13. Dua Penjaga

46 12 3
                                    

Risa segera memasukan alat tulis dan buku pelajarannya, karena sudah bel pulang

***

"Ris, gue disini" ujar seseorang yang ternyata adalah Alvaro

Risa pun segera mengangguk. "Iya aku kesana"

Alvaro pun mengembangkan senyumnya. "Yuk jalan"

"Supir lo muda banget ternyata Ris" ujar Sam yang tiba tiba datang

Risa pun bergumam dalam hati
"Ah sial ketahuan sama Sam"

Risa pun membalikan badannya dan menatap Sam. "Eh Sam, kok disini? Nggak pulang?"
Risa pun menunduk, tidak berani menatap tatapan dingin Sam

Sam dengan gaya tangan di depan dada pun berbicara. "Gue tahu itu bukan supir lo, siapa dia?"

Risa yang tadi menunduk, segera memperkenalkan mereka. "Ah iya lupa, kenalin Sam ini Alvaro, Alvaro kenalin ini Sam"

Alvaro pun mengulurkan tangannya. "Alvaro"

Sam pun membalas uluran tangan Alvaro. "Sam". Dengan tatapan tajam dan genggaman yang erat

Alvaro yang kesakitan pun ingin segera melepasnya tapi Sam mengenggam dengan sangat erat.

Risa yang merasa dicuekin pun protes. "Udah belum sih, kenalan doang lama bener"

Sam pun segera melepaskan uluran tangannya. Dan Alvaro pun bisa bernapas lega

"Kalian mau pulang bareng?" tanya Sam

"Iya" jawab Risa

"Langsung ke rumah lo Ris? tanya Sam kembali

"Enggak kita mau jalan jalan dulu" ujar Alvaro memanas manasi Sam

Sam pun seperti mempunyai ide. "Gini nih kan cowok sama cewek nggak boleh jalan berdua doang ntar yang ketiganya setan"

Alvaro pun menaikkan satu alisnya. "Trus?"

Sam pun tersenyum. "Gue ikut ya, soalnya gue nggak bawa motor". Padahal itu hanya alibi untuk mengacaukan rencana jalan jalan mereka berdua

Alvaro pun menolak dengan halus. "Kayaknya nggak bisa deh"

Risa pun akhirnya bicara. "Enggak papa kamu ikut aja Sam"

"Noh Risa aja ngizinin, masa lo enggak"

Alvaro pun menghembuskan nafas panjang

Saat Alvaro hendak membukakan pintu depan menyuruh Risa masuk, Sam pun mulai berulah. "Ris lo belakang aja ya, gue yang didepan"

Alvaro yang sudah berusaha sabar sedari tadi pun tidak bisa ditahan lagi. "Eh apa apaan lo belakang lah, Risa yang depan"

Sam terus menjawab, bukan Sam kalau dia tidak menang debat. "Ok kalau gitu gue berdua sama Risa duduk dibelakang"

"Lo pikir gue supir lo apa"

"Ya udah gue depan" ujar Sam

"Udah nggak usah berantem, aku belakang aja Ro" ujar Risa menenangkan keributan

Risa pun masuk lewat pintu belakang, Sam pun mengeluarkan lidah pertanda bahwa dia menang. "Gue menang bro kali ini"

Saat di dalam mobil Sam mengirim pesan kepada Raka

"Sam: Rak, gue titip motor ya, anterin ke rumah gue, gue ada misi penting"

***

Mereka bertiga sudah sampai Mall. Dan keributan pun terjadi lagi

"Eh gue yang bukain pintunya" ujar Sam

"Apaan ini mobil punya gue, ya gue yang bukain" ujar Alvaro tak mau kalah

"Alah besok gue beli mobilnya" ujar Sam menyahuti

Karna Risa tak mau mendengarkan keributan mereka, ia pun memilih turun dari sebelah kanan

Karna mereka berdua asik saja ribut sampai sampai tidak sadar bahwa Risa sudah turun dari mobil dan masuk ke mall terlebih dahulu.

Alvaro pun berhasil memegang pintu mobil. "Yes gue menang kali ini"

Saat membuka pintu ia pun menyadari Risa sudah tidak ada." Eh Risa kemana?"

Sam pun menertawakan Alvaro. "Bwahahaha noh Risa udah masuk duluan"

Sam pun meninggalkan Alvaro yang terlihat gela sekali.

Sam pun mengejar Risa yang belum jauh. "Ris tungguin gue"

Risa pun menghentikan langkahnya dan berbalik badan. "Cepetan"

Disebelah Sam pun sudah ada Alvaro yang ikut mengejar Risa

"Kalian tuh kaya anak kecil tau nggak" ujar Risa

Sam dan Alvaro pun menunduk. "Iya... maaf"

Risa pun tertawa kecil, gemas melihat tingkah mereka. "Iya aku maafin, sekarang makan dulu ya"

Mereka pun senang seperti anak kecil yang mendapat permen lolipop

"Ayuh, ngapain ngeliatin aku terus sih" ujar Risa

Risa pun berjalan duluan

"Eh gue dulu" ujar Alvaro

"Eh apaan gue duluan kali, ini mall punya mbah gue" ujar Sam sambil mendorong pelan Alvaro

"Alah detik ini juga gue beli mall mbah lo" ujar Alvaro meniru bicara Sam tadi

"Nggak usah mulai lagi kalian" ujar Risa yang merasa risih

"Hehe..." ujar mereka nyengir tanpa merasa bersalah

Akhirnya mereka bertiga berjalan dengan Risa yang berada ditengah, seperti seorang putri yang sedang dikelilingi dua penjaga setianya

Be Happy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang