Disinilah mereka bertiga sekarang, duduk diruang tunggu lobi rumah sakit. Suasana diantara ketiganya tidak cukup bagus, keheningan menyelimuti hingga pada menit ke lima belas, salah satu dari mereka, menghela napas kasar membuat dua sosok lain yang di depannya mendongak dan mengalihkan atensi mereka dari ubin rumah sakit ke wajah tampan yang tak lagi bersinar seperti biasa.
"Sebenarnya, aku disini bukan tanpa alasan," cukup waktu lama untuk menunggu pemuda Hwang itu berbicara. Kedua pemuda lain tak menanggapi, masih menunggu kelanjutan cerita si empu yang duduk di kursi sebrang mereka.
"Aku kesini karena menunggu seseorang,"
"Dia Yang Yena-"
"Kakak Yang Jeongin." Setelah mendengar penjelasan Hyunjin, sedikit demi sedikit Renjun mulai memahami kemana arah pembicaraan ini.
Yang Jeongin, Renjun tahu pemuda rubah itu. Dia adalah kekasih- tidak lebih tepatnya mantan kekasih Hyunjin. Dulu saat masa awal-awal ibunya menjalin hubungan dengan Ayah Hyunjin, Renjun sedikit sering melihat Hyunjin bersama dengan Jeongin. Renjun memang tak tahu kronologi jelas putusnya hubungan keduanya yang dia tahu setelah kecelakaan yang dia alami, dia sudah tak pernah melihat Hyunjin bersama dengan Jeongin lagi. Mendengar kabar burung dari para maid di rumah keluarga Hwang, jika keduanya telah berpisah karena kakak Jeongin. Hanya sebatas itu yang Renjun tahu, mungkin.
14 Februari 2017
Mata Yena tak beralih dari pemandangan yang tak jauh dari tempatnya. Hatinya seakan tercabik saat melihat sosok yang diam-diam di cintai tengah bersama dengan orang lain, yang mana sosok itu tak lain adalah adiknya sendiri. Sungguh berlipat sakit yang ia rasakan.
Sulit, ini terlalu sulit untuk Yena lewati. Dia belum terbiasa dengan semua ini. Usahanya untuk melupakan Hyunjin satu per satu runtuh menyisakan puing-puing berserakan di hatinya. Seberapa keras Yang Yena berusaha melupakan Hyunjin, semua yang dia lakukan pada akhirnya tak membuahkan hasil.
Apalagi mulai sekarang eksistensi pemuda itu akan selalu terlihat di matanya. Bagaimana tidak jika Hyunjin selalu datang kerumahnya hanya untuk sekedar bertemu dengan Jeongin.
Kekacauan ini berawal saat dimana pemuda Hwang itu menyelamatkan Yena dari lemparan bola basket yang hampir mengenainya.
Awal melihat, jantung Yena berdegup begitu kencang.
Hyunjin, pemuda itu menoleh kearah Yena.
"Tidak apa-apa?" tanyanya
Yena mengangguk diiringi semburat merah di pipinya.
Sejak saat itu, Yena selalu memperhatikan Hyunjin dari kejauhan. Dia jadi sering menonton pertandingan basket sekarang, tentu saja untuk melihat sang pujaan hati.
Diam-diam di tribun penonton, Yena selalu tersenyum setiap melihat Hyunjin. Pemuda itu begitu sempurna dimatanya. Tidak ada celah sedikitpun dihati Yena, semuanya terisi oleh seorang Hwang Hyunjin.
Suatu hari, di musim panas. Saat liburan sekolah. Yena memberanikan dirinya untuk menemui Hyunjin secara langsung dan berniat mengungkapkan perasaan. Aneh, tentu saja. Bahkan Hyunjin saja tidak mengenalnya, bukan tidak mengenalnya sebenarnya melainkan tidak saling dekat.
Hari itu, Yena berjalan dengan senyuman yang begitu lebar. Dia akan bertemu pangerannya, di bayangannya setelah dia mengatakan perasaan pada Hyunjin, maka pemuda itu akan memeluknya dan membalas perasaannya yang selama ini di pendamnya. Tapi begitu dirinya membuka pintu ruang olahraga...
KAMU SEDANG MEMBACA
[二]HIRAETH | Noren ft.Wang Junkai✔
Fiksi Penggemar[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ] (ɴ) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ ᴀ ʜᴏᴍᴇsɪᴄᴋɴᴇss ғᴏʀ ᴀ ʜᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴡʜɪᴄʜ ʏᴏᴜ ᴄᴀɴɴᴏᴛ ʀᴇᴛᴜʀɴ, ᴀ ʜᴏᴍᴇ ᴡʜɪᴄʜ ᴍᴀʏʙᴇ ɴᴇᴠᴇʀ ᴡᴀs ᴛʜᴇ ɴᴏsᴛᴀʟɢɪᴀ ᴛʜᴇ ʏᴇᴀʀɴɪɴɢ ᴛʜᴇ ɢʀɪᴇғ ғᴏʀ ᴛʜᴇ ʟᴏsᴛ ᴘʟᴀᴄᴇs ᴏғ ʏᴏᴜʀ ᴘᴀsᴛ. WARN⚠ 📎 Content Boys Love 📎 Alternative Univers 📎 Out of Character 📎...