Part 39

140 8 11
                                    

"Gaes, ntar pas jalan santai kita bareng ya, terus fotbar pakai kamera gue ",ucap Kaila mengeluarkan kamera dari tasnya.

"Betul tuh, foto berlima kan mantep",ucap Vely menyetujui.

Etta awalnya ikut mengangguk setuju. Tapi, ia ingat suatu hal pun menepuk jidatnya.

"Duh gaes, sorry gue gak bisa bareng kalian",ucapnya dengan muka bersalah.

"Kenapa, Va? ",tanya Jasmine.

"Gue jalan bareng sama Alvin",kata Etta.

Semua kompak menghela napas panjang dan mencebikkan bibir sebal. Mereka gak mungkin melarang Etta, apalagi bersama Alvin. Toh, sudah banyak yang tahu tentang kedekatan Etta dan Alvin. Dan cukup banyak juga yang menjadi tim sukses pendukung hubungan mereka.

"Ya udah deh, gapapa. Lagian masih bisa barengan kok",kata Salsa gak mau ikut sebal ke Etta.

"Alvin Alvin Alvin. Alvin ajah mulu! ",racau Vely kesal.

Jasmine mengelus pundak Vely supaya tenang.

"Kok lu ngegas sih? ",tanya Etta ikut kesal.

"Lukan tau gue itu gak suka sama Alvin",ucap Vely.

"Terus lu juga gak suka gue deket sama dia? Iya? ",tanya Etta yang suaranya sudah naik delapan oktaf. Bisa perang dunia kelima ini.

"Ya",jawab Vely singkat dan datar.

"Kenapa!? Kenapa sih lu ngejelek-jelekin Alvin mulu!? ",tanya Etta lagi dengan tatapan tajam. Deru napasnya sudah memburu menandakan emosiannya kumat.

"Gue gak suka Alvin, dia itu nakal. Menurut gue lu gak pantes sama dia, lu pantesnya sama Andrian! ",kata Vely sedikit membentak.

"Persetan cocok apa gak!? Kalau udah nyaman gak akan ada yang bisa menghalangi! Dan Andrian, gue gak suka sama dia! ",bentak Etta.

Kaila segera berdiri mendekat ke Etta dan menenangkannya. Bahaya kalau makin emosi, Etta bisa kalap.

"UDAH! ",teriak Kaila.

Etta mengusap wajahnya gusar. Sejujurnya masih banyak lagi ucapan yang ingin ia lontarkan. Tapi, ya sudah ia tak berantem dengan sahabat sendiri. Mencoba bersikap dewasa itu lebih baik untuk hidup kedepannya.

"Bukannya dari awal gue udah bilang kalau gue kurang setuju lu sama Alvin",ucap Vely kembali masih melanjutkan perdebatan.

"Ya gue tau. Lu bilang Alvin nakal? Gue juga! Bahkan bisa dikatakan gue lebih nakal dari dia! ",balas Etta belum mau mengalah.

"Udah lho, udah. Kalian itu udah kenal dari kecil masa debat gini ajah mau dibesari-besarin",lerai Jasmine yang udah jenuh.

"Lo gak berhak ngatur urusan hati gue, Vel! Sekalipun lo sahabat gue. Jangan terlalu dalam buat ikut campur! " Sarkas Alva sambil menatap tajam Vely yang terdiam.

Etta memalingkan mukanya ke arah lain dan melipatkan tangannya didada. Masih tersirat kekesalan diwajahnya. Memangnya kenapa kalau dia sama Alvin? Banyak yang bilang mereka cocok. Kenapa hanya Vely yang menentang?

Memang Alvin kalah dari segi fisik daripada Gilang, cowok yang disukai Vely. Tapi, Etta tak pernah menilai fisik Alvin. Baginya yang penting nyaman, setia,dan pengertian itu sudah cukup.

Dan Andrian? Dia sahabat Gilang. Etta memang cukup respect dengan Andrian. Tapi, Etta hanya menganggap sebatas teman baru. Dia gak punya perasaan pada Andrian.

Ah, kalau jadi begini seharusnya Etta gak menuruti perkataan Vely untuk berkenalan dengan Andrian. Tapi,lagipula mereka juga gak terlalu mengenal satu sama lain. Hanya sekedar menyapa jika mereka berpas-pasan.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang