•4•Pulang bareng?

6.5K 145 12
                                    

"Hah? Gue gak kenal tuh." Filah sok jual mahal.

"Kalian jahat sama aku.... Aku tuh salah apa sama kalian? Sampe gak di anggap sebagai teman hiks hiks.." Alay aldo dengan wajah so dramatis, tapi semua yang melihat itu merasa jijik.

Mereka semua yang melihat itu hanya diam tak merespon apapun.

"Ya kinar lo duduk di sini aja ya ya ya." Celutuk kila karena supaya keadaan tidak hening. Dan kila merasa bersalah kepada kinar yang telah meninggalkan kinar tanpa persetujuannya.

"Yaudah." Kinar langsung duduk di samping devan. Devan yang melihat itu hanya menyunggingkan senyumannya.

"Ngapa lo liat liat." Kinar menatap sinis devan yang sedang melihatnya dengan senyuman.

Lo cantik dalam hati devan.

"Pede banget lo." Devan menjadi ketus kepada kinar.

"Gue tau, gue emang cantik." Sambil tersenyum sinis kepada devan. Dan melanjutkan makan mie ayamnya.

"Kinar lo sekarang pulang sama gue ya." Celutuk devan tiba tiba kepada kinar. Devan sengaja mengalihkan topik. Kinar yang mendengarnya langsung melotot.

What! Dia ngomong apa tadi? Gue gak salah denger kan! Duh santai kinar lo gak boleh pede gini. Lo harus jual mahal.

"Hah! Apa lo bilang! Gak gak gue gak mau!." Tegas kinar kepada devan.

"Pokoknya nanti gue jemput lo ke kelas dan pulang sama gue titik." Balas devan dengan tegas. Dan setelah itu devan pergi entah kemana. Dan diikuti oleh sahabatnya.

Kalian pasti nanya ko sahabatnya ga nyaut sih? Karena mereka tau kalau mereka ngomong bisa bisa pulang tinggal nama doang. Soalnya devan kalau udah marah kaya gorila haha.

"Dasar cowo main asal ambil keputusan." Celutuk kinar dengan santai.

"Udahlah kinar lo pulang bareng sama devan aja kan dia emang niat baik sama lo." Balas kila.

"Gue tau dia cuman mainin gue doang." Kinar sambil memutar kedua bola matanya.

"Ok gimana kalau misalnya devan cuman mainin lo doang, lo hukum gue apapun itu. Dan kalau devan tulus suka sama lo, lo harus traktir gue semau gue." Ucap kila dengan nada serius.

"Itu namanya taruhan bego." Kinar sambil memutar bola matanya.

"Ini bukan taruhan, pokoknya ini supaya lo harus buka hati untuk orang baru nar." Balas kila dengan nada meyakinkan.

"Lo ga boleh stok sama yang dulu. Lo harus move on nar. Rafa itu udah nyakitin lo berkali kali bahkan beribu ribu kali dan dia gak peduli sama lo. Gue tau lo masih belum bisa lupain dia. Tapi sebagai pancingan supaya lo move on dari Rafa, lo coba buka hati dulu buat devan."Ucap kila dengan anggukan.

Rafa Dewantara. Mantan kinar saat kelas 2 SMP. Mereka telah pacaran lebih dari 1 tahun. Semenjak mereka akan masuk SMA akhir akhir itu Rafa berubah entah karena apa. Rafa jarang men-chat kinar bahkan hampir berbulan bulan mereka tidak berkomunikasi. Setiap kinar pergi ke rumah Rafa, dia tidak pernah ada di rumah. Dan saat kinar akan pulang dia tidak sengaja melihat Rafa dengan seorang cewe berambut sebahu di taman dekat komplek perumahan Rafa , entah kinar tidak mengenal cewe tersebut. Kinar melihat Rafa dan cewe tersebut dengan bermesraan pegangan tangan bahkan mereka tertawa bersama. Hati kinar hancur, sangat hancur. Dia menghampiri Rafa dan menamparnya dengan masih mengeluarkan air mata.

"Bangsat lo selama ini gue nungguin lo berbulan bulan tanpa lo kasih kabar gue tetep nungguin lo, chat lo tapi sama lo gak pernah di bales. Selama ini gue sabar ngadepin sikap dingin lo. Gue ngehargain lo. Gue percaya sama lo kalau lo bakal kasih kabar ke gue dan minta maaf sama gue. Ternyata, pikiran gue terbalik. Lo itu bangsat, bajingan, ga punya hati, GUE BENCI SAMA LO. GUE BENCI. Hikss hiks.. Hi.. hikss." Ucap kinar dengan mengeluarkan air mata yang terus mengalir. Dan mata yang sudah memerah. Terlihat bengkak.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang