Chapter 12 - Meet Again

1.7K 99 17
                                    

Ting! Tong!

Aku mendengar suara bel berbunyi, apa itu suara bel dari apartemen ini? kalau iya lalu siapa yang bertamu? Tidak mungkin kan Delano atau Max.

Aku langsung berjalan kearah pintu dan mengintip siapa yang bertamu ke sini, aku melihat seorang pria berdiri tapi aku tidak terlalu melihat wajah nya, dari bentuk tubuh nya pria ini bukan Max atau pun Delano mungkin ada baik nya aku membuka kan pintu siapa tahu itu teman Lukas.

Aku membuka pintu saat itu aku bisa melihat wajah nya, aku seperti mengenali nya tapi itu sangat lama dan aku tidak terlalu mengingat nya juga.

"Apa kau Rachel Waston?" Suara itu aku seperti pernah mendengar nya tapi kapan?

"Ya Aku sendiri, mengapa denganku? Lalu kau ini siapa?" Tanya ku tanpa mempersilakan dia masuk aku masih belum terlalu percaya dia orang baik.

Pria itu tersenyum miring. "Rexford Wilton."

"Rexford Wilton? Apa kita pernah bertemu sebelum nya?" Aku bertanya sambil mengingat ingat apakah aku pernah bertemu pria ini atau tidak.

Pria itu terlihat berfikir. "Butik, saat aku tidak sengaja menabrak mu dan menginjak gaun yang akan kau beli."

Aku berpikir kapan aku membeli gaun dan terinjak?

"Kejadiannya sekitar 10 tahun lalu jika tidak salah, saat itu kau bersama sahabat mu yang bernama umm kalau tidak salah namanya Anna." Pria itu menjelaskan lagi.

Aku masih berpikir jika dia mengenal Anna tandanya kami memang pernah bertemu tapi.. Tunggu tunggu kejadian nya sekitar 10 tahun lalu saat di butik dan tidak sengaja-- Ah aku ingat sekarang, dia pria tidak sopan itu!.

"Ohh aku mengingat mu, kau si pria--"

"Kalau kau ingin memarahi ku lagi lebih baik di dalam, kaki ku sudah pegal berdiri seperti ini." Ucapnya dan dia baru saja memotong ucapan ku.

Aku menatap tajam dengan kesal dan mempersilakan dia masuk ke dalam.

"Kau pria tidak sopan yang menarik tangan ku lalu membayar gaun ku seolah olah aku tidak bisa membeli nya ya kan?! Lalu ada perlu apa kau kemari dan kenapa kau bisa tahu aku ada di sini?!" Aku terus menatapnya dengan pandangan tidak suka.

"Aku berniat baik kenapa kau masih saja menyalahkan ku? Sejujur nya aku kemari karna Lukas meminta bantuan ku untuk menemani mu selama kau di london, karna Lukas teman baik ku jadi aku putuskan membantu nya."

Kenapa Lukas harus meminta bantuan kepada pria tidak sopan ini? Sepertinya nanti aku harus berceramah kepada Lukas!

"Aku bukan bayi yang perlu di temani, aku bisa sendiri!" Aku melipat tangan di depan dada dan masih menatap nya tajam.

"Aku tau aku salah pernah menginjak gaun mu, tapi bukan kah aku pernah membantu mu dari serangan Elena di pesta ku?" Ucap Rexford dan aku memincingkan mata ku.

"Jadi sekarang kau berubah menjadi perhitungan? Begitu? Kau tidak ikhlas membantu ku saat itu?"

Omong omong soal Elena aku sudah lama tidak mendengar namanya dan juga tidak melihat wajah nya, mungkin wanita sialan itu sudah mati.

"Bisa tidak mulut mu itu diam dan tidak menuduhku macam macam, kalau bukan karna Lukas aku tidak mau menemani wanita cerewet seperti dirimu." Aku melihat dia yang menatap tajam ke arah ku.

"Heh kalau kau terpaksa lebih baik kau pulang saja sana lagi pula aku tidak mengharapkan diri mu." Aku masih melipat tangan ku di depan dada, aku berbalik karna kesal kepada Rexford.

"Baik aku pulang." Ucap nya lalu berdiri.

"Baguslah, sana pulang hus hus." Aku memperagakan seolah mengusir anak kucing.

Tiba tiba Rexford menarik tangan ku dan membuat aku berdiri begitu dekat dengan nya, astaga tuan tidak sopan ini.

Jarak aku dengan wajah nya terlalu dekat bahkan sedikit saja aku maju maka aku bisa langsung mencium nya. Kami dia dan saling memperhatikan, boleh aku akui Rexford memang tampan.

Tiba tiba Rexford mendekat ke telinga ku. "Aku sudah berjanji untuk menjaga mu Rachel, jadi aku bersumpah tidak bisa meninggalkan mu."

Aku mengernyitkan dahinya, oh mungkin dia hanya menjaga ku selama aku berada di London, baiklah mungkin aku akan terima saja hitung hitung sebagai penjaga gratis.
________

"Oh My God! Ini indah sekali." Aku sedang berada di puncak london eye, terlihat jelas sekali kita london dari sini, aku bisa melihat Big Ben dengan jelas.

Di hadapan ku ada pria yang terus saja menatap ku, aku heran apa mata dia tidak pegal dan tidak bosan terus terusan menatap ku dari tadi?

"Akan lebih indah jika kita naik pada malam hari." Oke tuan tidak sopan itu baru saja memberikan penjelasan.

Aku terus menatap pemandangan kota London dari atas ini, sangat indah dan aku sangat menyukai nya, tapi aku kesal saat kami sudah turun, huh aku tidak bisa melihat pemandangan itu lagi.

"Sekarang kita makan, aku sudah lapar." Ucap Rexford.

Aku berjalan di belakang nya, aku hanya mengikuti saja karna memang dia yang mengajak ku berjalan jalan hari ini.

"Kenapa kau selalu di belakang Rachel?" Rexford langsung menarik ku dan menggenggam tangan ku selama berjalan menuju tempat dia memarkirkan mobil nya.

"Kenapa kau harus menggenggam ku seperti tadi?" Ucap ku saat kami sudah berada di dalam mobil.

"Karna kau lambat, dan aku takut kau di culik oleh orang asing."

"Kau pikir aku anak kecil yang bisa dengan mudah di culik!" Aku menghempaskan tubuhku lalu menatap jendela mobil dengan kesal.

Aku mendengar Rexford terkekeh. "Bisa tidak sih kau tidak bersikap mengemaskan seperti ini?"

Eh apa tadi katanya?

Aku langsung menoleh, aku melihat dia melirik ku meski sebentar. Aku bukan gadis polos yang tidak mengetahui maksud pria di hadapan ku tapi aku tidak tahu itu bentuk pujian saja atau memang dia-- ah tidak tidak itu tidak mungkin.

Sedikit canggung setelah Rexford mengucapkan pujian yang tiba tiba seperti itu. Kami terdiam sampai kami sudah sampai restoran yang Rexford maksud.

Setelah masuk dan duduk aku masih merasa canggung, entah lah biasanya aku tidak pernah secanggung ini.

"Kau sudah tau apa yang akan kau pesan?" Kali ini Rexford berbicara setelah keadaan canggung yang dia ciptakan.

Rexford memanggil pelayan kemudian menyebutkan pesanan kami. Kami sudah tidak canggung lagi.

Sekarang kami sudah berbicara seperti biasa aku sudah melupakan kekesalan ku kepadanya dan aku rasa Rexford bukan pria yang buruk untuk di ajak berteman.

Mungkin aku tidak akan jadi berceramah memakai rumus persegi panjang yaitu panjang kali lebar kepada Lukas, tapi aku akan berterima kasih sudah membantu mencarikan teman selama di London.

Ah aku berharap aku bisa cepat melupakan Delano dan rasa sakit yang dia tinggalkan.
_______

Halo Sweethearts!

Ada nebak atau ngeh kalau si Rexford yang cuman beberapa kali muncul di BGvBB tiba tiba muncul lagi di sini dan mungkin bakalan sering muncul karna Rachel masih ada di London.

Apa nanti babang Max bakalan nyusul Rachel saat sadar kalau Rachel gak ada di Madrid?

Lalu Delano bagaimana? Tenang Delano masih aku sembunyikan bersama pacar nya si Agatha wkwk.

Belum ada konflik yang bikin Rachel sangat menderita ya? Aduh sepertinya aku akan mikirin gimana cara nya buat Rachel menderita. Wkwk

Tapi jadi Rachel itu enak cuyy sekali nya sakit hati di temenin nya sama cogan cogan hahaha coba kalau kita yang sakit hati boro boro cogan temen sendiri aja kadang gak mau nemenin kita, aduh nyesek sekali wkwk.

Sampai jumpa hari kamis Sweethearts!

Salam manis,
Bunga

Instagram: Karismabunga_

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang