SYAKILA DAFIN

4.2K 112 9
                                    

"mencintaimu adalah hal yang tidak pernah aku rencanakan."-Syakila

••••••

Hari ini Kinar masih dengan setianya berada di tempat tidur. Kinar tidak sekolah karena kejadian kemarin yang membuat kepalanya pusing dan sedikit tidak enak badan, ditambah lagi pikirannya yang masih tergambar sosok Rafa.

Sudah pukul 08.00, Kinar belum mau turun di tempat favoritnya itu, terlalu mager pikirnya.

"Woy dek, lo kebo banget sih mentang mentang sakit!"teriak bang Atta tiba tiba masuk ke dalam kamar Kinar tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Tapi Kinar masih belum bangun dari mimpinya. Bang Atta mempunyai cara untuk membangunkan adiknya yang kebo ini.

"Woy anjir! Ada cicak dek di rambut lo!"teriak bang Atta heboh. Santuy itu cuman acting wkwk.

"What the-anjir mana cicak nya! Aduh gue takut! Help me!"teriak Kinar tak kalah kencang dan langsung turun dari kasurnya.

Kinar mengibas-gibaskan rambutnya tapi cicak tersebut tidak kunjung jatuh.

Kinar baru tersadar, dan melihat ke arah abangnya yang sedang menyengir tidak jelas.

"Kampret lo babi!"geram Kinar yang masih menatap abangnya penuh amarah.

"Lo gak tau gue lagi sakit heh! Kepala gue makin sakit nih!"cemberut Kinar dan langsung duduk di tempat tidurnya.

Kinar memegangi kepalanya yang makin terasa sakit.

Bang Atta yang melihat itupun menjadi tidak tega dan merasa bersalah.

"Dek maafin gue ya, lo sih di bangunin susah amat!"ucap bang Atta dengan nada bersalah.

"hm."

"Kaya gak ikhlas gitu."

"Emang."jawab Kinar dengan santai.

"Jujur banget ya lo dek, yaudah nanti gue beliin coklat deh."

Mata Kinar langsung berbinar saat mendengar kata coklat.

"Beneran bang?"tanya Kinar tidak percaya.

"iya, yaudah gue keluar dulu. Istirahat jangan main HP mulu lo."bang Atta langsung keluar dari kamar Kinar.

••••••

Disisi lain, Devan sedari tadi menunggu seseorang tetapi tidak kunjung datang.

Sekarang tengah istirahat, Devan dkk baru memasuki area kantin.

Devan sedari tadi hanya diam tetapi matanya mengarah kemana mana, sedang mencari seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi.

Devan menangkap sosok Syakila yang tengah mengantri membeli minuman.

Devan tidak menyia-nyiakan waktu dan langsung menghampiri Syakila.

"Em, maaf lo sahabatnya Kinar kan?"tanya Devan dengan pelan.

Syakila langsung menoleh ke arah sumber suara.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang