Chapter 11 - Who?

1.6K 102 38
                                    

London, England.

Aku berjalan keluar bandara bersama Lukas, keputusan menyendiri ini mungkin pilihan yang benar, aku memang perlu menyendiri dan menata hati ku kembali.

Aku hanya mengikuti Lukas yang berjalan memimpin di depan ku, pikiran ku terus berkecamuk semua nya masih tentang masalah yang sama.

"Rachel, aku tidak bisa menemani mu di sini." Ucap Lukas saat kamu sudah berada di dalam mobil.

Aku tersenyum simpul."Tidak apa L, lagi pula aku bukan lagi anak kecil yang harus di temani setiap saat."

"Tapi kau dalam keadaan seperti ini pasti kau butuh teman." Lukas menatap ku tidak enak.

Aku tersenyum untuk meyakinkan kalau aku baik baik saja jika sendiri. "Tolong jangan bahas itu lagi, aku sedang mencoba melupakan nya."

"Maaf." Lagi lagi Lukas menatap ku dengan rasa bersalah.

"Tidak masalah." Aku tetap tersenyum.

Tidak ada yang kami bicarakan sekarang, kami fokus dengan pikiran masing masing, aku memikirkan bagaimana cara ku melupakan semua kenangan bersama Delano. Aku berkencan dengan Delano belum genap satu tahun tapi sebelum nya aku sudah bersama dia 10 tahun lebih.

Aku terus melamun tanpa sadar kami sudah sampai di apartemen yang Lukas maksud, kalau saja Lukas tidak menyadarkan ku mungkin aku terus melamun seperti tadi.

"Kau bisa memakai apartemen ku selama kau di sini, mungkin akan sedikit kotor karna aku jarang mengunjungi apartemen ini. Nanti aku akan memanggil petugas kebersihan untuk membersihkan apartemen ku." Ucap Lukas saat kami sedang berada di dalam lift.

"Baiklah." Hanya itu yang mampu keluar dari mulut ku, aku tidak ingin banyak berbicara kepala ku sedang pusing sekarang mungkin karna banyak yang sedang aku pikirkan.

kami masuk ke dalam apartemen aku mencium bau apek saat pertama kali pintu apartemen ini di buka, seperti nya Lukas benar apartemen ini sudah lama tidak di bersihkan, aku berinisiatif membuka jendela agar ada udara yang masuk dan mengurangi bau apek di sini.

"Sepertinya aku harus segera menghubungi petugas kebersihan, bau dan debunya membuat ku sesak." Ucap Lukas yang memang dari dia terus batuk batuk.

Aku mengiyakan kan saja, selagi Lukas menghubungi petugas kebersihan aku berkeliling melihat lihat apartemen milik Lukas, cukup besar untuk di tinggali sendirian.

Apartemen ini termasuk ke jajaran mewah dan yang ku tahu harga satu apartemen ini sangat mahal. Tapi siapa yang tidak mengenal Lukas? Pewaris tunggal perusahaan properti terbesar kedua di dunia dan juga chef handal, pasti harga apartemen seperti ini tidak ada apa apa nya bagi Lukas.

Aku melihat ke dalam kamar yang seperti nya akan aku tempati, sama seperti tadi bau apek langsung menyambut ku, aku membuka tirai yang menutupi jendela, pemandangan london eye dan Big Ben langsung menyambut ku. Ini sangat indah.

 Ini sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang