-06-

434 47 4
                                        

"Tuan Jeon"

"Ah, selamat datang Presdir Hong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, selamat datang Presdir Hong. Terimakasih telah datang ke pesta kecil-kecilan ku" ujar Wonwoo merendah.

Mingyu hanya membuka mulutnya tak percaya. Kecil-kecilan apanya? Wartawan dimana-mana. Wine, sampanye, dan minuman juga makanan yang berkelas tinggi. Ball room Hotel yang luas juga kue ulang tahun yang menjulang tinggi dan—

Oh jangan lupa tamunya yang begitu banyak.

Jadi, dilihat dari mana kecil-kecilan? Dasar idiot Jeon.

Hong Jisoo. Atau biasa dibilang Joshua Hong. Kolega Wonwoo yang sering bekerja sama dengan perusahaannya.

"Ah tidak. Terimakasih juga, karena sudah mengundang ku ke acaramu"

Wonwoo mengangguk, "Sudah semestinya" ujar Wonwoo.

Tidak sengaja mata Joshua melirik kearah Sana yang tepat saat itu Sana menatapnya dan membungkukkan badannya sopan.

Joshua membungkukkan sedikit badannya juga pada Sana.

"Kalian saling kenal?" Tanya Mingyu yang melihat interaksi keduanya.

Joshua tersenyum, "Ya. Beberapa jam yang lalu" ujar Joshua.

Mingyu beralih pada Sana, "Woah, Sana! Pesonamu tidak hilang ya walaupun sudah menikah dan akan menjadi seorang Ibu. Luar biasa" Mingyu meneguk isi gelasnya yang berisi minuman beralkohol itu.

"Kau berlebihan" ujar Sana malas.

"Kau sudah makan?" Tanya Wonwoo mengalihkan pembicaraan mereka. "Makanlah. Aku harus menyapa kolega ku sekarang. Kau bersama dengan mereka saja ya" Wonwoo tersenyum dan pergi dari situ meninggal Sana dengan ketiga temannya.

Karena Joshua sudah pergi saat ada seseorang yang menyapanya.

"Sana, kau sudah memeriksa jenis kelamin bayinya?" Tanya Mingyu penasaran.

Sana menggeleng. "Kenapa?" Jun kini membuka suara. Ia ingin tahu.

"Aku hanya ingin ini menjadi kejutan terindah dalam hidupku" jawab Sana dengan memamerkan senyumannya.

Mingyu mengangguk paham. "Aku tidak sabar melihat keponakan ku. Nanti saat dia lahir suruh dia memanggilku Daddy ya" ujar Mingyu yang membuat Seungchoel tersedak sampanye nya.

Jun menggelengkan kepalanya, "Kau pikir kau Ayahnya? Kau tidak menyumbang dalam pembuatan nya bodoh" ujar Jun sarkastik. Mingyu hanya mendelik sebal padanya.

Sana terkekeh. Pembicaraan ini terlalu vulgar jika diteruskan. Tapi menyenangkan melihat Jun dan Mingyu beradu mulut seperti itu.

"Sana?"

Sana mendongak, "Ya?"

"Boleh aku mengelus perutmu?" Tanya Mingyu hati-hati yang membuat Jun terkejut dan membuat Seungchoel menatapnya tak percaya.

The CEO And Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang