Chapter 29

735 27 3
                                    


"Ra, makan siang yuk" ajak Vino

"engga ah, langitnya bagus, em..lo makan dulu aja, nanti gue baru nyusul" Vino menggelengkan kepalanya

"sekarang aja" Radhenvia menggelengkan kepalanya

"yaudah"

"eh tumben dianya" gumam Radhenvia saat Vino sudah menyusul gerombolan siswa yang di pondok pantai. Sedaritadi mereka sudah sampai di pantai

Saat dia sedang menikmati angin di pantai, seseorang datang ketempatnya dan berdiri disampingnya. Merasa ada yang menjanggal, Radhenvia dengan pelan membuka matanya

"wua!" kaget Radhenvia saat melihat seseorang yang sedang memperhatikannya. Ricky tidak dapat menahan tawanya melihat ekspresi lucu milik Radhenvia, mengingatkan kepadanya ekspresi yang sering ditunjukkan Radhenvia terhadapnya

"lo..ketawa?"

"gue dengar Vino bilang lo ga mau makan, dia nyuruh gue bujuk lo"

"yaampun, dibilang nanti nyusul juga"

"lo kan ada maag, ga bole telat makan"

"pokoknya ga mau"

"atau mau gue gendong lo?" tanya Ricky yang sekarang posisi tubuhnya sudah dekat dengan Radhenvia.Entah kenapa, Ricky hanya senang dapat menjahili Radhenvia. Jarang lagi kesempatan seperti ini, bahkan..tidak akan pernah ada lagi untuk sekarang

"gue bisa sendiri" Radhenvia menundukkan wajahnya yang sudah memerah

"cepat" Ricky menjauhkan dirinya dari Radhenvia lalu berjalan meninggalkannya

"huft, aman"

"gue bisa dibuat serangan jantung ama dia" ucap Radhenvia sambil mengelus dadanya.Akhirnya Radhenvia memutuskan untuk mengisi kekosongan perutnya dengan makanan

"eh ternyata mau Ricky yang bujuk baru bisa datang" goda Vino

"sialan lo"

"heh, cewek kok kasar sih ngomongnya"

"biarin" Radhenvia meninggalkan Vino dan mencari tempat yang pas untuknya.

"gue duduk sini bole ya?" tanya Vino

"ngapain nanya?peduli amat gue ama lo"

"jangan bilang sampe sekarang lo masih marah"

"kalo iya?"

"maafin dong"

"engga ah"

"maafin gue dong, maaf ya Ra, maaf ya Ra"

"udah gatel nih telinga, iya deh maafin"

"gitu dong, calon istri Ricky mah harus gitu"

Garpu Radhenvia sekarang sudah ditangan Radhenvia dengan posisi menghadap kearah Vino

"apa lo bilang? sekali lagi dong, gue pengen dengar, apa tadi? calon istri siapa?"

"wihh, galak bener, kalo tambahin sasak singa pasti cucok tuh jadi-"

"jadi apa? jadi singa? iyalah, nanti kucabik tuh daging lo" Vino menggidik ngeri

"jadi engga mood makan gue"

***
"eh Vin, fotoin dong"

"ok, siniin hp lo"

"nah"

"1..2..3!"

'Cekrit'

"gimana? cantik ga?"

d e s t i n yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang