Hari ini Risa tidak ke perpustakaan karena ia membawa novel yang didapat dari hadiah ulang tahunnya.
Sam baru saja balik dari kantin bersama Raka, matanya langsung tertuju oleh Risa yang sedang membaca buku dengan muka yang terkena cahaya matahari.
"Bidadari ku" batin Sam
Sam segera duduk dibangkunya, sesekali ia mencuri pandang melihat Risa yang sedang membuka lembaran baru novel. Sam tersenyum hadiah darinya dibaca dan diterima oleh Risa.
"Ekhem Sam lo jangan liatin Risa terus dong, mending lo liatin ketampanan gue" ujar Raka membuyarkan pikiran Sam tentang Risa
"Mending gue liatin Sinur daripada gue harus liatin lo"
"Bener ya?" Tanya Raka
"Hm" Firasat Sam mulai tidak enak
"SINUR, SAM KATANYA MAU LIATIN MUKA LO SINI HADAP BELAKANG"
Sam segera menutup mulut Raka tapi gagal karena Raka menggigit tangan Sam. "Gila lo main gigit segala, keturunan vampir lo?"
"Gue keturunan Pasar Wage sama Kombas" jujur Raka
"Sumpah kalian berisik banget"-Risa
"Apa? lo bilang gue ganteng banget?"-Sam
"THT terbuka lebar buat lo"-Risa
"Iya tau gue emang ganteng" -Sam
"Iya lo ganteng, gelandangan tengik"-Risa
"Lo pikir lo cantik? -Sam
"Emang gue cantik"-Risa
"Cacar bintik bintik"-Sam
"Haduh, kalian sehari aja nggak berantem bisa?"-Raka
"Nggak"-Sam
"Nggak"-Risa
"Coba kalian maafan sekarang" ujar Raka melerai mereka
"Ogah"-Sam
"Hih males maafin orang kaya dia"-Risa
"Ris masa lo nggak mau maafin Sam padahal nih ya dia yang beliin lo novel yang lagi lo ba..." belum selesai Raka bicara Sam menutup mulutnya untuk kedua kalinya
Keadaan seketika hening. "Jadi ini dari lo?"
Sam tidak bisa berbohong lagi, ia seperti maling yang tertangkap basah sedang mencuri di rumah orang. "Iya, gue tahu dulu lo kepengin novel itu"
"Kenapa lo nggak bilang? Lo mau sok sok an jadi secret admirer?"-Risa
"Lo nggak perlu tahu jawabannya"-Sam
"Fine, btw thanks novelnya"
Setelah itu Risa kembali membaca buku didepannya tapi tiba tiba...