Sebelum baca cerita ini, aku mau minta maaf atas keterlambatan update ku, aku masih sibuk dan ini aku sedikit curi waktu untuk menulis karna aku ngerasa kalian udah banyak yang komen next dan meluangkan waktu untuk baca cerita aku sedangkan aku gak bisa luangkan waktu untuk para sweetheart.
Aku minta maaf aku akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa nulis demi kalian
I love you sweethearts ♥️
_____Menikah?
Aku tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya atau bahkan tidak pernah aku pikirkan sama sekali. Bagiku menikah adalah hal mustahil tapi ternyata sekarang aku akan menikah dan ini adalah suatu keajaiban yang aku rasa aku pantas mendapatkannya.
Tapi menikah dengan Max?
Sama seperti sebelumnya, aku tidak pernah berpikir akan menikah dengan nya, malah ku pikir aku akan menikah dengan Delano tapi ternyata Tuhan berkata lain dan aku sekarang akan segera menikah dengan nya.
Apa aku merasa sangat keberatan dengan pernikahan ini?
Sama sekali tidak, bahkan aku pikir aku sangat senang sekali dan sedikit ummm tidak sabar untuk segera menikah dengan Max haha, ya aku tahu perjalan kami setelah menikah akan sangat berat dan aku juga sudah tahu kalau kami menikah aku harus menerima segala konsekuensi nya.
Apa aku merasa khawatir dengan pernikahan kami?
Sangat, aku sangat khawatir, aku takut ada hal hal yang menghalanginya kami, aku takut pernikahan ku gagal, aku takut sesuatu menggambil Max dari sisiku aku juga sangat khawatir Delano datang dan menghancurkan pesta pernikahan kami. Aku takut sangat takut.
Ketakutan ku kali ini bukan sekedar ketakutan biasa yang akan hilang setelah beberapa hari kemudian, tapi sampai detik ini aku masih merasakan ketakutan yang sama seperti pertama kali aku merasakannya. Ini tidak wajar dan aku memang tidak suka dengan situasi seperti ini.
Max tahu apa yang aku takutkan dan Max selalu berusaha menenangkan aku tapi nyatanya sampai saat ini aku masih tidak tenang, aku selalu menganggap ini hanya kekhawatiran bodoh dan konyol. Tapi seberusaha mungkin aku menghilangkan nya justru pikiran ini semakin menjadi jadi.
Ini sudah sangat keterlaluan, ketakutan dan kekhawatiran ini sudah sangat menyiksa aku tidak tahu harus melakukan apa untuk mengusir semua yang ada di pikiranku, aku tidak tahu.
"Sweetheart apa kau baik baik saja?" Max menyentuh bahu ku dan menatapku dengan sedih.
"Aku baik baik saja, hanya saja pikiran bodoh itu selalu saja muncul." Ku coba untuk tersenyum meski aku saja sebenarnya tidak ingin tersenyum tapi ku lakukan agar Max tidak bersedih.
"Aku tahu, kau tidak perlu berbohong, sweetheart." Max melihatku dengan pandangan itu, pandangan yang menyiratkan kekhawatiran luar biasa kepadaku, pandangan yang mampu membuatku ingin menangis, pandangan itu.... aku tidak suka!
"Aku baik baik saja Max, aku tidak apa apa." Ku coba sekali lagi untuk tersenyum dan semoga senyum ku bisa membuat Max berhenti menatapku seperti itu lagi.
"Sweetheart." Lirih Max.
Jangan pandang aku seperti itu Max, kumohon.
Aku memeluk Max, benar, aku menangis aku sangat tidak suka mendengar nada dan tatapan sedihnya aku tidak suka melihat itu semua. Aku merasa bersalah telah membuat Max sedih karna kekhawatiran bodohku.
"Jangan mencoba berbohong sweetheart, aku tahu rasanya sangat menyiksa."
Bisa tolong untuk membuat Max tetap berada di sisiku selamanya? Aku sangat bersyukur sekali dengan priaku sekarang, dia sangat mengerti aku.
"Aku takut Max, aku takut kita akan berpisah."
"Aku bersumpah sweetheart aku tidak akan membiarkan siapapun atau apapun memisahkan kita kecuali maut."
__________Aku menatap diriku di cermin yang sangat besar, ada beberapa orang di sampingku yang sedang membetulkan gaun yang sekarang aku pakai, aku masih tidak menyangka aku bisa sampai ke tahap ini.
Melihat diri dari pantulan cermin menggunakan gaun pengantin yang cantik membuatku sadar aku sebentar lagi akan melepas masa lajang ku dan membuat kehidupan baru dengan Max dan pastinya dengan anak kami nanti.
"Sudah, mari kita perlihatkan ini kan kepada calon suami mu." Ucap salah satu staff di butik ini yang membatuku.
"Ah baik." Aku tersadar dari lamunanku.
Mereka membantuku berjalan keluar dari ruang ganti, aku bisa melihat Max membelakangi ku dan ia sedang serius menelpon seseorang.
Aku berdehm dan membuat Max menoleh ke arah ku.
"Ahh,, ya ya nanti akan ku telpon kembali."
Max memasukan telponnya ke dalam saku celana dan menatapku tanpa berkedip.
"Maaaaxx berhenti menatapku." Aku tersenyum menundukan kepala untuk menyembunyikan wajahku yang tersipu malu.
Sepertinya wajah ku merah layaknya kepiting rebus.
"Ahh no jangan tundukan wajah cantik mu sweetheart, aku senang menatap wajah tersipu awwww...." Aku mencubit lengannya.
"Rasakan itu." Aku mengembungkan pipiku dan memalingkan wajahku dari Max.
"Apa kau merasa kesal sweetheart?"
Aku mendengus. "Pikir saja sendiri."
Max terkekeh. "Ulululu aku gemas sekali dengan mu sweetheart." Max mencubit dan memainkan kedua pipiku. "Jangan mengembungkan pipi mu lagi ya aku lebih suka melihat mu tersenyum."
Aku melihat wajah tampan Max yang sedang tersenyum manis. Kenapa jantung ku masih saja berdegup kencang setiap menatap wajahnya sedekat ini.
Aku ikut tersenyum dan menutup mataku. "Aaahh kau selalu bisa membuat ku tersenyum."
Max meletakan kedua tangan nya di pinggul ku. "Aku akan selalu membuatmu tersenyum, aku bersumpah tidak akan membuat wajah cantik mu ini bersedih. Aku bersumpah atas seluruh hidup dan duniaku sweetheart."
Aku tersenyum menatapnya. "Kau sangat manis, Max."
"Apa kau mau mencobanya?" Max menggoda ku dengan mengangkat kedua alisnya.
Oh shit kenapa dia sangat sexy.
Tapi aku memutar bola mataku sebagai respon rayuannya. "Whatever."
Aku berjalan kembali menuju ruang ganti dan meninggalkan Max yang sedang terbahak-bahak karna berhasil menggoda ku.
Dia memang menyebalkan tetapi dia juga sangat manis dan mengesankan kan.
________Hallo sweetheart
I know, i know aku udah lama gak update dan aku yakin pembaca cerita ku bakalan berkurang, aku tau dan aku akan terima semuanya karna aku terlalu sibuk di sini dan sedikit susah bagi bagi waktu di Wattpad.
Maka dari itu aku mau bilang maaf banget udah buat kalian nunggu lama dan kalau kalian bosen sama updatean aku yang selalu molor dan kesel juga, iya gapapa Monggo kalo kalian gak mau baca cerita ku lagi aku gapapa karna itu salah aku.
Aku tetep bakalan appreciate banget yang mau baca cerita aku bahkan ada di antara kalian yang baca cerita ku berulang kali, aku terimakasih banyak, aku terharu sih sumpah.
Kayanya nanti aku bakalan kasih chapter khusus untuk segala rasa maaf dan terimakasih aku, apa kalian mau?
Back on story----
So jadi apa updatean ini udah melepas rasa rindu kalian sama couple goals ini?
Maaf pendek aku bakalan berusaha semaksimal mungkin.
TERIMAKASIH
Luvv you sweethearts♥️
See you🥰Salam manis
Lovelybee
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
RomanceAku Rachel Waston, setelah 10 tahun berlalu ternyata melupakan perkataan nya tidak lah mudah bagi ku. Semua masih terekam jelas di memori ku. Ku kira 10 tahun cukup untuk memulihkan semua nya dan membuat keadaan baik baik saja seperti dulu - Walaup...