"baik teman-teman, sekarang kita akan perjalanan menuju tempat camping, cukup jauh perjalanan kita. Semuanya sudah disini kan? baiklah,panitia sudah boleh mengambil tempat. Saatnya berangkat" ucap ketua panitia
Radhenvia membiarkan yang lain mengambil tempat terdahulu, saat semuanya sudah duduk di tempat yang dipilih, sekarang malahan dia yang tidak mendapat tempat.
"ga ada tempat lain lagi ya selain tempatnya Ricky?tau kayak gitu harusnya gue ikut busnya Vino aja tadi. Hari sial gue duduk ama Ricky, udah ga ada tempat lagi selain tempat dia" batin Radhenvia
Akhirnya Radhenvia berjalan menuju tempat duduk yang ada di depan tepatnya di samping Ricky
"ehm..gue duduk sini ya, belakang udah ga ada tempat" ucap Radhenvia, Ricky hanya mengangguk pelan.
"cuman bentar aja kok Vi,lagian dia ga bakalan anggap keberadaan lo kan" pikir Radhenvia
Selama perjalanan, Radhenvia terus-menerus menguap karena tidurnya tidak nyenyak semalam. Hingga suatu saat dia tidak tahan lagi dengan kantuknya lalu mulai melakukan ritual tidurnya
"ini anak kenapa sih daritadi lasak banget, ga ada tempat nyandar kayaknya" batin Ricky lalu dengan pelan dia menarik kepalanya Radhenvia untuk bersandar di bahunya
"nyaman" gumam Radhenvia pelan sambil tersenyum, kata itu keluar dari mulutnya begitu saja. Ia tidak tahu kepada siapa dia mengatakan itu.Diam-diam Ricky tersenyum malu.Tapi kemudian senyumannya menjadi datar karena sesuatu yang terpikir olehnya
"andai gue bisa nolak perjodohan ini, gue egois,Ra. Gue tau rasa dilepaskan itu sangatlah sakit. Maafin gue" batin Ricky sambil memandangi wajah cantik milik Radhenvia yang sekarang sangatlah dekat dengan wajahnya
"gue kangen lo"
***
"bangun semuanya, kita udah sampai"Semuanya yang tadi ternyenyak sekarang terbangun karena suara ketua panitia yang cukup keras. Hanya satu orang yang sekarang masih terhanyut dalam dunia mimpinya
"Radhenvia, bangun" panggil salah seorang temannya yang bernama Marionette sambil memukul pundaknya pelan. Akhirnya Radhenvia pun bangun
"lo gak kasihan sama Ricky yang nungguin?" goda Marionette yang membuat Radhenvia sadar bahwa disampingnya masih ada Ricky
"ups sorry" ucap Radhenvia. Ricky hanya menatapnya datar
Sejak hari "itu" Ricky jarang menampakkan senyumannya, bahkan tidak pernah. Dia bersikap dingin kepada siapapun.Ricky berdiri lalu berjalan meninggalkannya. Radhenvia menatap nanar punggung Ricky yang semakin menjauh darinya
"Ricky ga kayak biasanya" batin Radhenvia sambil menghela napas
"lo ama Ricky lagi diem-dieman?" tanya Marionette dan hanya ditanggapi dengan gelengan dari Radhenvia
KAMU SEDANG MEMBACA
d e s t i n y
Teen Fiction"Apa nasib gue harus seburuk gini? kenapa si? kenapa idup gue selalu sengsara?jawab Rick!" perempuan itu nangis tersedu-sedu. "Hidup lo ga seburuk yang lo kira, lo cuman perlu menjalaninya dengan sabar, semuanya dibawa seiring waktu, ada rancangan y...