02. All About Renjun🍂

2K 268 22
                                    

"Kaki lo kenapa Ron?" tanya Yiren ketika melihat Sharon memasuki kelas. Yimema Renata atau yang lebih sering dikenal dengan nama Yiren adalah salah satu sahabat yang dimiliki Sharon di sekolah.

"Jatuh. Apes banget gue hari ini," ucap Sharon lalu duduk di sebelah Yiren.

"Yoo wassup girl!!" sapa seorang lelaki menghampiri kedua gadis itu ㅡnamanya Lucas Edison.

"Diem lo, gue lagi badmood!" tajam Sharon.

"Sharon galak!" ucap Lucas kemudian melenggang begitu saja.

"Kok bisa telat sih lo?" tanya Yiren.

"Kebablasan nonton drakor sampe jam empat pagi."

Yiren geleng-geleng kepala lalu memberikan sebotol air pada Sharon.

"Thanks," ucap Sharon lalu meneguk air itu.

"Siapa yang ngobatin luka lo?" tanya Yiren.

"Ada anak OSIS. Renjun kalo nggak salah namanya."

"Si Renjun yang manis itu?"

Sharon mengangkat bahunya, "Muka mereka sama semua."

Yiren menghela nafas, "Makanya cari pacar biar nggak ngatain cowok sama semua."

"Pacar buat apa? Nggak penting," ucap Sharon cuek lalu memasang earphone di kedua telinganya.



🍂🍂🍂



"Kantin Ron?" tanya Yiren.

"Nggak," jawab Sharon cepat.

Yiren menghela nafas, Sharon benar-benar murid yang anti kantin. Selama bersekolah disini, Yiren belum pernah sama sekali melihat gadis itu menginjakkan kakinya ke kantin.

"Cas, kantin yuk!" ajak Yiren.

"Let's go baby!!"

Mereka berdua pun keluar kelas dan meninggalkan Sharon sendirian di dalam kelas.

Rutinitas Sharon selama istirahat yang panjang ini adalah mabar bersama teman bobrok kesayangannya, Haerdika Chandrapurnama atau sebut saja dia Haechan.

"Yess! Triple kill!! Mampus lo hahaha!!" Sharon bermonolog.

"Kakinya udah sembuh?"

Sharon terperanjat kaget sampai ponsel ditangannya jatuh begitu saja di atas meja. Ia menoleh ke samping kanan dan mendapati Renjun yang sudah duduk di sebelahnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Sharon.

"Tadi gue nunggu lo di kantin, tapi lo-nya nggak dateng-dateng. Yaudah gue samperin kesini, untung sepi," ucap Renjun.

"Mau ngapain nyariin gue?"

"Gue cuma mau ngecek kaki lo," ucap Renjun lalu melihat ke bawah.

"Udah, kaki gue gapapa. Sana keluar," usir Sharon sambil mendorong pelan tubuh lelaki itu.

Renjun menaikkan sebelah alisnya, "Seriusan gapapa?"

"Iya, sana pergi. Ishh!!" kesal Sharon.

"Yaudah, gue keluar ya. Kalo kaki lo sakit, panggil aja gue di kelas 12 IPA 2," pesan Renjun sebelum keluar.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang