Chapter 28

700 32 1
                                    

ps: pemutaran lagu untuk pembacaan yang lebih berkesan
***
"Ra?"

Radhenvia membalikkan badannya dan mendapati seseorang sedang tersenyum kepadanya

"Angel toh, duduk sini" Radhenvia menepuk kursi di sampingnya

"gue udah dengar yang lo bicarakan sama abang" ucap Angel

"oh"

"oh aja?" tanya Angel

"eh tadi lo kok ga bangunin gue?" tanya Radhenvia

"em..gue liat lo udah tidur nyenyak, jadi gue ga bangunin lo. Lagian kalo lo lapar, gue udah nyisain roti buat lo" ucap Angel

"ekhm..mbak Radhenvia?"

Radhenvia dan Angel menoleh kearah suara

"ohh gue ngerti. Sana tuh udah dipanggilin Andi" Andi hanya tersenyum penuh arti

"dasar. jagain Angel gue" ucap Radhenvia

"eh btw tadi bang Vino cariin" ucap Angel

"mm..nanti gue telpon aja, sana pergi" usir Radhenvia sambil tersenyum

"yaudah iya. Gue pamit" ucap Angel

Radhenvia mengeluarkan ponselnya lalu melakukan panggilan terhadap Vino

"Halo?"

"Vin, denger-denger lo cari gue ya?"

"hm..iya"

"gue di taman belakang"

"ok, gue kesana"

Tut..tut..

Tidak perlu waktu yang lama, Vino datang lalu menghampiri Radhenvia dan mengambil tempat di samping Radhenvia

"gue udah tau lo putus ama Ricky" Radhenvia tersenyum

"Ricky yang bilang?" Vino menggelengkan kepalanya

"Devin, dia bilang dia yang dengar sendiri" (chapter 26)

"kita kumpul sama mereka yuk" ajak Radhenvia yang sudah dalam posisi berdiri sambil menunjuk gerombolan siswa yang sudah duduk di ruang aula

"gue udah bicara ama Ricky, gue sempat bertengkar ama dia. Tapi kemudian gue baru ngerti, dia lakuin ini karena dia dijodohkan sama Lisa, dia ga bisa nolak. Gue mohon lo jangan berburuk sangka sama dia" jelas Vino panjang lebar

"sekarang sudah ga ada gunanya bilang yang giniian, udah terlanjur Vin" Radhenvia berjalan meninggalkan Vino yang menyusulnya di belakang

Setiba Radhenvia dan Vino di aula, semua orang melihat kearah mereka, tidak terkecuali Ricky. Radhenvia terkejut ketika menangkap mata Ricky yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam lalu membuang muka.

"ekhm..ekhmm, silakan diambil tempat duduknya" ucap ketua panitia sambil menunjuk dua tempat kosong yang terdapat di belakang. Radhenvia dengan ragu melewati semua tatapan murid

"ok, ada pengumuman"

"besok..kita akan pergi ke pantai untuk berlibur, jadi mohon malam ini kalian siapkan baju" ucap ketua panitia yang disertai kalimat kecewa para murid perempuan

'gue ga bawa bikini khusus lagi'

'kok mendadak sih'

'masak ke pantai pake baju biasa'

dan banyak lainnya

"sssttt, kita ke pantai bukan untuk tebar pesona yaa manteman, jika kalian bawa pakaian terbuka nanti takutnya tidak nyaman bagi teman lainnya" ucap ketua panitia

d e s t i n yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang