Radhenvia's POV
"woi, Ra!"
"mau kutampar?"
"lagian lo sih, pagi gini udah ngantuk, gimana meriksa pasien nanti" repet teman gue, Joyceline, yang juga merupakan salah satu dokter di rumah sakit inigimana ga ngantuk coba, si Ricky sialan pagi-pagi buta udah maksa gue bangun buatin sarapan. Sebagai istri yang "baik" ya gue terpaksa harus bangun nuruti kemauannya dong
"eh, Ra, lo udah tau belum, ada dokter baru loh, pagi ini baru masuk, cantik banget lagi, lo pun kalah..ups sorry, maksudnya.."
"lo ngocehnya udah siap? kalo udah cepat keluar dari ruangan gue, lo sendiri juga ada pasien kan, yaudah keluar cepetan"
"ok, bye, nanti makan siang jumpa ya, muahh"
Capek gasi punya teman yang gitu, hadehh kalo belum gue sumbangin nih. Emang gue pikirin kalo dia lebih cantik, yang penting gue udah nikah *😂*
Ting ting ting
"Ra"
"apa?"
"lo ngantuk?"
"engga"
"beneran? kalo ngantuk pulang tidur aja"
"lo pikir gue ga ada pasien? sibuk punya lo aja sana"
tuttt tuttsebenarnya gue udah ga marah sama dia sih, cuman..pengan jahilin aja, mampus! rasain hehehehe.
Tinggg tinggg
"kenapa lagi sayangggggggg??!"
"ma-"
"lo mau gue maafin lo? temani gue nanti malam ke bazaar"
"..."
"napa? gamau? yaud-"
"iya,iya, nanti gue temenin"
"yaudah,bye!"tuttt tuttt
gila, gue merasa jahat banget dahh, tapi gue cukup puas sih. Mau aja nemenin gue padahal dianya juga
ada acara malam ini***
"Rick?"
"ya? lo udah sampe mana?"
"gue hari ini gabisa, sorry Rick"
"kok tiba-tiba?"
"lo hari ini kan ada acara kan sama teman rekan lo kan?"
"jadi maksud lo, lo nyuruh gue pergi ke acara konyol itu?"
"jarang-jarang Ricky bisa ngumpul sama teman, pergi aja sekali, jangan nanti teman lo kira gue ngurung lo ga ngasih lo ngumpul bareng"
"ck"loh, dia kok marah sih, harusnya dia senang kan? ah masa bodo. Tapi..rasanya gue harus awasi dia deh
Author's POV
"haii, sini Rick" panggil salah seorang teman lama kampus Ricky
"eaaa! liat, sapa yang udah dateng"
"makin cakep lo Rick!" ucap Ella...teman Ricky sekaligus partner Ricky di kantornya sekarang
"haha, makasih"
"ehh, La, dia udah ada istri, jangan nikung lu, udah saatnya lo lupain"
"siapa nikung? dari awal dia kan emang punya gue"
"ah nanti istrinya dengar, dipukuli lu nanti"
"emangnya kalian ngajak gue keluar tujuannya ngomongin ini?" gumam Ricky
"eh Rick, istri lo cantik ga?"
"urusan lo?"
"ya engga sih, tapi kalo istri lo cantik kan jadinya lo ga bosan sama mukanya,tiap hari bisa nampak cewek cantik"
"eh eh, jangan ngomongin itu dulu dong, kita kan lagi ngumpul bareng sama teman lama, harusnya ngomong yang cocok dong sama acara hari ini"ucap Ella
"Rick, lo suka pancake cheese ini kan, dulu lo bilang ini favorit lo"
"aaaaa" Ella hendak nyuapi Ricky, jelas Ricky tidak mau. Dia mengambil sendok dari tangan Ella dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya
"La, lo maunya apa sih? dia udah beristri, kok lo ngotot sih mau pertahanin perasaan lo?!"
"paan? gue gini cuman sekedar hubungan dekat"
"terserah lo deh, La" tampaknya salah satu teman Ricky mulai kesal dengan tingkah laku Ella yang bersikeras mau mendekati Ricky
"ngomong-ngomong, bir ini daritadi di sini, kalian dua mau?" tanya Ella, Ricky dan satu temannya hanga mengangguk
"kesempatan nih, Radhenvia kan biasanya larang gue minum" batin Ricky bahagia
Ketika dia hendak meminum minuman tersebut, tiba-tiba seseorang menahan tangannya
"emm..sorry ya, ganggu waktu kalian, tapi Ricky ga kuat minum, biar gue aja yang bantu dia" ucap seseorang dan kalian pastinya tau siapa dia
"Ra?" Radhenvia tidak menghiraukan Ricky dan langsung meneguk segelas bir itu dan tanpa basa-basi langsung menarik Ricky pulang
***
Radhenvia's POV"Ra, lo tau ga lo gini ga sopan banget"
"terus kenapa? dia ga menghargai gue yang adalah istri lo, sekarang ngapain gue sopan ama dia juga?!" kesel parah sama secuil ini.
"lo yang nyuruh gue pergi, sekarang lo yang narik gue pulang. Lo maunya apa sih, Ra?" Ricky tampak sangat kecewa ama gue, tapi apa peduli gue, dia juga salah kok. Sudah tau sendiri punya istri mau pula digoda-goda gitu. but wait,sejenak gue ngerasa kepala gue pusing dengan tiba-tiba
"Ra?!"
Author's POV
Setelah Radhenvia tumbang karena secangkir bir tadi, Ricky hanya bisa menghela napas
"sok kuat" gumam Ricky, lalu tersenyum sejenak setelah itu
Ricky menggendong Radhenvia, lalu dia mengendarai mobilnya menuju rumah.
tringg! tringgg!
"Halo, Rick?"
"ya? ada apa La?"
"besok mendadak ada urusan, lo diharuskan hadir"
"kemana emangnya?"
"ke Bandung"
"hm..ok"
Ricky menutup panggilannya, menghela napas sejenak sambil menatap Radhenvia yang tertidur pulas
"maaf, gue sering engga bisa luangin waktu buat lo" batin Ricky
Saar Ricky hendak membawa Radhenvia ke kamar, tiba-tiba Radhenvia merasa mual karena bir tadi. Memang bir tadi tidak seberapa, namun Radhenvia tidak kuat dalam hal ini
"wuekk"
"bentar, jangan disini Ra" namun belum sampai pintu kamar, Radhenvia sudah memuntahkan apa yang diminumnya tadi ke baju Ricky.
"huffftt, nasib" Ricky menghela napas dengan berat sambil menahan bau muntahan Radhenvia
Setelah selesai mengurus Radhenvia, Ricky mulai menyuci bajunya, membereskan baju untuk keberangkatan subuh besok.
***
"Hoaamm" Radhenvia melakukan peregangan setelah bangun."Rick! aduh" Radhenvia merasa kepalanya sangat sakit dan pusing. Karena beberapa kali dipanggil tapi tidak mendapat balasan, maka Radhenvia memutuskan untuk berjalan sendiri ke ruang tamu.
Radhenvia terheran karena tidak menemukan seorang pun di ruang tamu. Dia hanya menemukan secarik kertas dengan sup obat. Radhenvia mulai membaca tulisan dalam kertas tersebut
"Ra, selama gue ga rumah, jaga diri baik-baik yah. gw ga lama kok diluar, setelah selesai gw pasti pulang secepatnya. ngomong-ngomong itu sup obatnya diminum. lo sih dasar, sok kuat. ywd, bye!!(#^.^#)"
Tanpa disadari kedua sudut bibit Radhenvia terangkat, "sok kuat juga karna lo kan, dasar sialan" gumam Radhenvia sambil mengulum senyum
TBC❤️
✨25-01-20✨
KAMU SEDANG MEMBACA
d e s t i n y
Teen Fiction"Apa nasib gue harus seburuk gini? kenapa si? kenapa idup gue selalu sengsara?jawab Rick!" perempuan itu nangis tersedu-sedu. "Hidup lo ga seburuk yang lo kira, lo cuman perlu menjalaninya dengan sabar, semuanya dibawa seiring waktu, ada rancangan y...