Chapter 18

749 34 0
                                    

"ehh itu kan.."

"Ben!"

"Regina!"

Heran keduanya saat melihat Ben dan Regina yang sedang jalan berduaan.

"samperin yuk" ajak Radhenvia dengan tanpa melihat kearah Ricky dan langsung berlari mendekati pasangan yang sempat dibicarakan tadinya.

"A!" teriak Regina ketika dia merasakan bahunya ditepuk oleh seseorang.

"eh si Radhenvia" Ben hanya terdiam saat melihat di belakang Radhenvia terdapat sosok Ricky.

"lo hutang penjelasan sama gue besok" ucap Radhenvia terhadap Regina.

"besok lo juga" ucap Ricky lalu menarik Radhenvia meninggalkan kedua orang itu.

Radhenvia dan Ricky memilih untuk duduk kembali ke tempat yang tadi diduduki mereka. Mereka terdiam dengan sangat lama. Sama-sama terkalut dalam pikiran masing-masing.

"eh Rick" panggil Radhenvia yang langsung mendapat respons dari Ricky. Ricky menatap ke samping tepatnya menatap Radhenvia. Mereka bertatapan cukup lama, hingga Radhenvia menyadarinya dan berusaha menutupi wajahnya yang sudah diyakini sedang memanas.

"mau bilang apa tadi?" tanya Ricky sambil tersenyum dan menatap kearah langit.

"oh iya, lo nanti kuliah mau ambil jurusan apa?" tanya Radhenvia kepada Ricky.

"hm..itu yah, gue sih nerusin perusahaan papa gue, tapi gue rencananya sih mau kuliah juga ambil jurusan IT" jawab Ricky.

"bentar bentar, gue ga salah dengar kan? perusahaan?! gila nih anak!" batin Radhenvia. Merasa tidak ada respons dari Radhenvia, maka Ricky menoleh kesamping dan mendapati Radhenvia yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"kalo lo?" tanya Ricky membuyarkan lamunan Radhenvia.

"hah? gue? oh gue maunya masuk jurusan kedokteran" jawab Radhenvia.

"wah, berarti kalo gue lagi sakit boleh kasih lo sembuhin?" canda Ricky lalu mendapat anggukan cepat dari Radhenvia.

"oh boleh ya? kalo gitu lo juga tentunya bisa sembuhin dong jantung gue yang berdetak kencang tiap kali liat lo"

BLUSH!

"imut deh" lanjut Ricky.

"ok fine fine, gue yakin gue harus nutup muka gue supaya ga ketahuan. DASAR RICKY SIALANN!!" batin Radhenvia berteriak.

TES TES

"eh Rick, udah mau hujan, masuk cafe yuk!" ajak Radhenvia. Dia harus menggunakan kesempatan yang paling baik ini untuk menghindari situasi seperti tadi. Ricky akhirnya menyusul di belakang

15 menit berlalu

hanya terdengar suara air yang memukul permukaan tanah dengan suara yang kuat

30 menit berlalu

hanya terdengar suara hisapan minuman melalui pipet milik kedua orang di dalam cafe tersebut.

15 menit berlalu

"udah satu jam dan daritadi ga bicara sama sekali, emang orang bisu apa" pikir Radhenvia.

KRUCUK

Ricky menatap kearah Radhenvia yang sekarang juga sedang menatap Ricky sambil tersenyum malu. Ricky dengan diam-diam mengulum senyum, menurutnya Radhenvia lucu sekali. Karena tau Radhenvia sedang kelaparan, maka Ricky memanggil pelayan untuk memberikan menu.

"mau makan apa?" tanya Ricky lalu Radhenvia mulai melihat makanan yang cocok dengan seleranya sekarang, tidak lupa juga memberikan menu kepada Ricky untuk makan malam Ricky sendiri

"-blablabla-, udah itu aja pesanannya"  pesan Ricky kepada pelayan.

Tidak perlu waktu yang lama, pesanan mereka datang dan mereka meyantap makan malam mereka dengan sangat tenang, tidak ada pembicaraan diantara mereka.

Keduanya dengan waktu yang sama menghabiskan makanan mereka.

"Rick, gue ke toilet bentar ya" ucap Radhenvia.

"ok2, nanti gue tunggu didepan ya" Radhenvia hanya mengangguk kepalanya.

Setelah siap menyuci tangannya, Radhenvia pergi kearah kasir dan hendak membayar makan malam hari ini.

"tadi udah dibayar sama pacarnya, mba" ucap kasir

"oh, ok2 makasih" ucap Radhenvia lalu dengan cepat keluar menghampiri Ricky

"kok lo bayar sih?" tanya Radhenvia dengan nada marah

"gapapa kok, kan ga mungkin lo yang bayar" ucap Ricky.

"nanti gue dibi-.." Ricky mengusap puncak kepala Radhenvia lalu tersenyum

"engga kok, gapapa lohh, udah yuk pulang, udah malem" Radhenvia hanya menurut.

saat Radhenvia hendak menaiki motor, Ricky melepaskan jaketnya dan memberikannya kepada Radhenvia. Radhenbia terbingung dengan perlakuan ini.

"hujan baru reda kan, dingin nanti" seakan dapat membaca pikiran Radhenvia.

"thanks"

"pegangan erat ya" ucap Ricky. Dan ketika Ricky menjalankan motornya, dengan otomatis Radhenvia memeluk Ricky karena dengan tiba-tiba motornya berjalan dengan cepat.

"nyaman" batin Radhenvia

Karena mengendarai dengan kecepatan yang tinggi, maka mereka sampai di rumah Radhenvia dengan cepat.

"thanks buat hari ini ya, thanks udah ngisi waktu gue hari ini, gue puas banget gila" ucap Radhenvia. Ricky hanya tersenyum manis dan mengacak rambut Radhenvia.

"ihh Ricky, jadi berantakan"

"eh ini jaketnya" saat Radhenvia hendak memberikannya kepada Ricky, Ricky menolaknya.

"kasih lo aja, manatau nanti kepake, kan pas sama badan lo juga, anggap aja gue kasih lo hadiah hehe, udah masuk sana. Goodnight"

"good..goodnight" ucap Radhenvia lalu dengan cepat memasuki rumah.

"bang, Rara pulang" panggil Radhenvia namun tidak ada jawaban.

"abang?" panggil Radhenvia lagi namun tetap sama saja, tidak ada jawaban sama sekali.

Radhenvia memasuki kamar dan bertanya kepada Angel.

"Ngel, abang mana?" tanya Radhenvia

"oh tadi abang minum-minum trus ya mabuk deh, sekarang lagi di kamar"

Radhenvia lalu dengan cepat meleset ke kamar Putra dan ternyata benar apa yang dikatakan Angel. Putra terbaring dengan wajah yang merah. Radhenvia hanya bisa pasrah dengan kebiasaan konyol abangnya.

"ga bisa jaga diri" kesal Radhenvia. Dia menyelimuti abangnya lalu dengan pelan berjalan keluar dari kamar Putra.

***
keesokan harinya

"Rick, nanti camping bulan Agustus lo ikut?" tanya Radhenvia kepada Ricky.

"ya ikutlah, tiap tahun gue wakil ketua osis" balas Ricky.

"owhh brarti kita dua panitia"

"iya"

"hari ini mau nonton ga? soalnya Brian sama pacarnya gajadi pergi nonton" ajak Ricky.

"ohh si Brian udah punya pacar nihh? ok-ok aja sih, kuy lah" setuju Radhenvia.



Author upp lagii, emang agak pendek ya wkwk tapi gapapa la yauu. Jangan lupa tekan yang ada bintang itu ya, cukup tekan sekali udah jadi deh😂. mohon kritik&sarannya.

18-04-2019

d e s t i n yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang