Chapter 21 - Home

867 51 7
                                    

Aku berjalan menuju pintu dan memencet bel, aku menunggu beberapa saat sampai sosok pria yang sudah lama tidak aku temui berdiri di hadapan ku.

"Rachel?"

Aku menatap pria yang sekarang sudah semakin tua dari terakhir kali aku melihat nya, rambut yang dahulu berwarna coklat keemasan dan sekarang terdapat rambut putih di beberapa bagian.

"Dad."

Pria itu terlihat terkejut saat aku memanggilnya, meski aku masih membencinya tapi aku tetap harus menghormatinya karna dia ayah kandung ku, sekeras mungkin aku menjauh dari nya tetap tidak akan bisa menghilangkan ikatan darah kami.

Dia terlihat terdiam dan tidak menunjukkan ekspresi apapun, apa dia akan berkata kasar lagi? Apa dia akan mengusir kami? Apa dia akan memarahi ku lagi seperti saat aku berkelahi dengan Elena?

Tapi ternyata aku salah, pria itu memelukku dengan erat, aku terdiam tidak membalas pelukan nya, aku masih terkejut dengan reaksi ayah ku.

"Kemana kamu selama ini? Daddy merindukan mu Rachel, bagaimana kabar mu sekarang?"

Pria itu melepaskan pelukan nya dan sekarang dia memegang kedua bahu ku sambil menatapku dengan tatapan rindu.

"Baik, aku baik."

Ya, aku memang baik setelah pergi dari rumah ini, aku sekarang sudah lebih baik semenjak aku bersama dengan Max lagi, aku sudah baik dan bahagia dengan kehidupanku sekarang.

"Mari masuk kita berbincang di dalam." Ucap ayahku mempersilakan kami masuk.

Aku mengangguk, aku dan Max masih berpegangan aku masih membutuhkan genggaman tangan yang membuat aku lebih tenang meski pun aku tidak melihat wajahnya.

Kami duduk di ruang tengah, ruangan ini masih sama desain dan interior nya tidak ada yang berubah sama sekali, bahkan seluruh foto ku masih terpajang dengan baik hanya saja foto ibuku tidak ada di gantikan foto ibu tiri ku.

"Kenapa kamu baru mengunjungi ku sekarang Rachel? Dan kemana saja kamu selama ini? Daddy mencari mu." Ayahku menatap ku.

"Karna aku tidak pernah mau menginjakkan kaki ku di sini kalau bukan Max yang meminta ku, kenapa kau sekarang peduli dengan ku dan mencariku? Bukankah dahulu kau membuangku, dad?" Aku tersenyum getir, keluarga ini bukan keluarga yang bisa aku banggakan.

Max kembali menggenggam ku, seolah mengatakan 'aku berada di sini, di samping mu, Sweetheart'

"Maaf kan aku karna sikap ku yang terlalu keras kepada mu Rachel, daddy mencarimu hanya untuk meminta maaf karna kesalahan yang sudah daddy perbuat kepadamu, dahulu daddy terlalu di butakan oleh kekuasaan."

Aku melihat ayahku yang sepertinya memang terlihat sangat menyesali perbuatan nya, tapi apa seperti ini cukup untuk mengembalikan keadaan seperti dulu? Aku tak tahu ini terlalu sulit.

"Apa kau baru sadar sekarang? Apa kau dulu tidak pernah menyadari penderitaan ku selama ini dad? Apa aku masih perlu meminta restu kepada orang yang sudah menghina ibuku dan membuangku?!"

Aku berusaha kuat, aku berusaha tegar, aku berusaha untuk tidak menangis tapi rasanya sulit, aku tidak bisa menahan semuanya aku menangis karna ini terlalu sakit dan aku tidak kuat menahan perasaan menyesakkan ini.

"Daddy menyesal Rachel daddy menyesal, saat aku terakhir bertemu dengan mu daddy baru menyadari kalau kau sangat menderita selama ini, kau sangat menderita akibat perbuatan ku, daddy minta maaf sungguh Rachel daddy sungguh meminta maaf kepadamu."

Aku tidak dapat berkata apa apa lagi, Max memelukku dan aku menangis di pelukan nya, ini terlalu sakit, aku kembali membuka luka besar yang sudah aku tutupi selama bertahun tahun, aku kembali membukanya, ini sangat perih dan mengiris hatiku.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang