Part 29

149 12 27
                                    

Aku tidak tau apa yang aku lakukan. Karena apa yang aku pikirkan berbeda dengan apa yang aku katakan~Alvin.

***

Hello hello. Say hello to Etta yang cute ini. Gue masih ngepel nih lantai kelas gue sambil nyanyi dikit kan lumayan tuh. Ngepelnya mundur lho. Semua juga udah tau ding!

Yess udah mau sampai pintu berarti bentar lagi selesai deh kerjaan gue. Ada tikus sama cicak lagi duduk didepan pintu. Mau jaga-jaga kalau ada maling kali ya. Siapa lagi kalau bukan Alvin sama David.

Akhirnya selesai deh ajang ngepel gue. Gue mengembalikan pel ke pojok kelas dan keluar.

Author Pov

Setelah tugas mengepelnya selesai, Etta memgembalikan pel ke pojok kelas. Cs-nya malah sudah duluan kekantin dia disuruh menyusul.

Etta berjalan ingin menyusul cs-nya. Namun, saat sampai didekat pintu,kakinya tergelincir lantai yang masih basah itu. Sehingga Etta tidak bisa menyeimbangkan langkahnya.

Alvin yang sedang duduk dideket pintu dengan sigap berdiri dan menangkap Etta kedalam dekapannya.

Tatapan keduanya saling beradu. Bahkan jantung Etta rasanya sudah mau meloncat keluar. Etta bisa merasakan kalau detak jantung Alvin juga seperti lagi marathon.

Bahkan jarak wajah Etta dan Alvin hanya tinggal beberapa centi lagi. Mereka berdua saling menatap setiap inci wajah yang begitu dekat.

Ciyeeee....

Sorakan semua siswa yang melihat kejadian romantis itu menyadarkan mereka berdua kembali kealam nyata. Berarti tadi kayalan donk? (author bercanda).

Etta menegakkan tubuhnya dan Alvin juga melepaskan dekapannya.

"Gapapa? ",tanya Alvin dengan suara yang lembut membuat darah Etta berdesir.

"Eng.. Ga.. Gue gapapa kok",bahkan Etta sampai gelagapan menjawab pertanyaan Alvin.

Ini pertama kalinya mereka berbicara langsung. Selama ini mereka belum pernah berbicara dengan langsung.

"Hati-hati kan lantainya masih licin",nasehat Alvin.

"I.. Iya.. Thank udah nolongin",susah payah Etta mengucapkan kata-kata yang rasanya nyangkut ditenggorokan.

Alvin hanya tersenyum dan mengangguk. Sudah dipastikan muka Etta memerah semerah tomat.

"Kenapa ini? ",tanya David yang ternyata tadi pergi ntah kemana.

"Gapapa kok",jawab Etta.

Setelah itu Etta bergegas menyusul teman-temannya ke kantin. Sungguh! Kejadian ini gak pernah terbayangkan oleh Etta.

Alva/Etta Pov

Oh God! Kejadian tadi buat gue jadi gagal move on. Gue gak pernah nyangka bisa ngalamin hal kayak tadi. Tatapan mata Alvin terbayang terus, membuat gue senyum-senyum sendiri.

Gue jalan terus, terus, eh terus lagi. Sableng dah lama-lama. Gue melewati beberapa meja dikantin sambil menatap lurus.

"Woiiii... "

Yang dipanggil siapa, kampret? Gue punya nama lho.

"Woiiiii... "

Tuhkan gak pakek nama lagi. Mana tau gue siapa yang dimaksud. Gue tetep jalan sampai mentok didepan penjualnya.

"Etta....! "

Nah itu baru bener, nama gue yang dipanggil. Gue berbalik dan ternyata gue ngelewatin meja tempat cs gue lagi makan. Gegara terlalu fokus mengingat drama langka tadi nih gue. Gue pun berjalan lagi menghampiri mereka.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang