Jangan lupa vote yaaa.
Ting.—Kim Mingyu
Jangan lupa. Hari ini ulang tahun Wonwoo. Datanglah. Bawa undangannya ya Sana. Kami menunggu.Sana menegakkan badannya dan menatap ponselnya yang menampilkan pesan dari Mingyu. Hari ini Mingyu mengingatkan bahwa ulang tahun Wonwoo dilaksankan hari ini.
Ting.
—Kim Mingyu
Jangan coba-coba menghindar. Wonwoo mengharapkan mu datang saat aku bercerita soal pertemuan kita di restoran waktu itu.Lagi. Sana terlihat semakin resah. Ia belum membeli hadiah untuk Wonwoo. Ini masih jam 8 pagi tapi Mingyu sudah mengingatkannya untuk datang ke pesta Wonwoo yang diadakan jam 7 malam.
Sana tidak tahu harus apa selain membalas 'iya' pada Mingyu. Menaruh ponselnya di nakas dan berlalu mandi untuk berangkat membeli hadiah untuk Wonwoo.
Setelah selesai Sana keluar dan menaiki bus untuk pergi ke Josh Mall. Salah satu Mall yang besar di Korea. Setelah 20-30 menit perjalanan akhirnya ia sampai Mall tersebut.
Sana memasuki gedung pusat perbelanjaan itu. Berjalan dengan hati-hati. Banyak sekali toko yang menjual barang-barang pria. Bodoh!
Tentu saja. Pasti banyak. Mengingat ini ada 10 lantai. Pasti sangat lengkap. Di mulai dari restoran, cafe, toko baju, perhiasan, aksesoris, sorum mobil, perabotan rumah, alat elektronik, bioskop, dan wahana bermain anak-anak. Lengkap. Sangat teramat lengkap.
Sana memasuki toko yang menjual bermacam jenis barang pria. Ia melihat-lihat jejeran dasi yang mungkin akan sedikit murah ketimbang jam tangan ataupun baju juga setelan jas.
Dalam hati ia meminta maaf pada Wonwoo karena membelikan hadiah yang murah untuk seorang Pebisnis Kaya Raya sepertinya.
Pilihan Sana jatuh kepada dasi yang berwarna merah gelap dengan garis putih yang miring.
Ia mengambilnya dan membawanya ke kasir. Merogoh tasnya untuk mengambil dompetnya.
"Semuanya 65.000 won, Nona" ujar sang kasir dengan memberi paper bag yang berisi belanjaannya diatas meja kasir tersebut sambil menunggu Sana yang masih merogoh tasnya.
Astaga! Apa lagi ini?
Sana meringis melihat ia lupa membawa dompet. Sial sekali. Sana menatap sang kasir dengan tersenyum canggung, antara malu dan takut. "Maaf, tapi apa bisa aku menitipkannya dulu? Dompetku tertinggal" ujar Sana menyesal.
Kasir itu mengerutkan keningnya menatap Sana. "Maaf Nona. Tapi anda harus membayar dahulu jika ingin menitipkannya dan diambil dengan menyerahkan tanda bukti pembayaran" ujarnya dengan sedikit menekankan kata 'membayar'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO And Me✓
Fanfic-Me Series- [ Book Series #01 ] Tentang Choi Seungcheol yang melepaskan cintanya yang berujung membuatnya kehilangan separuh hidupnya. "Maafkan aku" "Menikahlah denganku" "Aku mencintaimu" "Aku mempercayai mu dengan seluruh yang kupunya" Apa yang a...