Part 50 Ending 💞

355 12 45
                                    

Malaikat baik kutitipkan dia untukmu. Tolong jaga dia dibangun dan tidurnya. Jangan sampai dia terluka dan bersedih. Karena bahagiaku saat dia bisa tersenyum~Alvin.

***

Empat hari telah berlalu semenjak pertengkaran Etta dan Alvin. Semuanya sudah kembali normal seperti biasanya. Bahkan, kedekatan diantara keduanya semakin kentara dipublik sampai media sosial.

Tak jarang pula postingan Alvin tentang kedekatan mereka mengundang gosip dari para cabe dan pembuly atau musuh Etta lainnya disekolah itu.

Alvin selalu mengantar jemput Etta sehingga setiap hari mereka selalu berbarengan. Sering pula saat dikelas mereka selalu jadi bahan sorakan. Apalagi saat ada tugas kelompok bebas, Alvin dengan cepat memilih bersama Etta.

Bahkan, beberapa kali mereka berdua malah bolos pelajaran dan duduk bersantai dirooftop. Kepercayaan teman-teman Etta pun sudah kembali pulih ke Alvin.

Alvin yang terbaik. Terlihat dari perhatiannya, tatapannya, dan sikap Alvin yang selalu menjaga Etta.

Kedua orang tua merekapun juga sudah tau kedekatan anak-anak mereka. Lagipula keluarga mereka sudah cukup kenal. Jadi, mereka merestui kalau memang Etta dan Alvin berpacaran.

Alvin juga sudah berpikir lebih matang. Ia akan secepatnya mengungkapkan perasaannya. Kali ini ia gak akan menundanya lagi. Ia tak mau kehilangan Etta karena lama memberi kepastian.

Pagi ini juga Etta sedang duduk dibangku depan kelasnya. Ia menunggu kedatangan Alvin disekolah yang masih cukup sepi itu. Hari ini ia gak bareng sama Alvin. Karena Ferrari kesayangannya sudah selesai diservis, jadi ia rindu memakai mobilnya itu.

Kemaren Alvin sebenarnya tetap mengajaknya barengan seperti biasa. Tapi, Etta menolaknya dengan alasan lagi kangen bawa mobil sendiri. Kalau udah permintaan Etta, Alvin tak kuasa menolaknya.

Hari ini cukup cerah, secerah hati Etta. Tapi, masih ajah ada yang terasa gamang. Kapan Alvin memberi kepastian? Perasaan diantara keduanya sudah jelas. Semoga waktu yang tepat itu segera tiba.

"Woi! "

Etta terlonjak kaget dan mengelus dadanya pelan. Makhluk kampret mana yang pagi ini hampir membuatnya jantungan?

"Ngagetin ajah, lu! ",ucap Etta geram sambil menimpuk bahu David.

"Masih pagi udah ngelamun",balas David ikut duduk disebelahnya.

"Tumben, udah dateng",komentar Etta. Biasanyakan nih curut satu kalau berangkat agak siangan gitu.

"Hehe, lagi insyaf",kekeh David menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Idih, insyaf"

"Btw, gimana bro? Belum ada kepastian? ",tanya David dengan nada sedikit mengejek.

"Ya gitulah " Etta menghela napasnya panjang. "Eh, tapi pas gue sama dia baikan, dia hampir mau nembak gue",kata Etta dengan tersenyum ceria.

"Terus gimana nembaknya? ",tanya David makin penasaran.

"Tapi, gak jadi. Katanya masih ragu",jawab Etta dengan wajah kembali lesu.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang