"Ya ampun syifa kamu masih aja di perpustakaan, aku udah habis makan 2 mangkok bakso kamu masih disini belum bergerak selangkah pun" marah aprilia.Ia marah dikarenakan temannya syifa sangat malas makan dia lebih memilih membaca novel, buku pelajaran, komik, pokoknya semua yang berkaitan dengan buku deh.
"iya aprilia, ini juga aku mau ke kantin untuk makan, temenin aku ya" kata syifa sambil keluar dari perpustakaan.
"iya, tapi kamu harus traktir aku minum" balas aprilia sambil terkekeh di akhir.
''iya bawel" jawab syifa lagi sambil mencubit pipi tembem aprilia.
Sampai di kantin syifa dan aprilia duduk di bangku agak pojokkan, jauh dari siswa yang lain. Tiba-tiba penjual kantin mendatangi mereka dan memberikan sebuah kertas struk pembayaran.
"ini syifa bayaran yang harus kamu tanggung" kata penjual kantin sambil menyerahkan kertas.
Dengan wajah kebingungan syifa menerima nya dan dia langsung terkejut saat melihat total pembayaran yang tidak sesuai dengan pesanannya.
"maaf mbak, kok totalnya gak sesuai dengan pesanan saya" tanya syifa.
lalu kertas itu langsung di tarik oleh aprilia, sontak aprilia pun terkejut dan bangkit dari tempat duduk nya memukul meja kantin hingga terdengar suara yang keras. Semua mata tertuju pada mereka tapi aprilia tidak menghiraukan nya.
"mbak, coba jelaskan pada kami, kenapa totalnya sampai sebesar ini" bentak aprilia kepada penjual di kantin.
"itu dek total dari semua pesanan teman kalian. Tadi mereka duduk di meja nomor 1 setelah makan mereka bilang dek syifa yang akan bayarin" jelas si mbak penjual.
Wajah aprilia mulai memerah dan tangannya mulai menggempal. Dengan cepat Syifa langsung memegang tangan Aprilia.
"tenang Aprilia, Insyaallah aku bisa bayar kok, kalo aku tidak bawa uang jajan sebanyak itu aku bisa bayar besok." kata syifa menenangkan aprilia.
Ya ini memang sudah jadi kebiasaan buruk teman sekelas Syifa yang selalu menjahati dan menjauhi Syifa tanpa alasan yang jelas.
"tapi fa, ini udah keseringan, ini udah keterlaluan dan ini harus kita laporkan pada guru" balas Aprilia.
"tidak apa-apa, anggap saja sedekah" jawab Syifa dengan santai.
"totalnya berapa mbak" tanya Syifa pada penjual di kantin sekolah.
"totalnya 300ribu dek."
"ini saya cuma bawa uang 200ribu mbak, jadi besok saya bayar 100ribu lagi ya". Kata ku sambil menyerahkan dua lembar uang
Tiba-tiba seorang lelaki muda yang dari tadi memperhatikan kami berjalan ke arah tempat duduk kami.
"mbak, semuanya saya yang bayar ya termasuk pesanan adik ini" kata lelaki tersebut.
Sontak aku menolaknya" tidak apa-apa bang, saya bisa bayar sendiri kok."
Entah ada yang salah dengan kata-kata ku, aku juga tidak tau tapi yang jelas lelaki tersebut menatap ku sinis seolah-olah tidak suka.
"ini semua saya yang akan bayar" kata lelaki itu sambil meletakkan kembali uang 200ribu milikku tadi.
"tapi bang,,,," belum habis berkata lelaki tersebut langsung meninggalkan aku dan Aprilia.
Setelah jam istirahat habis aku dan Aprilia pun masuk ke kelas.
"bentar lagi pelajaran matematika lagi, aduuh aku susah banget paham matematika kepala ku gak sanggup untuk matematika" oceh Aprilia.
"Tenang nanti kalo aku bisa pasti alu ajarin" jawabku sambil mengeluarkan buku dari tas.
Tiba-tiba
Pintu terbuka dan aku langsung terkejut saat mendapati lelaki yang tadi menolong ku di kantin tiba-tiba masuk ke kelas kami.
"untuk apa lelaki itu masuk ke kelas kami" tanya ku dalam hati.
"assalamualaikum anak-anak." sapa lelaki itu.
"Wa'alaikum salam pak" murid menjawabnya serentak.
"kenalin nama saya Al Firdaus bisa dipanggil pak al atau pak Firdaus, saya akan mengajar matematika di sini karena guru kalian yang dulu sudah tidak mengajar lagi. Cukup demikian perkenalan saya apa ada yang ingin bertanya" kata lelaki tersebut yang ternyata guru matematika ku.
Aku terus menunduk tidak berani untuk melihatnya.
Banyak siswa yang bertanya, ada yang bertanya umurnya berapa, statusnya apa udah kawin apa belum, tinggal nya dimana, akun sosmed nya apa, dan beberapa pertanyaan yang lain. Sedangkan aku masih terdiam menatap meja yang ada di depan ku.
"saya juga mau berkenalan dengan kalian. Ibarat pepatah tak kenal maka tak sayang, maka dari itu kita harus saling kenal dulu, mulai dari pojok belakang sana" kata Pak Firdaus sambil menunjuk pada Syifa yang dari tadi hanya terdiam.
Syifa pun bangun dan memperkenalkan diri nya, tak lama kemudian dia pun langsung duduk kembali dan langsung di sambung oleh Aprilia dan siswa yang lain sampai semua siswa. Setelah perkenalan semua telah selesai pembelajaran pun di mulai penuh keseriusan tanpa tertawa sedikit pun.
Sedang kan siswa perempuan tak henti-hentinya menatap Pak Firdaus, ya Pak Firdaus memang tampan, kulit putih, tubuh yang tinggi dan sedikit berotot, hidung yang mancung dan lengkap dengan bibir nya yang berwarna merah jambu tanda dia tidak merokok.
"kamu yang duduk dipojok paling belakang cepat maju ke depan dan selesai kan soal yang di papan" suruh Pak Firdaus pada ku.
Assalamualaikum semuanya.... Kali ini aku kembali tapi bukan dengan cinta bersemi di masjid baiturrahman ya 😂😂. Aku kembali dengan cerita yang lebih bertingkat dari pada cinta bersemi di masjid baiturrahman, yaitu cerita cinta sepihak 😂. Mau tau gimana greget nya cinta sepihak.. Baca terus ya sampai
END.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Komen
Dan tekan bintang dibawah ini 👇
And
Follow aku di wattpad 😂

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Storie d'amoreCinta memang tidak pernah memandang umur. Siapa pun dia pasti bisa jatuh cinta. Kehidupan Syifa yang jauh dari kata pergaulan, sering dikucilkan dikelas, dan kerap kali jadi bullyan. Ditambah dengan kehadiran sosok pak Firdaus guru matematika yang...