"SANA!"Teriakan itu membuat Sana menoleh membuat tubuhnya menegang. Disana. Tiga laki-laki sedang menatapnya.
"Hey, apa kabar Sana?". Sana tidak tahu kapan Mingyu berada didepannya seperti ini.
Ia masih berusaha mati-matian agar tidak terlihat gugup. Meremas ujung dress nya yang dipakai.
"Aku... Aku baik" setelah beberapa saat berdiam, akhirnya Sana membuka suaranya.
"Woah. Kenapa kau tidak mengundang kami ke pernikahanmu? Licik sekali" Goda Mingyu dengan kekehannya. Dia masih tampan. Teman-teman Seungcheol tampan. Semua. Tanpa terkecuali.
Pernikahan? Apa itu? Ah, pasti Mingyu melihat perutnya yang membesar. Tentu saja bodoh!
"Ah itu... Aku... Hanya-"
"Sana? Kenapa disini?" Jeonghan datang. Terimakasih. Sungguh.
"Ini suamimu Sana?" Tanya Mingyu lantang yang membuat semuanya terkejut. Ugh, sial.
"Kenalkan, namaku Kim Mingyu. Itu temanku, Choi Seungcheol dan Wen Jun Hui" Mingyu memperkenalkan diri pada Jeonghan.
"Yoon Jeonghan. Salam kenal" Jeonghan mengambil uluran tangan Mingyu dan melepaskannya.
"Woah, namamu Yoon Sana sekarang?" Mingyu masih seperti dulu. Jahil dan senang menggoda Sana.
Sana tak menanggapi apapun selain tersenyum kecil.
"Ah iya, ini untukmu Sana". Mingyu menyodorkan sebuah undangan berwarna baby blue pada Sana. "Ambilah. Kau harus datang"
Sana mengambilnya dan melihat undangan apa itu, "Ulangtahun?" Monolog Sana.
Mingyu mengangguk. "Hm, datanglah bersama suamimu. Ah ya, dan omong-omong berapa bulan kehamilan mu?" Tanya Mingyu.
Sana mendongak. "Emm. 4 hari lagi tepat 5 bulan" Kata Sana akhirnya memberi tahu.
"Woah sudah besar, aku akan menjadi Paman kalau begitu" ujar Mingyu berseri-seri. Wajahnya benar-benar menunjukkan bahwa ia senang.
"Ah, iya. Doakan saja"
Mingyu mengangguk, "Pasti. Kau jangan lupa datang ya, bawa undangannya" ujar Mingyu mengingatkan.
"Aku tak janji. Lagi pula, kau sudah besar kenapa harus diacarakan segala?" Gerutu Sana. Ia mulai rileks sesaat tubuhnya menegang. Beruntunglah Mingyu yang hebat dalam mencairkan suasana.
Mingyu tertawa, "Bukan aku. Tapi Wonwoo hyung. Kau ingat bukan?"
Sana membelalak, "Si batu itu?" Tanya Sana tak percaya.
"Hei! Kau lupa siapa yang paling batu? Itu Seungcheol hyung! Bukan Wonwoo hyung." Mingyu menunjuk Seungcheol.
Sana diam. Hanya diam.
"Apa-apaan kau ini? Kenapa membawa-bawa namaku?" Seungcheol datang diikuti Jun.
"Ah, Mingyu aku akan mengusahakannya. Kurasa aku harus... Akh-" Sana memegang perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri.
"Hey, apa yang sakit?" Jeonghan refleks memegang perut Sana.
Sana menggeleng menggigit bibir bawahnya. Nyeri dan takut bercampur.
"Sana kau tak apa? Sungguh?" Tanya Mingyu khawatir. Sana mengangguk.
"Aku ingin pulang" lirih Sana pada Jeonghan. Jeonghan mengangguk dan pamit pada mereka.
Sudah bersuami dan akan menjadi ibu ya?
*****
Seungcheol kembali kekantor dengan perasan gundah. Ia tidak bisa berhenti memikirkan Sana. Maksudnya, bagaimana bisa dia menikah disaat Seungcheol masih bisa memikirkannya. Oke itu haknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO And Me✓
أدب الهواة-Me Series- [ Book Series #01 ] Tentang Choi Seungcheol yang melepaskan cintanya yang berujung membuatnya kehilangan separuh hidupnya. "Maafkan aku" "Menikahlah denganku" "Aku mencintaimu" "Aku mempercayai mu dengan seluruh yang kupunya" Apa yang a...