Part 22

163 12 2
                                    

Ketemu kamu aku memalingkan wajah. Tapi,kepada Tuhan aku meminta hatimu hingga pipiku basah~Alva.

***

Etta menaruh tasnya dimeja belajar, mengganti pakaian dan kemudian merebahkan tubuhnya kekasur.

Memainkan hp membuka history chatnya dengan Alvin, itu yang sedang dilakukan Etta. Pinginnya sih bener-bener bisa melupakan, tapi ntah kenapa hatinya serasa sulit melepaskan.

Munafik kalau dia bilang sudah melupakan Alvin. Bahkan sampai mengatakan kalau dia benci gegara di php. Nyatanya perasaannya masih sama saja. Berharap.

Setiap dia ingin melangkah untuk melepaskan seperti ada yang menahannya untuk tetap stuck ditempat yang sama. Etta belum sepenuhnya percaya. Secepat itu ia jatuh cinta, secepat itu pula ia harus merelakan.

Terkadang Etta rindu masa kehidupan dia dimana belum mengenal Alvin. Dimana dia hidup tanpa harus merelakan sesuatu yang sudah hampir digenggamnya.

Rasa sesalnya sudah menyia-nyiakankan Alvin tak pernah pudar dari hatinya. Batinnya serasa ingin selalu menangis jika mengingat itu semua.

Etta menghela napasnya, dari pada berlama-lama nostalgia pada sesuatu yang sudah hilang, lebih baik dia meminta pencerahan ke sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan David.

Daviddd

P

Ya

Dav, help me


Kenapa

Bantuin move on


Hadeh. Lagi gak mood bahas itu

Yehhh, ya udah maaf ganggu

Iya sorry

Lha moodnya sekarang ngapain


Makan

Makan mulu, badan juga kurus


Biarin. Penting sehat

Ya udah


Iya

Niat mau mencari pencerahan malah sahabatnya lagi gak mood. Rasanya David ada masalah. Gak sebawel biasanya, mungkin suatu saat David akan bercerita ke Etta.

Kemudian Etta turun kebawah untuk makan siang. Ia membawa piring berisi nasi dan lauk ke ruang keluarga ikut mamanya menonton tv.

"Makan disana, kok malah kesini?".

"Mau sambil nonton, ma",jawab Etta menyuapkan nasi.

"Ta!",panggil mamanya.

"Hmmm... ",hanya gumaman yang Etta keluarkan soalnya mulutnya penuh.

"Besok mama pinjem mobil kamu boleh? ",tanya mamanya.

Uhukkkk

Etta tersedak dan segera meneguk segelas air yang dibawanya dari dapur.

"Mau kemana, ma? Kan mobil mama ada",cecar Etta heran mamanya mau pinjem mobil dia.

"Ya biar makin keren gitu. Cuma besok kok",bujuk mamanya.

"Gak. Gak. Gak. Mama pakai ajah mobil mama sendiri. Lagian kan besok aku pakai buat sekolah",tolak Etta sambil kembali menyuapkan nasi.

"Dih dasar punya anak kok pelit amat! ",sebal mamanya.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang