Part 45

160 9 17
                                    

Jadilah jomblo yang keren. Walaupun gak punya pacar tapi, banyak yang naksir~Alva&Alvin.

~o0O0o~

Disini. Disebuah cafe yang cukup mewah dan romantis Etta tak bisa berhenti tertawa karena tingkah lucu Alvin. Awalnya hanya ingin pulang bareng, sekedar mengantar Etta dan bertemu sebentar dengan Iren. Tapi,Alvin malah mengajaknya mampir sebentar ke cafe untuk menikmati weekend.

"Kamu kalau tidur jam berapa? ",tanya Alvin. Sejak tadi ia menggunakan aku-kamu saat berbincang dengan Etta. Belajar romantis, biar gak kaku lagi ntar kalau udah jadian.

"Jam.... Sepuluh",jawab Etta sedikit tertawa, pasti ada lelucon lagi.

"Udah langganan ya? ",tanya Alvin sambil tersenyum dan mengerlingkan mata jahil.

"Kayak jualan ajah deh, haha",jawab Etta sedikit terkekeh.

"Jualan apa? Mau beli donk"

"Jualan apa bagusnya? ",tanya Etta balik.

"Jangan jualan donk",ucap Alvin.

"Kenapa? ",tanya Etta mengernyitkan keningnya.

"Gak cocok "

"Terus cocoknya apa? "

"Jadi pendamping hidup"

Etta tersenyum dengan jawaban Alvin, "Pendamping hidup siapa? ",tanya Etta tersenyum menampakan gigi putihnya yang tersusun rapi.

"Pendamping hidup aku mau gak? ",tanya Alvin sembari menatapnya tulus.

"Hahaha. Kok ngomongnga pakai aku-kamu? ",tanya Etta mengalihkan pembicaraan. Soalnya bisa habis mukanya memerah digodain terus. Gak nyangka,Alvin cukup ahli menarik hati perempuan.

"Gapapa, biar berasa pacaran",jawab Alvin meraih tangan Etta yang berada diatas meja.

Etta tersenyum tak menjawab. Keduanya sama-sama menatap manik mata masing-masing. Alvin dan Etta memiliki kesamaan saat tersenyum. Senyum keduanya memang manis.

"WOI! "

Alvin dan Etta terkejut dan melepaskan genggaman mereka. Ah,rupanya malah ada yang mengganggu kencan mereka.

Etta memutar bola matanya malas, menoleh ke tempat duduk disebelahnya yang sudah diduduki si pengganggu tanpa dipersilahkan. David selalu saja mengganggu ketenangan Etta.

"Ngapain sih lu? Ngagetin ajah, anjir! ",umpat Alvin dengan muka kesal.

"Aelah, santai ajah, mas. Gitu ajah marah",ucap David

"Lu ngapain disini, bawel? ",tanya Etta gantian dengan ekspresi malas.

"Yeh, lu tuh. Nyokap lu nge-line gue nanyain kok lubelum pulang",jelas David ikutan sebal.

Iren memang cukup mengenal David. Berhubung David adalah satu-satunya sahabat Etta yang cowok. Iren juga sudah bebarapa kali bertemu dengan David, yang lebih dulu dikenalnya daripada Alvin. Jadi, gak heran kalau kadang Iren meminta David menjaga putrinya.

"Ouh iya. Gue lupa kabarin mami kalau bakal pulang telat",kata Etta menepuk jidatnya. Ia segera mengeluarkan ponsel dari tasnya dan mengetik pesa panjang untuk maminya biar gak khawatir.

David berdecak sebal, kalau udah sama Alvin pasti lupa segalanya. Emang cinta itu buta. Saking butanya bisa-bisa David jadi baigon nih ntar.

"Ck, lu ganggu gue ajah!",sebal Alvin ke David. Namun, ia berbicara sedikit berbisik biar gak kedengeran sama Etta yang masih ngetik.

ALVIN ALVA(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang