"Gue nggak kasih lo hadiah novel" ujar Citra
"Berarti siapa yang kasih aku novel?"
"Pengagum rahasia lo mungkin" ujar Citra mengada ngada
"Nggak mungkin kali, yaudah aku mau ke kelas, bye Citra"
"Bye, hati hati"
***
"Bapak akan bagi kelompok untuk praktek di laboratorium" ujar Pak Kuat
"Ok Pak" ujar seluruh siswa
"Kelompok satu, Vina, Diko, bla...bla...bla"
"Kelompok dua, Sam, Risa, Raka, Anggi
"HAH!" ujar Sam dan Risa bersamaan
"Kenapa? Tidak suka dengan kelompok yang saya bagi?"
"Suka Pak" ujar Risa
"Suka dong Pak" ujar Sam
Setelah itu Pak Kuat membagikan kelompok sampai 8 kelompok
***Di Laboratorium
"Anak anak duduk sesuai kelompok kalian masing masing, lalu buat penelitian tentang organ tubuh katak"
"Lo yang bedah kataknya" ujar Sam sambil menatap Risa
"Kok aku, kamu lah kalo nggak yang lain" balas Risa
"Mereka nggak mau, gue juga nggak mau, berarti tinggal lo"-Sam
"Aku juga nggak mau"-Risa
"Nih pegang" ujar Sam menyerahkan pisaunya ke Risa secara tiba tiba, membuat pisaunya jatuh hampir mengenai kaki Risa
"SAM!" ujar Risa dengan nada suara tinggi yang membuat lainnya menengok ke arah Sam dan Risa terutama Pak Kuat
"Ini ada apa?" ujar Pak Kuat
"Ini Pak biasa Risa lagi manja sama saya" ujar Sam
Risa melihat Sam dengan tatapan tajam sambil melotot. Sam tidak peduli, toh ia bicara seperti itu agar Pak Kuat tidak marah
"Halah, halah anak muda jaman sekarang percintaannya sangat indah"
"Bukan git..."
Sam menutup mulut Risa dengan tangannya. "Terimakasih Pak"
"Satu kata buat kalian berdua, semogajodoh" ujar Pak Kuat
"Itu dua kata pak" protes Raka
"Kalo digabung kan jadi satu kata" ujar Pak Kuat
"Iya deh, Pak Kuat selalu benar" ujar Raka
***
"Sam, maksud kamu apa ngomong kaya gitu tadi"-Risa
"Nggak ush ke geer an dulu, gue ngomong kaya gitu biar Pak Kuat nggak marah"
"Siapa juga yang geer, aku cuma tanya"
"Cuma tanya tapi muka lo merah"
"H...h...hah, ini muka aku lagi sensitif a...aja" ujar Risa gelagapan sambil memegang pipinya
"Pffft..."-Sam
Risa berlalu meninggalkan Sam yang masih tertawa