Renjun pergi kesekolah, awalnya Junkai melarangnya karena menurutnya Renjun belum terlalu sehat tapi karena Renjun terus memaksa dan mengatakan jika dirinya sudah sembuh. Mau tidak mau Junkai harus membiarkan Renjun untuk pergi kesekolah.
Berita tentang Ayah Renjun dipenjara sudah tersebar ke seluruh sekolah, semua siswa bahkan guru sudah tau tentang hal itu. Dan itu membuat Renjun semakin terpojokkan.
Baru saja dirinya senang karena menemukan kakaknya dan sekarang dia harus mendapatkan olokan dari teman-temannya lagi. Renjun tidak pernah membayangkan hal ini akan terus menimpanya.
Kesalahan masa lalu apa sebenarnya yang Renjun buat, kenapa nasibnya bisa se sial ini.
Berusaha untuk tidak peduli, Renjun terus melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Tidak peduli dengan ejekan dan hinaan dari temannya Renjun berusaha tetap diam. Junkai? Sebenarnya dia belum datang ke sekolah, itu karena dia harus kembali ke apartemennya dan bersiap-siap.
Jam pertama bahkan belum dimulai, tapi Renjun sudah mendapat begitu banyak cemoohan dari teman sekelasnya. Telinganya yang ia bisukan, lama-lama menjadi panas.
Untung saja ada Jaemin yang membantunya. Sejak Renjun berangkat Jaemin selalu menyuruh Renjun untuk berada di dekatnya. Karena pemuda Na itu tahu jika Renjun akan menjadi bahan olokan orang-orang.
"Jaem.."
"Hm?" tanya Jaemin yang duduk di bangku sebelah Renjun. Jadi Jaemin melakukan pertukaran kursi dengan Shuhua, gadis yang duduk di kursi sebelah Renjun.
"Apa kau tidak apa-apa?"
Jaemin menoleh, alisnya mengernyit. Kenapa Renjun justru bertanya seperti itu? Harusnya pertanyaan itu Jaemin tanyakan pada Renjun saat ini.
"Kenapa? Apa ada yang menganggumu?" tanya Jaemin.
"Apa kepalamu pusing? Apa kau mau keluar saja dari kelas?" tanya Jaemin beruntun.
Renjun menggeleng "Tidak. Aku mau disini saja." Jaemin mengangguk lalu melanjutkan acara mencatatnya yang sempat terhenti.
"Aku senang karena ada kau disini." lirih Renjun.
Tukk
Pena yang Jaemin pegang terjatuh. Apa tadi Renjun bilang? Dia senang jika ada dirinya disini? Apakah Jaemin tidak salah dengar?
"Renjun, aku..."
Drrkkkk
Belum sempat Jaemin menyelesaikan bicaranya, Guru Ahn sudah lebih dulu datang, membuat Jaemin kesal.
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya.
Renjun lapar, tidak seperti biasanya dia lupa membawa bekal. Ya tentu saja itu salah Junkai karena tidak memperbolehkannya memasak. Dan permasalahannya sekarang adalah Junkai belum kunjung menampakkan batang hidungnya. Pagi tadi dia sudah berjanji pada Renjun bahwa dirinya-lah yang akan membawakan bekal untuk Renjun, dan sampai sekarang Junkai belum muncul juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[二]HIRAETH | Noren ft.Wang Junkai✔
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ] (ɴ) ʜɪʀᴀᴇᴛʜ ᴀ ʜᴏᴍᴇsɪᴄᴋɴᴇss ғᴏʀ ᴀ ʜᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴡʜɪᴄʜ ʏᴏᴜ ᴄᴀɴɴᴏᴛ ʀᴇᴛᴜʀɴ, ᴀ ʜᴏᴍᴇ ᴡʜɪᴄʜ ᴍᴀʏʙᴇ ɴᴇᴠᴇʀ ᴡᴀs ᴛʜᴇ ɴᴏsᴛᴀʟɢɪᴀ ᴛʜᴇ ʏᴇᴀʀɴɪɴɢ ᴛʜᴇ ɢʀɪᴇғ ғᴏʀ ᴛʜᴇ ʟᴏsᴛ ᴘʟᴀᴄᴇs ᴏғ ʏᴏᴜʀ ᴘᴀsᴛ. WARN⚠ 📎 Content Boys Love 📎 Alternative Univers 📎 Out of Character 📎...