-17-

320 36 0
                                        

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Jeju?" Gumamnya saat melihat tiket penerbangannya. "Bukankah Spanyol?" Tanyanya pada sang sekretaris, Jun.

Jun mendesah pelan, "Investor nya berlibur ke Korea, tepatnya di Jeju bersama keluarganya. Jadi ya, dia memutuskan untuk bertemu denganmu disana" jelasnya.

Seungcheol akhirnya mengangguk. "Baiklah. Kapan aku berangkat?"

"Dua jam lagi"

Seungchoel membelalak.

"Yak! Wen Jun Hui!"

Jun hanya terkekeh dan keluar dari ruangan Seungcheol.

*****

"Mom, sebenarnya itu untuk siapa?" Tanya Seunghyun yang kini sedang duduk berhadapan dengan Sana dimeja makan.

"Pemesan sayang" Jawabnya lembut. Dan Seunghyun hanya mengangguk mengerti.

Sudah 5 tahun sejak kepergian Sana dari kota Seoul ke Jeju. Dan kini ia dianugerahi anak kembar yang sangat menawan.

Park Seunghoon dan Park Seunghyun.

Ya, Sana memang memakaikan marganya kepada anaknya. Tidak mungkin bukan ia memakaikan marga Ayahnya sedangkan Ayahnya pun tak tahu keberadaan mereka.

Lagi pula, kehidupan seperti sekarang ini sangatlah teramat cukup untuk Sana dan kedua anaknya. Ia kini membuka toko kue beraneka ragam. Ya, hanya toko kecil. Tapi, beruntung karena rasanya enak jadi selalu ada saja pengunjung yang datang dan pergi ke tokonya. Bahkan Sana juga menerima pesanan.

Dan inilah pesanan kue kering 100 biji yang akan dikirim ke Resort C'Se Group. Resort terbesar di Jeju. Berterimakasih kepada Taeyong tetangganya yang merekomendasikan kuenya. Taeyong bekerja di Resort itu sebagai kepala koki.

Entah kenapa, tapi Taeyong ingin memesan kue yang dibuat Sana untuk acara yang katanya penting. Dan terlebih, karena pentingnya itu ia harus memberikannya sendiri. Taeyong bilang ia terburu-buru jadi tak bisa menunggui Sana yang masih mengemasi kuenya.

"Hey anak-anak. Ayo ganti baju. Mau ikut Mommy tidak?"

Seunghoon menoleh kebelakang menatap pada Sana. "Kemana Mom?"

Sana mengangkat paper bag besarnya. "Mengantar pesanan" ujarnya tersenyum.

Seunghoon turun dari sofa yang berada didepan televisi nya itu. "Aku ikut. Seunghyun jangan diajak. Dia merepotkan" ujarnya datar.

Sana hanya menahan tawanya melihat interaksi mereka yang benar-benar bertolak belakang.

"Tutup mulutmu Park Seunghoon!" Desis Seunghyun menunjuknya.

Jika Seunghyun periang dan mudah bergaul.

"Ck. Terserahku. Mulut-mulut ku" Balasnya dan berlalu kekamar.

The CEO And Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang