•14•Malu

3.9K 102 2
                                    

Sebelum membaca sebaiknya vote dulu ya❣

Selamat membaca🙏
______________________________________

"Bahagia itu sederhana cukup membuat orang yang kita sayang tertawa dan tersenyum."-Devano

••••••••

Di kelas 11 IPA 2, bu Ratna sedang menerangkan yang berbau bau cerita yaitu bahasa Indonesia. Di meja belakang Devan terdapat Aldo dan Putra sedang mengumpat kesal, lantaran sedari tadi murid baru yang bernama Rafa untuk menanya atau menjawab yang di lontarkan oleh bu Ratna.

Devan yang merasa ikut risih juga saat Rafa mengacungkan tangan lagi dan lagi. Devan yang pintar saja tidak pernah berlebihan seperti itu. Devan berpikir itu sedang caper ke guru dan agar di puji oleh guru guru.

Devan melihat ke arah teman sekelasnya, ia melihat muka mereka sangat memelas. Ada yang menguap, menidurkan kepala di atas meja, ada yang memperhatikan tapi entah ke arah mana.

"Anjir gua kesel banget sama tuh cowo." geram Putra.

"Dih, apalagi gue pingin di jadiin sambel kali tuh anak sama kita." balas Aldo dengan wajah kesal.

"Woy van," ujar Aldo pelan. Ia melihat Devan menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan, sepertinya habis menguap.

"Devan." ujar Aldo pelan, lagi.

"Apaan." yang di panggilpun menoleh ke arah belakang.

"Lo kese-" ucapan Aldo tiba tiba berhenti ketika seseorang berteriak.

"Buu ada yang julitin saya bu, geng nya Devan." teriak seseorang siapa lagi kalau bukan Rafa.

Deg!

"Bangsat."gumam Devan dalam hati.

Bu Ratna pun langsung menoleh ke arah meja Devan dan teman temannya.

"Apa benar Devan?" tanya bu Ratna.

"Enggak bu, ngapain juga saya ngomongin orang kaya dia." jawab Devan sambil mendelik ke arah Rafa.

"Iya bu, dia mah cuman caper doang." ujar Aldo yang diangguki oleh ketiga sahabatnya.

"Uuuuuuu" teriak semua murid yang mengarah ke Rafa seperti bernada mengejek.

"Sudah sudah, jangan pada bertengkar." ujar bu Ratna.

Saat kelas sedang memanas tiba tiba suara pengumuman yang membuat Devan bangkit dari kursinya dan berjalan menuju keluar kelas.

"Sudah sudah, kerjakan halaman 58." ucap bu Ratna.

•••••••

"Ada apa pak?" tanya Devan.

Sekarang Devan sedang berada di ruang guru tidak tau untuk apa, yang pasti ia memiliki firasat tidak enak.

"Jadi gini, sekolah kita di undang untuk ikut serta dalam lomba Olimpiade fisika dan kimia se-SMA. Jadi bapak minta kamu ikut dalam lomba ini." ujar pak Broto.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang