•16•kehilangan?

3.6K 87 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca😊

Happy reading🖤
____________________________________

"Kehilanganmu adalah hal yang paling aku takutkan."

"Kakek gak suka kalau kamu pacaran sama dia, jadi kakek minta kamu jauhin dia kalau bisa sampai putusin dia." ucap sang kakek dengan santai.

Devan yang mendengar itupun langsung terkejut, tak percaya bahwa kakeknya akan berbicara seperti itu.

"Kakek bercanda kan?" tanya Devan sambil tersenyum miring.

"Kakek harap kamu bisa mengerti apa yang kakek bilang tadi." ucap sang kakek dan langsung berjalan menuju keluar kamar Devan.

Devan menatap ke depan dengan tatapan kosong.

Gue harus ikutin kata hati apa kakek gue?

••••••

Tak terasa hari ini adalah hari dimana Devan mengikuti Olimpiade.

Sedari tadi Kinar tengah berada di dapur, sedang membuat minuman  green tea kesukaan Kinar. Tapi Kinar akan memberi kepada Devan yang hari ini akan pergi. Semoga Devan suka dengan minuman kesukaanya.

Setelah beres membuat minuman, Kinar segera berangkat ke sekolah dan pamit kepada kedua orang tuanya.

"Bun, yah, Kinar berangkat dulu ya." Kinar sambil menyalimi tangan kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum." lanjutnya.

"Waalaikumsalam, belajar yang bener." ucap ayah Hendra kepada anaknya bungsunya.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Kinar langsung berlari menuju abangnya yang sedang memanasi mobil.

"Bang ayo berangkat sekarang." pinta Kinar.

"Bentar dek, baru juga dinyalain." balas bang Atta.

"Ihhh ayoo bangg, Kinar marah nih." ucap Kinar sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah marah aja, abang gak bakal anterin." ucap bang Atta tanpa menatap Kinar sedari tadi.

Mau tak mau Kinar harus menuruti abangnya, kalau tidak Kinar akan berangkat sekolah pakai apa.

Kinar orangnya sangat malas naik angkutan umum, bukan karena dia jijik atau bagaimana, tapi Kinar malas dengan supir angkutan umum yang suka menggodanya apalagi kalau sudah bapak bapak yang brewokan, Kinar tak habis pikir.

Setelah nunggu beberapa menit, Kinar dan abangnya menaiki mobil dan meninggalkan halaman rumah.

••••••

"Eh put, di dalem ada Devan gak?" tanya Kinar yang sekarang sudah di depan kelas Devan.

"Dari tadi gue belum liat tu anak." balas Putra.

"Kalo kalian?" tanya Kinar menatap kepada Filah, Dafin, dan Aldo.

Mereka bertiga hanya menggelengkan kepala dan itu sudah jelas telah menjawab pertanyaan Kinar.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang