Part 42

141 10 17
                                    

Mantan itu ibarat jelmaan setan. Muncul kapan saja dan dimana saja~Alva.

-----------------------------------------------------------

Alvin menghentikan mobilnya. Sudah sampai didepan rumah Etta. Saat tangan Etta sudah merain handle pintu, Alvin mencekalnya. Meminta untuk tetap ditempat. Ada yang ingin Alvin sampaikan.

"Kenapa, Vin? ",tanya Etta tak jadi membuka pintu.

Alvin menarik napasnya perlahan, "Ada yang ingin gue bicarain",jawabnya.

"Ada apa? "

"Va, gue cuma gak mau ada kesalahpahaman diantara kita. Intinya gue cuma pingin lu tau yang sebenarnya",ucap Alvin membuat Etta mengerutkan keningnya.

Bingung. Apa yang dibicarakan Alvin? Etta rasa semuanya baik-baik saja. Yang sebenarnya? Memang apa yang disembunyikan?

"Ini tentang Kayana"

Deg. Seperti dihantam batu besar, dada Etta serasa sesak. Ntah kenapa ia sensitif dengan nama itu. Ntah kenapa, mungkin karena itu masa lalu Alvin.

Alvin sudah berpikir dalam perjalanan. Bahwa dia akan mengatakan semuanya kepada Etta. Alvin gak mau nanti Etta salah paham, mengira dia dan Kayana masih ada hubungan.

Intinya Alvin gak mau ada yang mengganggu perjuangannya. Lagi pula ini lebih baik, daripada Etta tau dari mulutnya si micin itu. Soalnya mereka udah saling bertukar id line tadi. Bisa ajahkan si micin ngomong yang gak bener.

"Kenapa dengan dia? ",tanya Etta lagi menguatkan diri atas pernyataan yang dia dapat nanti, mungkin akan menyakiti hatinya.

"Gue mau ceritain semuanya sama lu. Dia mantan pertama gue. Gak ada yang tau gue pernah pacaran. Temen gue, sahabat gue, atau siapapun gak ada yang tau. Gue menutup rapat-rapat hubungan ini. Bahkan, gue tau nyokap gue pingin lihat gue punya pasangan pun gak tau tentang ini. Tapi, ntah kenapa gue pingin lu tau",penjelasan Alvin cukup membuat Etta terkejut. Menyembunyikan sebuah hubungan dari siapapun. Bukankah itu sangat sulit.

Etta mengatur napasnya yang sedikit menderu. Ini diluar pemikirannya.

"Kenapa disembunyikan, Vin? ",tanyanya mengeluarkan suara hatinya.

Alvin menggelengkan kepalanya. Dia juga gak tau kenapa dulu hubungan itu begitu disembunyikan dengan rapat.

"Mungkin karena gue itu terlalu pemalu,gue gak berani deketin cewek",jawab Alvin menundukkan kepalanya.

"Kok gitu? ",tanya Etta lagi semakin gencar. Tanggung, kan Alvin udah cerita mau gak mau ya jadi kepo.

"Ntah kenapa gue terlalu gugup. Itu juga yang gue rasain ke lu"

Damn. Pernyataan Alvin semakin membuat Etta pusing tujuh keliling.

"Gue???",tanya Etta menunjuk dirinya.

"Iya. Awalnya memang begitu. Tapi, gue berusaha berani deketin lu. Kalau gue gugup mulu, pasti gue akan kehilangan lagi",jelas Alvin.

Etta mengacak rambutnya,"Aduh, Vin. Lu kesambet apa sih? Bingung gue ",keluh Etta.

Ah, ternyata Etta tidak peka. Padahal Alvin sudah mengatakan dengan sedikit vulgar. Tapi, gak apa-apa. Ini belum saatnya Alvin mengungkapkan perasaannya. Yang penting mereka saling mengenali lebih dekat lagi dan Etta tau masa lalu Alvin.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang