𝙄𝙣𝙩𝙚𝙧𝙢𝙚𝙯𝙯𝙤

3.8K 319 50
                                    

Anak itu berlari berusaha menghindari sang Ayah. Dengan kaki telanjangnya dia berlari disepanjang jalanan Hangang. Kekerasan fisik yang diterimanya selama ini membuatnya lelah dan ingin melepaskan diri dari semua beban hidupnya, "maafkan gege Renjunie." gumamnya berulang kali.

Langkah kakinya terhenti saat menyadari jika dirinya sudah berlari cukup jauh, napasnya tersengal pusat tubuhnya ia pusatkan pada kedua lututnya. Perlahan kakinya mulai melangkah —berjalan mendekati pagar pembatas jembatan.

Pupil matanya bergerak memandangi setiap sudut kota yang terlihat dari atas jembatan kemudian menatap ke bawah di mana, Junkai selalu merasa penasaran sebenarnya ada apa, dan makhluk hidup seperti apa yang ada di dalam Sungai Han. Kenapa banyak sekali yang memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai.

Penduduk korea memang menempati posisi sebagai negara dengan angka kematian yang cukup tinggi, akibat banyaknya yang melakukan aksi bunuh diri. Yang mana kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan remaja, pekerja kantor, bahkan pabrik figur dan mereka yang merasa sudah tidak memiliki harapan untuk melanjutkan hidup.

Meski terbilang masih sangat muda diusianya yang menginjak 7 tahun, Junkai sudah sangat paham dengan kondisi serta keluarganya. Junkai tidak mengeluh meskipun setiap harinya ia selalu mendengar pertengkaran Ayah dan Ibunya. Dia tidak menyesal telah mengorbankan dirinya demi melindungi adik kesayangannya. Meskipun begitu dia tetap seorang anak berusia 7 tahun yang menginginkan masa Indah di kehidupannya, dia lelah dan juga mulai egois. Ia ingin bahagia dan mendapatkan kasih sayang selayaknya anak-anak seusianya.

Ia mulai memanjat pagar tersebut, tangannya terangkat seolah-olah hendak meraih matahari yang perlahan mulai bergerak turun siap meninggalkan peraduan.

Kosong, meskipun ia sudah berkali-kali berusaha mencoba nyatanya Junkai tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Ibarat matahari di atas sana, seperti itulah Junkai berusaha meraih kebahagiaan hidupnya. Mustahil, meski sudah melakukan segala cara.























"HYA BOCAH!" Teriak seseorang dengan berseragam senior high school lengkap dengan slight bagnya. Pelajar itu berlari dari kejauhan menuju ke arahnya, sementara yang di teriaki hanya menatap sosok pelajar dengan tatapan bingung. "Apa yang kau lakukan disini?! Jika kau jatuh bagaimana?kau bisa mati!" ujar pelajar itu, yang di nasihati justru terkekeh melihat betapa konyolnya wajah pemuda du depannya itu. "Hyung kenapa belum pulang? Jangan berkeliaran saat musim panas seperti ini, lihat kulit hyung terbakar." ujar seorang bocah sambil menahan tawanya.

"Aishh!" umpat pemuda berseragam senior high school tadi, reflek ia menutupi mulutnya karena kelepasan mengumpat, "reflek Mingyu reflek." ujarnya sambil memukuli bibirnya.

"Lalu bocah, kenapa kau disini? Kau berniat bunuh diri?" tanya Mingyu yang di jawab gelengan olehnya.

"Ngomong-ngomong siapa namamu?" tanya Mingyu lagi

"Huang Renjun," jawab bocah berumur 6 tahun itu. Mingyu mengernyitkan alisnya mendengar jawaban Renjun, "kau dari China?" Renjun mengangguk,"tapi ibuku orang Korea!" jawabnya hanya hanya diangguki oleh Mingyu.

"Aku tanya sekali lagi, kenapa kau bisa ada disini dan mana orang tuamu? Kau datang sendiri?" dan sekali lagi Renjun hanya mengangguk, "aku tidak mau pulang, mereka sering sekali bertengkar." ujar Renjun tanpa Mingyu minta. Mingyu menatap bocah di depannya iba, "lalu sekarang kemana tujuanmu?" tanya Mingyu lagi yang sekali lagi di jawab gelengan tak tahu oleh Renjun, "aku juga tidak tahu, tapi aku bisa tidur dimanapun itu." ujarnya sambil menyunggingkan senyumannya membuat hati Mingyu mencelos melihatnya.

Mingyu berjalan menghampiri Renjun mengangkat tangannya membuat Renjun merunduk waspada jika Mingyu memukul kepalanya namun ternyata salah pemuda itu mengusap rambutnya lembut dan tersenyum kearahnya, "kenapa? Kau takut aku memukulmu?" tanya Mingyu, dengan polosnya Renjun mengangguk "karena itu yang selalu ayah lakukan." ujarnya sekali lagi dengan sudut bibir yang terangkat.

[二]HIRAETH | Noren ft.Wang Junkai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang