Dara dan Undangan Satrio (P1)

3.3K 723 60
                                    

Satrio
Send a location

Manggung jam brp, Ka?

Satrio
Jam 7

Oke ka
Read.


Gue mengecek jam tangannya, pukul 5 sore dan anggota Mapala belum semuanya terkumpul. Kalau sudah akhir pekan begini, jam karet mereka makin menjadi. Bahkan yang setua Bang Pongki aja belum dateng.

"Bang, ini gue ada acara jam 7 nih." kata gue mengadu ke Bang Rizky yang lagi asik minum kopi sambil nonton cuplikan bola di hapenya.

"Yaudah sabar aja."

"Gue izin cabut duluan deh abis magrib, boleh ga?"

"Ya liat ntar aja."

"Ah anjir lo mah Bang."

Kesel, gue pukul aja tangannya. Hapenya jatuh, tapi dia mah ngga marah-marah. Gue menghela napas dan bersandar di dinding. Rapat hari ini bahas soal persiapan pendakian. Kami memutuskan mendaki gunung Papandayan yang terletak di Garut, kami sengaja memilih gunung dengan ketinggian 2.665 Mdpl itu karena banyaknya pemula dalam tim pendakian.

Setengah jam kemudian para anggota Mapala mulai berdatangan. Gue menatap datar mereka satu-satu. Sumpah, ya, udah berapa kali gue bilang kalau keterlambatan itu ngga bisa ditolerir?

"Duduk lo semua." Mereka langsung duduk melingkar, termasuk Bang Rizky dan Bang Pongki.

"Terlambat berapa menit?"

Jangan heran, kalau sudah begini, bahkan Bang Rizky ngga bisa menghentikan gue.

"Setengah jam, Kak..."

"Jadwal rapat jam berapa?"

"Jam 5..."

"Terus kenapa lo semua masih terlambat? Mau alesan organisasi apa lagi?"

Mereka diam. Gue juga ngga mau marah-marah gini, tapi mood gue udah keburu jelek.

"Bisa ga disiplin sama waktu? Kita ga butuh anggota lalai sama waktu begini. Lo bisa terlambat pas rapat, tapi kalo udah di gunung gimana? Mikir sampe sana ga?"

Gue menghela napas. Capek deh, beneran, sama hal-hal sepele begini.

"Next time terlambat lagi, awas aja lo."

"Galak banget lo mak."

"EMANG GUE GALAK."

Gue memukul betis Bang Pongki, ngeselin banget sih!

Rapat pun dimulai dengan berbagai pembahasan terutama transportasi dan akses pendakian. Bagi para anggota baru, mereka banyak bertanya soal barang bawaan dan makanan. Gue juga dulu begitu, ribet sama barang bawaan padahal sebelum benar-benar mendaki, Mapala pasti melakukan pengarahan.

Tiba-tiba notifikasi LINE gue bergetar.

Satrio
Blm otw ya?

Gue mengecek jam tangan dan waktu menunjukkan bahwa sebentar lagi akan magrib. Gue pun mengetik balasan ke Satrio.

Gue msh di PKM, rapat mapala.
Nanti gue otw abis magrib kayanya.

Gue tiba-tiba khawatir, pasti bakal macet banget deh. Apalagi jam segitu kan jam-jam rawan kemacetan, meskipun emang setiap waktu macet sih. Tidak lama, adzan maghrib berkumandang. Rapat pun dijeda supaya anggota bisa sholat dulu. Gue mencegat Bang Rizky.

"Bang, gue ijin cabut ya."

"Lo mau ke mana sih emang? Dari tadi kayaknya gelisah banget."

[1] 2958 MdplTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang