Chapter 4 - Bitter reality

2.4K 117 2
                                    

Cahaya matahari merembes masuk dengan malu malu di celah kain penutup jendela yang sengaja aku buka sedikit,

Aku terbangun dengan perasaan entahlah banyak perasaan yang aku rasakan saat ini, kesal, jengkel, dan sedikit gugup, bagaimana aku tidak gugup hari ini adalah hari dimana aku bertemu dengan pemilik sekaligus CEO MR. Company yang tidak pernah aku ketahui bahkan dunia pun sama.

Aku selalu membayangkan dia itu menyeramkan, suka menyuruh dan yang paling aku takutkan dia itu cabul serta berperut buncit, fyuh aku tidak sanggup lagi memikirkan nya. Untung saja pertemuan ku dengan nya di sebuah restoran jadi aku bisa kabur jika dia mulai macam macam dengan ku. Tapikan aku memiliki basic bela diri. Mungkin sebelum kabur aku bisa meninju rahang nya terlebih dahulu. God idea.

Aku membuka kain yang menutupi jendela ku sampai cahaya matahari pagi masuk dengan sempurna. Aku berjalan menuju balkon dan menghirup banyak sekali oksigen pagi yang selalu bisa membuatku lebih baik.

Aku mendengar pintu kamar ku yang di buka, aku menoleh ternyata itu Delano, pasti ada sesuatu sampai dia mau menghampiri ku di kamar seperti ini. Pasti bahas soal semalam. Menyebalkan.

"Honey?"

Aku tidak berniat berbalik, atau menoleh sedikit pun untuk melihat nya, aku masih kesal dengan kejadian semalam dan sampai dia membuatkan ku Chicken teriyaki yang baru maka aku akan berbaik hati lagi padanya. Bukan memanfaatkan tapi itu sebuah penebus kesalahan.

"honey maafkan aku ya, aku janji akan membuatkan mu chicken teriyaki yang baru"

Penawaran menarik dan seperti yang aku inginkan, tapi masa baru dibujuk sedikit aku langsung luluh dan memaafkan nya, tidak, tidak bisa, aku harus sedikit bermain main dengan nya. Agar dia tidak pernah membuatku kesal lagi. Hohoho.

"Tidak cukup untuk membuatku memaafkan mu" ucap ku sambil ku angkat dagu ku tinggi tinggi.

"Lalu apa yang harus aku lakukan agar aku bisa mendapatkan maaf dari mu?"

Aku menatap lano dengan serius sambil memikirkan sebuah ide bagus untuk menghukum nya agar dia tidak pernah merebut lagi makanan ku.

"Hmm...apa ya?"

Aku menaruh jari telujuk tangan kanan ku di sudut bibir kanan dan tangan kiri ku menopang tangan kanan ku, hal yang selalu aku pikirkan jika sedang memikirkan suatu hal.

Aha, aku menemukan ide bagus ya memang sudah pasaran sih, tapi tak apa lah biar aku bisa mengerjainya juga. Hihihi.

"Ekhem, lano aku sudah memikirkan hukuman apa yang harus kau lakukan karna sudah berani berani nya mencuri makanan ku dihadapan ku" aku menatap tajam Delano.

Aku melihat Delano yang sedang menatapmu dengan mata berbinar.

"Kau harus memenuhi perintahku selama 1 minggu penuh" senyum kemenangan tercetak di wajahku saat melihat Delano yang membulatkan mata nya seolah tidak percaya apa yang ia dengar.

"Jika kau mengulangi kesalahan yang sama maka hukuman mu akan menjadi sebulan! Jika kau melakukan nya lagi hukuman mu bertambah jadi 6 bulan dan terus seperti itu, mengerti!" Ucapku dengan tatapan dan nada yang tidak ingin di bantah.

"Baikan" ucap nya sambil mengangguk dengan lesu. Sangat mengemaskan.

"Good man" aku berjinjit sedikit lalu mengacak rambutnya.

"Sekarang keluarlah, aku ingin mandi dan bersiap menemui CEO MR. Company"

"Perintah di laksanakan, My Queen" Delano membungkuk layak nya seorang ksatria. Lalu berjalan keluar dari kamarku.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang