kasar, Renjun menengadahkan kepalanya untuk membuang napas panjang. Ia memejamkan matanya sebentar, ia benar-benar merasa sangat frustasi sekarang. Mengusap sudut matanya yang mulai basah, ia menghapus air mata yang hendak mencoba keluar.

Tapi pada akhirnya Renjun menyerah, ia menarik kakinya memeluk lututnya erat. Punggungnya menempel pada headboard dan perlahan membiarkan air matanya mulai menetes. Isakan kecil keluar dari bibirnya, Renjun tidak bisa menahan bebannya lagi.

Bayang-bayang yang selalu muncul dan menghantuinya setiap harinya membuat Renjun gelisah. Kegelisahan dan rasa takutnya semakin menggerogoti dirinya saat matahari terbit. Rasanya Renjun ingin menghilang dari dunia saat itu juga. Ketakutannya sudah tidak terkendali, dan perlahan-lahan menghancurkan dirinya.

Renjun ingin menyerah. Seperti kakaknya. Renjun ingin melarikan diri dari dunia yang kejam ini, Renjun ingin hidupnya berhenti. Tapi Renjun tak berani untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Sejak dulu, Renjun hanya ingin hidup layaknya orang normal di luar sana, tidak dengan rasa ketakutan yang selalu saja mengikuti, tidak juga dengan rasa gelisahnya. Perasaan inilah yang membuat Renjun takut untuk melangkah lebih jauh. Sejak dulu, hidupnya sudah berhenti di satu titik dan bahkan sampai sekarang dia tak pernah maju barang sejengkal pun. Renjun menganggap dirinya seorang pecundang abadi yang ingin bahagia di dunia sialan ini.

Kriiiiiingg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriiiiiingg

Bunyi alarm membangunkan tidur Renjun. Matanya terbuka perlahan, ia mengerjap merasakan silau sinar matahari yang memasuki retinanya. Renjun bisa merasakan jika matanya lebih berat dari biasanya, ia tahu pasti efek menangis semalam. Renjun merutuki dirinya, semalam ia benar-benar menangis seperti seorang gadis yang patah hati.

Hari ini, dengan keajaiban entah dari mana. Dia memutuskan untuk kembali bersekolah. Liburnya yang awalnya satu minggu, ia batalkan menjadi hanya tiga hari.

Kemarin saat  Junkai datang kerumahnya, ia juga membawa setelan seragam baru untuknya. Renjun sendiri cukup terkejut karena ketua komdisnya itu tiba-tiba memberikan seragam baru untuknya. Mengingat, terakhir kali ia membakar almamaternya di ruang Komdis pada saat itu.

Sementara sosok yang dibicarakan sejak tadi baru saja tiba di sekolah. Dengan motor sport hitam miliknya, Junkai menjadi pusat perhatian dikalangan siswa dan siswi di SMU Jungkyung.

'Wae~apa baru saja pangeran China datang kesekolah kita?'

'Dia seperti pangeran berkuda besi-'

[二]HIRAETH | Noren ft.Wang Junkai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang