"Ra?" Radhenvia menoleh ke arah Ricky.
"lo kenapa?" tanya Ricky sambil mengelap keringat Radhenvia panik.
"Ra?" tanpa balasan Radhenvia langsung memeluk tubuh Ricky sambil menangis. Ricky terkejut dengan perlakuan Radhenvia yang tidak jelas. Ricky hanya bisa memeluk Radhenvia kembali sambil mengusap-usap punggung Radhenvia.
Ricky menunggu tangisan Radhenvia berhenti. Sesaat kemudian, dia merasa gadis yang dalam dekapannya sudah tenang dan tidak mengeluarkan suara lagi. Ricky mulai melepas pelukannya, dia memegang kedua bahu Radhenvia untuk melihat keadaan gadis itu. Mata sembab Radhenvia terlihat jelas di wajah cantiknya.
"gue.." Radhenvia tidak bisa melanjutkan lagi, dia hampir menangis lagi
"kalo ga bisa bilang, gausah bilang" ucap Ricky menenanglan Radhenvia.
"ibu gue udah meninggal Rick" Ricky cukup terkejut dengan perkataan Radhenvia.
"ibu gue meninggal gara-gara gue Rick, gue ga bisa jaga ibu gue, kenapa harus sekarang ingatan gue baru kembali?" ucap Radhenvia sambil menahan tangisnya.
"jangan bilang gitu, Ra, jangan salahkan diri lo" ucap Ricky sambil mengusap punggung Radhenvia.
"makasih Rick" Ricky mengangguk
Radhenvia menatap ke bawah,betapa terkejutnya bahwa bajunya bukan lagi seragam sekolah. Ricky tau apa yang dipikirkan Radhenvia.
"jangan salah paham, ibu gue yang ganti, baju ini baju ibu gue" Radhenvia mengangguk lega.
"Rick, lo boleh keluar bentar?" Ricky mengangguk walau dia tidak mengetahui apa tujuannya. Ricky keluar dari kamarnya.
"ehh Rick!" Ricky menatap ketiga temannya dengan malas sambil berjalan menuruni tangga.
"gimana tuh Rick" tanya Ben.
"apa yang gimana" tanya Ricky kembali.
"kok lemot banget sih" ucap Vino kesal.
"ntar kenalannya" ucap Ricky tanpa memandang temannya.
"makasihh Ricky" ucap ketiga temannya manja membuat Ricky merinding.
"iya gue jadi tembok disini" ucap Bryan dengan muka datar.
Kamar Ricky~
"mama nyembunyiin sesuatu dari Vivi ya?""hah? maksudnya Vi?"
"mama bukan mama kandung Vivi kan? bener kan ma?"
"..."
"jawab Vivi ma, Vivi ga marah, Vivi cuman mau tau kenapa mama ga kasih tau Vivi"
"kalo Vivi emang mau tau, mama kasih tau. Dulu waktu Vivi tau mama kandung Vivi meninggal, Vivi depresi berat. Vivi kayak udah ga mau hidup, hingga suatu hari Vivi kecelakaan dan mengalami amnesia. Mama tau ini semua dari papa kamu. Papanya Vivi cari mama buat jagain Vivi, mama waktu itu lagi menjanda. Pas Vivi bangun, Vivi kira mama ini mama kandung Vivi karena mama selalu jagain Vivi, jadi jujur saja sampai sekarang mama belum resmi, mama belum nikah sama papa kamu sampai sekarang, papa bilang tunggu waktu yang tepat buat relain mama kandung kamu, jadi jangan salahin mama"
"makasih ma, Vivi ga nyalahin mama kok, Vivi bersyukur punya mama yang bisa ngejagain Vivi kayak gitu. Yaudah Vivi tutup dulu ya"
Radhenvia menutup panggilannya dengan ibunya. Radhenvia sekarang mengerti kenapa Angel tidak suka padanya, itu karena Angel mengira kematian ibunya adalah karena Radhenvia tidak menjaga ibunya dengan baik. Radhenvia berencana besok akan menjelaskannya pada Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
d e s t i n y
Teen Fiction"Apa nasib gue harus seburuk gini? kenapa si? kenapa idup gue selalu sengsara?jawab Rick!" perempuan itu nangis tersedu-sedu. "Hidup lo ga seburuk yang lo kira, lo cuman perlu menjalaninya dengan sabar, semuanya dibawa seiring waktu, ada rancangan y...