Di pagi yang cukup cerah ini, Sharon berjalan menunduk di jalan setapak menuju kelasnya. Dadanya terasa sesak ketika banyak siswi yang secara terang-terangan membicarakannya. Awalnya ia tak ingin pergi ke sekolah, tapi ia tidak bisa terus-terusan bersembunyi, ia harus menghadapi semuanya.
Kelas tiba-tiba menjadi hening ketika gadis itu masuk, cepat-cepat Sharon duduk di tempat duduknya karena tak ingin menjadi sorotan lebih lama lagi.
"Ron.." panggil Yiren.
Sharon bergeming, gadis itu menumpukan kelapanya di atas meja.
"Ron, gue mau ngomong sama lo," ucap Yiren.
Sharon mengangkat kepalanya, "Ngomong apa?"
Tanpa menunggu lama, Yiren menarik tangan Sharon keluar kelas dan menuju rooftop, karena tempat itu cukup sepi.
Kedua remaja itu duduk di atas kayu sembari menatap langit.
"Lo nggak apa-apa kan?" tanya Sharon memulai percakapan.
"Menurut lo?"
Yiren menghela nafas, "Maaf, Ron. Gue nggak bermaksud nyakitin perasaan lo. Dan kemarin pun gue nggak jadi pulang sama Renjun."
"Nggak apa-apa. Ini bukan sepenuhnya salah lo."
"Tapi, gue masih nggak enak sama lo."
Sharon tersenyum kemudian meraih tangan Yiren, "Lupain aja semuanya ya."
Yiren mengangguk, "Mau cerita sesuatu?"
"Hng.. sebenarnya Renjun udah nembak gue," ucap Sharon. "Tapi gue tolak mentah-mentah."
"Kenapa?"
"Waktu itu gue belum suka sama dia, pokoknya dia itu nyebelin banget. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini dia selalu ada di pikiran gue, gue juga selalu cemburu kalo ada cewek yang deketin dia."
Yiren terkekeh, "Lo itu terlalu naif."
Sharon menghela nafas, "Iya, gue sadar itu."
"Terus.. tentang Jeno?"
"Gue nggak suka Jeno, gue sukanya sama Renjun."
"SHARON!!" Kedua remaja itu terkejut ketika Lucas tiba-tiba datang dengan rusuhnya.
"Mau apalagi lo?" tanya Sharon ketus.
Lucas bersimpuh di hadapan Sharon, "Gue minta maaf, Ron. Gue nggak tau kalo semuanya bakal jadi kayak gini."
"Makanya kalo ngomong itu dipikir dulu, GOBLOK!!" kesal Sharon.
"Iya, Ron. Sekali lagi gue minta maaf, lo mau kan maafin gue?"
Sharon menghela nafas, "Iya, gue maafin."
"Makasi banyak. I love you so much, guys!!" ucap Lucas kemudian memeluk Sharon dan Yiren.
"LUCAS!! LEPASIN!!"
...
"Ron, kantin nggak?" tanya Yiren.
Sharon menggeleng pelan.
"Yaudah, lo mau beli apa? Biar gue yang beliin," ucap Yiren.
"Nitip roti sama air ajadeh," balas Sharon.
"Okelah. Cas, come on!"
"Let's go baby!!"
Setelah kepergian kedua sahabatnya, Sharon pun memilih untuk menumpukan kepalanya di atas meja dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
FanfictionAku sudah mencoba dengan yang lain, tapi hatiku tak bisa membantah jika aku masih mencintaimu hingga saat ini. Let's check this out! ©mahasantidevi, 2019 Start : 1 November 2019 End : 13 Februari 2020