Hiraeth-16

3.3K 503 37
                                    

---

摩天輪之上 回憶正旋轉著過往
也許這是我 最後一次和你眺望

你選的地方 愛與傷複雜的景象

Di bianglala, kenangan masa lalu berputar. Mungkin ini terakhir kalinya aku memandang mu.

Sepanjang jalan yang kau pilih, cinta dan duka saling terjerat. Berakhir sama seperti ini dimulai.

____________________________

Awalnya Junkai masih dapat mengendalikan dirinya, entah kenapa tiba-tiba dia hilang fokus dan dengan keadaan sadar justru mempercepat gas motornya dan terkejut ketika di depannya melintas sebuah mobil dengan kecepatan tinggi.

Kecelakaan tidak bisa dihindari. Motor Junkai menabrak bagian depan mobil dan menyebabkan dirinya terpental cukup jauh dari tempat kejadian.

Tubuhnya tergeletak tak berdaya, tangannya yang berlumuran darah berusaha menggapai apa saja yang sekiranya bisa ia gapai. Darah segar mengalir deras dari pelipis dan belakang kepalanya, membuat genangan di sekitar kepalanya. Perlahan pandangannya mulai mengabur, kepalanya terserang pening luar biasa.

Di sisa-sisa kesadarannya, Junkai melihat orang-orang mulai berdatangan menghampirinya. Mengerubungi tubuhnya yang tergeletak tak bergerak. Kesadarannya mulai menghilang, dan selanjutnya matanya benar-benar tertutup rapat.

Anehnya Junkai tiba-tiba sudah berada di salah satu koridor sekolahnya. Matanya membulat terkejut, mencoba mengecek semua anggota tubuh luarnya dan ia semakin dibuat tak percaya karena semua luka serta darah yang ada pada tubuhnya lenyap begitu saja. Samar-samar telinga Junkai menangkap suara seseorang yang tengah bernyanyi.

Junkai membalikkan tubuhnya dan ternyata tak jauh dari tempatnya berdiri ada aula yang digunakan anak-anak klub vokal untuk berlatih. Junkai memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju aula tersebut. Membuka pintu berdominasi kayu itu dan melangkahkan kakinya semakin masuk kedalam.

Dari tempatnya berdiri saat ini, dia bisa melihat Renjun yang tengah fokus membaca buku lagunya.

Begitu saja, air mata Junkai menetes tanpa di sadari. Dia mengangkat tangan kanannya untuk menyentuh pipi kanannya yang sudah basah. "Renjunie..."

"Junkai hyung..." Junkai mendongakkan kepalanya ketika mendengar seseorang memanggilnya dan saat itulah pandangan matanya bertemu dengan mata rubah milik Renjun.

Renjun dengan senyumannya beranjak dari kursi dan menghampiri Junkai. "Kenapa hyung ada disini? Apa hyung menungguku?" tanya Renjun pada Junkai masih dengan senyum menawannya.

Junkai memanjangkan tangan kanannya dan mencoba untuk menyentuh pipi Renjun. "Hyung..."

"Adikku sudah sebesar ini sekarang, tapi tidak ada yang berubah sama sekali. Syukurlah."

"Hyung..." Renjun semakin dibuat bingung dengan sang kakak. Junkai mengangkat kepalanya, merentangkan kedua tangannya, "Kemari! Hyung ingin memelukmu!" ujarnya di dengan senyum lebar.

Renjun membalas senyumannya dan menubruk tubuh kakaknya dengan senang hati, dan Junkai mengeratkan pelukannya. "Hyung sangat menyayangimu." lirih Junkai yang masih dapat di dengar oleh Renjun.

"Aku juga." balas Renjun dan semakin erat memeluk sang kakak. "Kau tidak boleh meninggalkanku lagi, apapun itu yang terjadi." gumam Renjun yang membuat Junkai meneteskan air matanya lagi.

"Maaf..."






















Setelah menunggu beberapa lama, ambulans yang di telpon datang dan segera membawa Junkai ke rumah sakit.

[二]HIRAETH | Noren ft.Wang Junkai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang