•22•Kenyataan(3)

3K 75 5
                                    

Vote and comment ya gais!

Selamat membaca🖤
________________________________________________________________________

"Gue baru tau jatuh cinta akan serumit ini"-Devano

Setelah menghabiskan makan bersama dengan Kinara tadi di kantin membuat Devano senyum senyum sendiri saat tiba di kelas.

Teman Devano yang melihat Devano seperti itu bergidik ngeri. Masalahnya cowo itu jarang sekali tersenyum seperti itu.

"Dihh si Devan ngapa kek gitu ya gue ngeliatnya ngeri", ucap Aldo sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tau tuh, habis nge bucin kali jadinya kaya begitu", ujar Putra.

Dafin dan Filah hanya diam tapi mereka ikut tersenyum geli melihat sahabatnya itu.

"Van, lo kenapa senyum senyum sendiri? Gue ngeliatnya ngeri", ujar Aldo kepada Devano yang sudah duduk di kursinya.

"Kepo lo", balas Devano ketus.

"Dih ditanya doang ketus amat bos, apa lo lagi mikirin bebep Kinar ya?", ucap Aldo menggoda Devano.

"Lo panggil bebep sekali lagi gue tonjok", balas Devano menatap tajam Aldo.

"Eh ampun bos, bercanda", ucap Aldo sambil memperlihatkan giginya dan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah.

"Lo sih udah tau bos kaya gitu malah di ajak bercanda", ucap Aldo kepada Putra.

"Heh kunyuk, kok jadi gue sih kan lo yang ngomong pe'a gue sumpelin mulut lo pake tisu lama lama", balas Putra kesal.

"Jangan gitu lah lo keliatan kaya banci kalau lagi marah", ucap Aldo sambil menahan tawanya.

"TISU MANA TISU?!", teriak Putra kencang.

Devano yang mendengar perdebatan antara Aldo dan Putra menahan tawanya. Termasuk Dafin dan Filah.

Memang sahabat Devano yang paling riweh itu Aldo dan Putra, mungkin jika mereka berdua tidak ada pasti suasana akan hening tidak akan serame ini.

Tiba tiba ponsel Devano menyala, menandakan ada notifikasi masuk. Devano langsung mencek ponselnya dan mengerutkan keningnya. Terdapat nomor tidak di kenal mengirimkan sebuah foto. Ia sangat kepo apa yang dikirimkan oleh nomor annoying ini.

+6285643*****
Foto telah terkirim.

Devano langsung terkejut melihat foto tersebut, ia langsung membanting ponselnya ke lantai. Ia mengepalkan tangan dengan kuat, wajahnya yang sangat memerah.

Foto tersebut adalah foto Rafa dan Kinara saat berada di Perpustakaan tadi. Terdapat Kinara yang sedang tersenyum ke arah Rafa, sebaliknya Rafa pun tengah tersenyum ke arah Kinara. Jarak Kinara dan Rafa pun lumayan dekat.

Semua orang pun melihat ke arah sumber suara, mereka pada takut saat Devano marah. Sahabatnya pun tak kalah kaget, mereka saling pandang dan mengangkat bahunya tidak tau.

"Perasaan tadi lo senyum senyum sendiri, kenapa wajah lo jadi marah gitu?", tanya Putra menatap Devano yang sedang duduk dengan wajah marah.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang