"Woi, mau kemana lo berdua?" tanya Sharon.
"Kantin," jawab Yiren.
"Tumben nggak ngajakin."
Yiren menghela nafas, "Percuma, jugaan lo nggak bakal mau."
"Ikut deh," ucap Sharon.
"Demi si Lucas yang jarang mandi, seriusan lo mau ikut ke kantin?" tanya Yiren tak percaya.
"Dih, asal lo tau ya gue mandi tiga kali sehari," sambar Lucas.
"Iya iya, serah lo," ucap Yiren. "Tapi beneran lo mau ikut ke kantin, Ron?"
"Bener, ayo," ucap Sharon kemudian berjalan keluar kelas lebih dulu.
Lucas and the geng duduk di salah satu meja pojokan. Sharon terlihat tak peduli dengan situasi kantin yang rusuh, ia malah sibuk bermain game di ponselnya.
"Ron, mau makan apa?" tanya Yiren.
"Apa aja, terserah lo," balas Sharon.
Yiren menghela nafas lalu berjalan untuk memesan makanan.
"Eh, Ron?" panggil Lucas.
"Hm?"
"Mau nggak jadi pacar gue?"
Sharon menoleh sekilas sebelum menjawab, "Nggak."
"Awas nyesel loh."
"Nggak bakal."
"Hhh yaudah," ucap Lucas acuh tak acuh.
Sebenarnya Sharon pergi ke kantin karena menghindari Renjun yang bisa saja datang tiba-tiba ke kelasnya. Sharon sangat tidak suka itu.
"Woi, ayam kampung, tumben lo ke kantin," ucap Haechan yang kebetulan lewat.
"Ho oh, laper gue," jawab Sharon sekenanya.
"Mau ngasi tau kalo hari ini Renjun nggak sekolah," ucap Haechan.
"Terus, apa hubungannya sama gue?" tanya Sharon kalem.
"Ya siapa tau lo khawatir gitu."
"Nggak," ucap Sharon singkat kemudian kembali fokus ke ponselnya.
Haechan mengangkat bahunya kemudian melenggang pergi. Sharon terdiam beberapa saat, tiba-tiba saja ia teringat pada Renjun. Apa lelaki itu baik-baik saja? Kemarin ia tidak terlalu kasar kan?
🍂🍂🍂
Sharon memasuki gerbang sekolah ketika bel sekolah telah berbunyi. Sudah kurang lebih 4 hari Renjun tidak datang ke sekolah dan itu membuat Sharon sangat gelisah.
Gadis itu berjalan menyusuri koridor. Langkahnya tiba-tiba berhenti ketika sampai di depan kelas 12 IPA 2, ia menoleh ke dalam kelas dan meneliti orang-orang yang ada disana. Nihil, Renjun tidak ada. Sharon menghela nafas pelan kemudian berjalan masuk ke dalam kelas.
"Natasha?"
Sharon berhenti. Hatinya berdesir aneh ketika ada seorang lelaki yang memanggilnya dengan panggilan itu. Bukankah itu Renjun?
Sharon menoleh ke belakang. Sungguh, ia merasa kecewa ketika yang memanggilnya adalah Haechan, bukannya Renjun.
"Ngapain lo ngintip ke kelas gue?" tanya Haechan.
"Ini mata punya gue, kenapa lo yang ngurus?" sarkas Sharon kemudian masuk ke dalam kelas.
"Asem banget muka lo," ucap Yiren ketika Sharon baru saja duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
FanfictionAku sudah mencoba dengan yang lain, tapi hatiku tak bisa membantah jika aku masih mencintaimu hingga saat ini. Let's check this out! ©mahasantidevi, 2019 Start : 1 November 2019 End : 13 Februari 2020